Siapa sih warga Jabodetabek aktif yang nggak punya love and hate relationship sama angkutan umum ini?
Harga? Murah banget! Fasilitas? Cukuplah, ada AC dan bebas asap rokok. Lancar? Yang jelas nggak bakal kena macet… Ya apesnya paling ada gangguan sinyal… Atau, keretanya ditahan… Ataunya lagi, ngaret. Hehe.
Selain keadaan-keadaan ngeselin tersebut, ada juga nih kelemahan dari luar tanggung jawab PT KAI, yaitu kelakuan penumpang ngeselin yang suka menguras kesabaran penumpang lain. Kalau kamu Roker (rombongan kereta) sejati, pasti udah nggak asing lagi sama sifat-sifat penumpang ngeselin ini.
*Pintu Commuter Line kebuka*
Tiga...Dua...Sa-...
“THIS IS SPARTA!!”
*Nerobos pintu Commuter Line membabi buta*
Udah bukan hal yang asing lagi buat nemuin penumpang jenis ini di jam 6 pagi dan 5 sore. Dari penampakannya sih, kelihatan kayak manusia biasa. Tapi, jangan ketipu! Ibarat Kartu Yugi-Oh, attack-nya tuh infinity! Dan curiganya nih, pasukan Sparta bisa kalah sama penumpang jenis ini!
Iya, tau kok, kamu mau cepat sampai tujuan. Sama. Semua penumpang juga gitu. Kalau kamu ngga ngasih kesempatan penumpang di dalam gerbong buat turun, space buat kamu masuk ke dalam Commuter Line juga makin kecil, kan? Lagian, ngga kasihan apa lihat penumpang yang kepayahan buat turun gara-gara ulah kamu?
<>2. Pesumo>Kalau penumpang di poin sebelumnya maksain buat masuk ke dalam Commuter Line, penumpang jenis ini justru bakal ngedorong orang-orang supaya doi bisa bisa berdiri di dekat pintu. Tujuannya sih bener, biar doi nggak susah keluar di stasiun tujuan nanti.
Iya, turunnya masih nanti. Ya, kalau stasiun tujuan kamu stasiun yang anti-mainstream alias jarang ada yang turun disitu, it’s okay wae, sih. Tapi, kalau kamu mau turun di stasiun yang memang jadi tujuan orang banyak, kayak Sudirman, Manggarai, atau stasiun-stasiun transit lain, yah keep calm aja, cyiiiin! Situ mau main sumo sampai dorong-dorong orang, padahal nggak mau turun?
<>3. The (Wo)man Who Can’t be Moved>Penumpang jenis ini bisa disebut pesumo juga... alias pemuda(/pemudi) susah move on. Hehehe. Ciri-cirinya: matanya sibuk buka-tutup kayak jalur puncak. Tapi entah kenapa ya, kalau lihat penumpang prioritas kayak ibu hamil, orang tua dengan balita, lansia, dan penyandang disabilitas, penumpang ini langsung tiba-tiba pules aja... Padahal nggak ada Bapak Hipnotis Indonesia Uya Kuya disitu. Lagian Uya Kuya udah nggak main hipnotis-hipnotisan lagi, kan. (Eh, masih nggak sih?).
Hayo, kamu sering pura-pura tidur juga nggak? Yakin deh yang lagi baca tulisan ini mayoritas anak muda. Kalau memang ada penumpang yang lebih berhak, jangan tiba-tiba pulas kayak Nobita gitu dong. Hehe.
<>4. Ceka-Ceka>Lagi capek, bete, lemes gara-gara keretanya nggak datang-datang, eh ada yang ngeluarin suara “Ck!” terus-terusan. Mau manggil kucing apa gimana? Padahal kita semua kan senasib sepenanggungan kalau keretanya terlambat. Nggak cuma itu, ada juga penumpang yang hobi teriak “JANGAN DORONG-DORONG DONG!”, padahal yang dorong nggak tau siapa... Biasanya sih kejadiannya di gerbong cewek. Ya, gimana yak. Kadang pengin nyuruh naik ambulance aja biar doi bisa dapat tempat longgar.
Mas, Mba, yang masih suka cekaceka sambal ngomel-ngomel, mending minum air putih aja. Konon, bisa menyegarkan jiwa-raga, menentramkan pikiran, dan mendatangkan kedamaian. (Sotoy. Namanya juga konon).
<>5. Mandiri dan Kreatif>Anak: “Ibu kok desek-desekan naik kereta tiap hari, tapi nggak pernah kelihatan capek sih?”
Ibu: “Iya dong, nak. Ibu kan bawa ini setiap hari...” *ngeluarin kursi lipat*
Iya, penumpang jenis ini nggak usah diraguin lagi sifat mandiri dan kreatifnya. Doi niat (Dan PD banget!) bawa kursi lipat sendiri supaya bisa duduk di tengah kerumunan. Kalau nggak bawa kursi lipat, ya doi bisa duduk di atas karung atau tas jumbo bawaan doi. Mungkin penumpang kayak gini udah jarang kelihatan, tapi masih ada aja sih… Rare item-lah istilahnya.
Kurang paham sih ini harus diapain… Cuma kalau kamu termasuk penumpang jenis ini, mohon kesadarannya karena nggak nyaman lho rasanya ada kepala orang di sekitar bokong.
<>6. Pewangi Ruangan>Kalau penumpang yang satu ini sih rada nggak enak ngebahasnya, karena kebanyakan pelakunya nggak sadar. Tapi, bagi orang-orang di sekitarnya nggak mungkin nggak sadar sih... Coba deh bayangin, di dalam Commuter Line yang sumuk dan tertutup, dimana orang-orang hanya bisa pasrah berserah, tiba-tiba tercium bau khas lidah buaya… alias bau ketek. Hmmm kalau kata Pak Bondan: “Maknyusss!”. (Eh, kalau kita berdiri dekat ketek yang bau lidah buaya, rambutnya bisa jadi lebat nggak sih?)
Penumpang kayak gini sih bukan termasuk kategori penumpang berperilaku ngeselin. Mungkin masuknya ke kategori ancaman… Mohon maaf brother and sister, coba deh sebelum berangkat, kamu endus-endus dulu badan kamu atau mulut kamu. Soalnya nggak mungkin kan ada yang negor bau orang yang nggak dikenal? Jangankan orang yang nggak dikenal, temen sendiri yang bau aja kita masih sungkan buat negor. Jadi, dimohon kesadarannya. Jangan lupa pake deodoran atau parfum dan gosok gigi sebelum ke tempat umum ya! Hehe.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.