Kamu yang menikmati masa-masa kecil di kampung halaman dan kini sudah mengalami metamorfosa kehidupan, ada hal-hal yang pasti kamu rindukan saat ramadhan datang. Apalagi kamu yang kini hidup jauh dari kampung halaman, dengan bermacam kepentingan dan gaya hidup yang telah jauh berbeda.
Hal-hal ini pasti kamu rindukan, sebagai anak-anak yang pernah menikmati masa ramadhan di kampung halaman.
ADVERTISEMENTS
1. Menikmati hangatnya buka puasa bersama keluarga
Kini, kamu yang sudah dewasa dan mungkin jauh dari keluarga, akan banyak perubahan yang kamu rasakan ketika ramadhan tiba. Berbuka puasa bersama keluarga barangkali adalah momen istimewa yang kini jarang bisa kamu dapatkan. Ajakan buka puasa di luar kini lebih sering kamu terima. Undangan untuk berbuka puasa bersama teman-teman kantor, teman-teman kuliah, teman-teman sekolah, baik sejak SD, SMP, hingga SMA. Buka bersama seperti ini sekaligus menjadi ajang reuni.
Saat itulah kamu akan merindukan masa kecil dimana kamu berbuka puasa bersama keluarga di rumah. Keluargamu yang lengkap bersama ayah, ibu, kakak maupun adik. Di rumah, kamu juga tak repot-repot memikirkan menu apa yang akan jadi menu berbukamu. Karena ibu, pasti sudah mempersiapkan segalanya. Momen ini menjadi salah satu yang pasti sangat kamu rindukan saat ramadhan datang.
ADVERTISEMENTS
2. Mengikuti tarawih dan tadarus bersama teman sebaya
Di kampung, selepas tarawih, ada kebiasaan tadarus yang dilakukan anak-anak. Baik di masjid, mushola, ataupun langgar. Selain melatih kelancaran baca al-quran sejak kecil, anak-anak senang mengikuti tadarus karena disediakan ta’jil. Menu ta’jil mungkin tak seberapa, tapi bagi anak-anak ini hal lain yang menyenangkan, selain bisa berkumpul dengan teman-teman sebayanya.
ADVERTISEMENTS
3. Puasa setengah hari pasti pernah kamu rasakan
Lucunya mengenang masa kecil yang sedang belajar menjalani ibadah puasa. Anak-anak kecil zaman dulu, belum kuat jika harus menjalani puasa seharian penuh layaknya orang dewasa. Biasanya, orang tua akan mengajarkan puasa setengah hari kepada anak-anaknya. Yakni diperbolehkan berbuka puasa waktu adzan dzuhur tiba.
Jika setengah hari sudah bisa dilewati, maka naik hingga ashar. Jika ashar sudah bisa dilewati, maka berlanjut hingga maghrib seperti puasa yang dilakukan orang dewasa. Ini tak lain adalah sebagai cara mengenalkan ibadah puasa kepada anak-anak.
Dulu saya berfikir bahwa memang ada puasa semacam itu. Namun seiring berjalannya waktu, saya tahu bahwa itu hanyalah cara orang tua kita melatih anak-anaknya untuk belajar menjalani ibadah puasa. Kamu juga pasti pernah puasa setengah hari, bukan?
ADVERTISEMENTS
4. Petasan dan suara ronda pengingat sahur
Di malam hari selepas buka atau selepas sholat tarawih, petasan adalah hal lain yang membuat malam ramadhan anak-anak menjadi berwarna. Kamu yang kini telah dewasa tentu akan mengingat betapa bermain petasan waktu anak-anak adalah momen yang sangat berharga.
Selain itu, di kampung, saat ramadhan tiba akan ramah ditelingamu alat-alat musik tradisional yang akan membantumu bangun ketika masuk waktu untuk sahur. Bagi kamu laki-laki, bisa jadi mengikuti ronda dengan berkeliling kampung sambil membunyikan alat-alat musik pernah kamu rasakan juga.
ADVERTISEMENTS
5. Memberikan kepada sekolah laporan kegiatan selama ramadhan
Saat ramadhan tiba, bukan berarti siswa-siswi bebas dari tugas sekolah ya. Untuk memastikan anak didik menjalankan kegiatan ramadhan di rumah, guru di sekolah biasanya memberikan buku sebagai laporan kegiatan ramadhan selama di rumah. Kamu pasti masih ingat masa-masa dimana kamu harus meminta paraf kiai atau pengisi ceramah tarawih sebagai salah satu form yang harus kamu penuhi.
Meski dulu ini menjengkelkan, tapi kini, hal itu menjadi salah satu momen ramadhan yang kamu rindukan.
ADVERTISEMENTS
6. Membicarakan lebaran dan baju apa yang akan dikenakan saat Iedul Fitri datang
Ramadhan bagi anak-anak, meskipun hari Iedul Fitri masih jauh, namun mengingat kebahagiaan waktu lebaran begitu melekat. Iedul Fitri merupakan momen bertemu keluarga besar, banyaknya kue yang hanya dijumpai waktu lebaran, dan yang pasti selalu ditunggu-tunggu adalah angpau. Tak sabar untuk segera merayakan lebaran begitu ditunggu-tunggu meski masih ramadhan.
Meskipun Iedul Fitri masih terhitung lama, anak-anak senang bercerita dan merencanakan apa yang mereka lakukan ketika nanti iedul fitri tiba. Baju lebaran adalah salah satu yang menjadi topik pembicaraan dengan sesama teman sebaya. Tak jarang, anak-anak yang sudah dibelikan baju lebaran saling memberitahu teman yang lain. Padahal, lebaran masih terhitung lama.
Hal-hal kecil itu begitu melekat pada anak-anak yang melewati masa kecil di kampung halaman. Sehingga, kini kamu yang telah dewasa dan mulai merencanakan masa depan, berasa ingin kembali ke masa lalu, bukan? #KenanganRamadanKu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.