6 Hal Ini yang Membuatmu Enggan Curhat Lagi ke Temanmu

Mungkin beberapa hal di bawah ini menjadi alasan mengapa kamu memutuskan untuk enggan untuk curhat lagi ke temanmu

Manusia hidup berdampingan dengan manusia lainnya dalam menjalani aktivitas sehari-hari, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Tidak jarang seseorang membutuhkan bantuan orang lain. Tidak hanya dalam bentuk bantuan atau dukungan secara fisik, namun manusia juga butuh dukungan emosional untuk dapat bertahan hidup.

Berkaitan dengan dukungan emosional, setiap orang pasti memiliki teman curhat, walaupun hanya satu, karena mereka lah yang kita percayai untuk saling berbagi tangis, berbagi tawa, bahkan berbagi rahasia. Namun, bagaimana jika rasa percaya itu semakin memudar? Bagaimana jika seseorang justru semakin merasa malas untuk bercerita kepada orang lain? Apakah kita yang salah? Atau teman kita?

Mungkin beberapa hal di bawah ini menjadi alasan mengapa kamu memutuskan untuk enggan untuk curhat lagi ke temanmu:

ADVERTISEMENTS

1. Tidak direspon

hmm..baiklah

hmm..baiklah via http://unspalsh.com

Ketika kamu sedang dalam keadaan sedih, marah, kecewa dan rasanya ingin curhat dengan teman, namun ketika kamu mengirimkan chat berisi curhatanmu, temanmu justru tidak memberikan balasan sama sekali, padahal sudah centang biru, bagaimana perasaanmu? Kesal? Tapi tunggu dulu, siapa tau temanmu ini sedang sibuk, mau balas tapi terlanjur lupa. Bisa saja kan.

Atau ketika kamu sedang curhat secara langsung dengan temanmu, dia seolah tidak fokus mendengarkan. Ujung-ujungnya dia hanya dapat memberikan respon, “Eh gimana, cerita apa tadi?” hmm….kalo yang ini, mungkin dia juga sedang memikirkan suatu hal yang sangat membebaninya.

ADVERTISEMENTS

2. Dia slow respon

yah...kok balesnya lama

yah…kok balesnya lama via http://www.google.co.id

Hal ini jauh lebih baik dari alasan nomer satu, karena disini temanmu masih mau memberikan tanggapannya atas keluh kesah yang kamu sampaikan. Tapi coba bayangkan jika kamu baru saja diputusin pacar, kamu ingin curhat sama temanmu, tapi dia balasnya besok atau dia baru bisa menghubungimu kembali keesokan harinya. Sepertinya rasa sedih yang kamu alami sudah basi.

Apakah kamu pernah mengalami ini? Namun, sekali lagi, mungkin teman curhatmu sedang sibuk, apalagi jika kalian terpisah jarak dan kesibukan masing-masing. Saling mengerti menjadi kunci utama dalam sebuh persahabatan.

ADVERTISEMENTS

3. Pernah tersinggung dengan perkataan temanmu sebelumnya

kok dia bilang begitu sih...

kok dia bilang begitu sih… via http://inovasee.com

Mendapat respon yang cepat ketika menyampaikan curhatanmu kepada teman bukan penentu utama bahwa kamu akan terus merasa nyaman curhat dengan orang yang sama.

“Alah kamu baru dikasih masalah segitu aja sedihnya lama banget, alay.”

Jika kita curhat dengan seseorang, maka kita pasti menginginkan respon yang baik pula darinya. Namun apabila seseorang yang kamu curhati justru memberikan respon yang negatif, mungkin kamu akan berpikir ulang untuk curhat dengannya di lain waktu.

ADVERTISEMENTS

4. Ceritamu terpotong dengan pengalaman pribadinya

Kok jadi dia yang curhat...

Kok jadi dia yang curhat… via http://id.techinasia.com

“Eh aku pernah ngalamin hal yang sama kaya kamu bahkan lebih berat loh……..bla bla bla,” – seketika dia lebih banyak bercerita, dan kamu hanya diam.

Atau ketika kamu sedang menceritakan kondisi keuangan keluarga yang sulit, tapi dia berkata….

“Harusnya kamu bersyukur. Keluargaku banyak uang tapi aku gini-gini aja….bla bla bla,” – hey bruh/sist, plis.

Dan beberapa respon lain yang pernah kamu alami sendiri. Kamu tentu merasa kesal. Niatmu untuk bisa menumpahkan 'sampah' batin justru tidak tumpah dan menjadi terisi kembali dengan uneg-uneg orang lain. Mungkin lain kali, kamu bisa mencari teman curhat lainnya saja daripada merasa salah tempat dan hatimu tak kunjung lega.

ADVERTISEMENTS

5. Mulai merasa nyaman untuk me time

panduan menikmati me time

panduan menikmati me time via http://kompasiana.com

Setelah beberapa kali kamu merasa mendapat respon yang kurang baik dari orang lain saat sedang curhat, maka kamu akan mengandalkan dirimu sendiri. Seberat apapun masalah yang sedang kamu hadapi, kamu akan bertekad untuk bisa menyelesaikannya tanpa bergantung pada orang lain. Untuk sampai pada titik ini memang butuh proses. Mungkin awalnya kamu merasa aneh karena harus berusaha keras untuk mandiri, tapi lama-lama hal ini akan memberikan manfaat untuk dirimu.

Kamu yang sudah mulai merasa nyaman dengan diri sendiri justru akan lebih banyak meluangkan waktu untuk me-time. Dengan begitu, kamu akan lebih paham mana masalah yang membutuhkan saran dari orang lain dan mana masalah yang bisa kamu atasi sendiri. 

ADVERTISEMENTS

6. Mulai mengandalkan-Nya dalam setiap kesulitanmu

Untuk kamu yang mulai merasa lelah dengan respon dunia, maka yang akan kamu cari adalah Sang Pencipta alam semesta. Kamu akan menjadikan segala anjuran-Nya sebagai pedoman hidup. Ketika kamu sedang merasa sedih, yang akan kamu cari sebagai tempat bercerita adalah Dia, lewat doa yang akan senantiasa kamu panjatkan pada-Nya setelah selesai sholat, atau di waktu kapan pun kamu membutuhkan pertolongan melalui tangan-tangan yang diridhoi-Nya.

Hal ini menjadi hal positif untuk dirimu sendiri, karena kamu bisa lebih tabah dalam menghadapi masalah, dan tidak terburu-buru untuk berprasangka buruk kepada takdir-Nya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini