6 Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Akan Mendaki Gunung Pertama Kali. Yuk Persiapkan Baik-baik!

6 Hal yang wajib diperhatikan saat permata kali mendaki

Kegiatan mendaki gunung belakangan ini bukan lagi menjadi sesuatu yang aneh dikalangan masyarakat terutama dikalangan anak muda. Efek perkembangan media sosial yang pesat dan juga banyaknya film-film yang menceritakan tentang kegiatan pendakian gunung meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan pendakian.

Di satu sisi, meningkatnya minat dalam pendakian gunung menunjukkan adanya kesadaran manusia akan kebutuhan mereka terhadap alam. Orang-orang melakukan pendakian gunung dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya. Ada yang benar-benar pecinta alam, ada yang hanya sekedar ingin mencari kedamaian, ada juga yang sekedar ikut-ikutan tren.

Walaupun gunung-gunung belakangan ini sudah ramai oleh para pendaki, tetap saja kegiatan pendakian gunung merupakan sesuatu yang tergolong ‘ekstrim’ dan harus di persiapkan segala sesuatunya dengan matang. Jika kamu seorang pendaki pemula, atau kamu punya keinginan mendaki gunung untuk pertama kalinya. Pastikan kamu memperhatikan 7 hal berikut ini.

ADVERTISEMENTS

1. Waktu pendakian dan cuaca

Ranu Kumbolo ketika cuaca cerah - Photo by Tripus

Ranu Kumbolo ketika cuaca cerah – Photo by Tripus via http://google.com

Perhatikan kapan kamu akan melakukan pendakian. Sangat tidak disarankan melakukan pendakian di musim hujan. Disaat musim hujan, biasanya track pendakian akan sangat licin, belum lagi badai gunung yang sewaktu-waktu bisa menghampiri kamu. Jadi, perhatikan betul kapan waktu pendakian yang tepat.

Disarankan melakukan pendakian ketika cuaca cerah untuk meminimalisir kendala selama perjalanan.

ADVERTISEMENTS

2. Teman pendakian

Pendaki gunung - Photo by Tribunnews

Pendaki gunung – Photo by Tribunnews via http://google.com

Sebelum melakukan pendakian, pastikan kamu merencanakan akan melakukan pendakian dengan siapa. Jika kamu seorang pendaki pemula atau belum pernah melakukan pendakian sebelumnya, pilihlah teman pendakian yang sudah berpengalaman dan sudah mengerti serta sudah hafal dengan jalur pendakian gunung yang akan kamu daki tersebut. Jika terjadi badai atau sesuatu yang tidak diinginkan selama di perjalanan saat pendakian, kamu akan merasa sedikit aman jika pergi dengan teman yang sudah punya pengalaman.

Melakukan pendakian dengan orang yang berpengalaman tentu akan memudahkan dan membuat nyaman.

ADVERTISEMENTS

3. Perhatikan lengkapan peralatan

Peralatan mendaki - Photo by Phinemo

Peralatan mendaki – Photo by Phinemo via http://google.com

Pendakian gunung merupakan salah satu kegiatan ekstrim yang butuh persiapan matang dan peralatan pendakian yang lengkap. Pastikan tidak ada satupun peralatan pendakian kamu yang tertinggal. Peralatan pribadi seperti sepatu gunung, Sleeping bed, jaket gunung, jas hujan, sarung tangan, kupluk dan peralatan wajib lainnya. Dan satu lagi yang tak boleh dilupakan adalah tenda dengan kapasitas yang sesuai dengan banyak anggota pendakian kamu.

Jangan pernah melupakan perlengkapan wajib mendaki untuk keselamatan selama pendakian

ADVERTISEMENTS

4. Persiapkan logistik yang cukup

Logistik mendaki - Photo by cozmeed

Logistik mendaki – Photo by cozmeed via http://google.com

Urusan perut memang seharusnya diutamakan, karena sewaktu mendaki tenaga kamu akan sangat terkuras dan tentunya membutuhkan pasokan kalori dari makanan. Pastikan kamu membawa makanan dan logistik yang cukup. Usahakan membawa makanan yang siap saji atau mudah disajikan karena digunung biasanya kita tidak akan punya banyak waktu untuk memasak. Selain karena waktu yang cukup singkat, cuaca di gunung juga kadang tak menentu, hujan bisa terjadi kapan saja dan akan menghalangi kamu untuk memasak dikala hujan turun. Saran saya, usahakan makan makanan yang enak-enak, karena digunung sudah capek-capek berjalan, masa makan makanan yang biasa aja sih? Berikan sedikit hadiah buat tubuh kamu yang telah berjuang menaklukan jalur pendakian yang berat.

Makanan diperlukan untuk mengganti tenaga yang terkuras ketika pendakian berlangsung.

ADVERTISEMENTS

5. Taati aturan pendakian dan aturan alam

Plang peringatan pendakian - Phinemo

Plang peringatan pendakian – Phinemo via http://google.com

Berjalan di jalur pendakian gunung, kita menjadi orang asing sekaligus tamu disitu. Jadi, sudah seharusnya kita menaati aturan-aturan yang ada di gunung yang akan kita daki tersebut. Biasanya sebelum kegiatan pendakian dimulai, para pendaki akan diberikan semacam briefing terlebih dahulu oleh petugas BKSDA maupun petugas Taman Nasional yang memegang tanggung jawab di pendaian gunung tersebut. Pada saat briefing, biasanya petugas akan menanyakan kelengkatan peralatan pendakian seperti tenda, sleeping bag, jaket gunung, sepatu tracking dan kelengkapan lain yang diperlukan saat pendakian.

Sangat penting untuk menaati peraturan yang diberikan agar kita selamat sampai ke puncak.

ADVERTISEMENTS

6. Bawa kembali sampah kamu turun gunung

Pendaki membawa sampah turun gunung - Photo by Phinemo

Pendaki membawa sampah turun gunung – Photo by Phinemo via http://google.com

Belakangan jumlah para pendaki makin bertambah. Minat masyarakat dalam hal pendakian gunung kian melambung. Gunung-gunung sudah ramai dikunjungi oleh para pendaki. Efek negatif yang ditimbulkan adalah banyaknya sampah yang menumpuk di gunung akibat dari ulah sebagian pendaki yang tak menaati aturan. Gunung yang semestinya merupakan tempat yang bersih dan suci, malah tercemari oleh sampah-sampah yang menggunung. Itulah kenapa para pendaki diwajibkan membawa trashbag untuk mengumpulkan sampah yang dihasilkan selama pendakian dan harus kembali dibawa turun. Semoga gunung-gunung di Indonesia dan dimanapun tetap bersih ya kawan. Salam Lestari!

Sebagai pendaki yang cinta dengan alam, membaw sampah turun gunung adalah salah satu kewajiban.

Kalau ada tambahan lain, silahkan posting di kolom komentar ya~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Redha Andika Ahdi, lahir dan dibesarkan disebuah tempat yang disebut rumah yang terletak Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Menyukai dunia tulis menulis, fotografi dan traveling ke berbagai tempat-tempat indah di dunia. Setiap cerita perjalanan selalu dituangkan dalam bentuk tulisan untuk dibagikan kembali kepada orang lain lewat hipwee maupun travel blog pribadi.