Kesan pertama ketika mendengar seseorang menjabat sebagai ketua organisasi adalah berwibawa, bijaksana, keren, kece, dan kesan-kesan baik lainnya. Namun siapa sangka kalau jabatan ini sebenarnya tidak selalu menyenangkan. Berada pada posisi paling tinggi berarti juga berada pada tekanan dan tanggung jawab yang tidak terbilang ringan. Sehingga akan ada banyak hal yang membuat Si Ketua organisasi merasakan tekanan dalam batinnya atau yang biasa diistilahkan dengan 'ngebatin'.
Sebenarnya banyak sekali penyebabnya. Mulai dari faktor eksternal maupun internal. Namun kali ini kita cukup mengulas dari faktor internal saja ya guys. Dari faktor internal ini saja sudah bikin Si Ketua ngebatin berat lho. Mau tahu apa saja hal yang membuat ngebatin jadi seorang ketua organisasi. Baca listicle berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Loyalitas para pengurus lebih besar ke organisasi lain
Memiliki pengurus organisasi yang loyal adalah impian setiap ketua organisasi. Tapi bayangkan gimana jadinya kalau para pengurus malah lebih loyal ke organisasi lain.
ADVERTISEMENTS
2. Sering rapat tapi yang datang cuma itu-itu aja
Bosan nggak sih kalau yang datang rapat orangnya itu lagi itu lagi
ADVERTISEMENTS
3. Bikin program kerja seabrek, hanya beberapa saja yang terlaksana
Semangat di awal saat perancangan program kegiatan ternyata tidak semua terealisasi seiring berjalannya waktu.
ADVERTISEMENTS
4. Masalah tak kunjung selesai padahal udah sering dievaluasi
Rapat rapat dan rapat lagi, tapi efeknya nggak membuat masalah organisasi semakin berkurang.
ADVERTISEMENTS
5. Kebatinan Si Ketua semakin menjadi-jadi ketika Si Pengurus malah bikin organisasi tandingan
Dan akhirnya ada pengurus malah memilih untuk keluar organisasi dan lebih sukses di luar sana
ADVERTISEMENTS
6. Meski punya banyak anggota, akhirnya merasa menjabat seorang diri
Kalau tahu begini jadinya, dari awal nggak mau deh jadi ketua organisasi
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”