Perceraian adalah hal yang menyakitkan bagi anak mana pun di dunia ini. Tidak ada seorang anak pun yang rela melihat orangtuanya bertengkar. Tidak ada satu pun anak yang rela orangtuanya berpisah. Bisa tinggal dan tumbuh bersama dengan orangtua kandung adalah hal yang indah dan sangat diharapkan oleh semua anak di dunia. Ayah dan ibu adalah bagian terpenting dari sebuah keluarga. Tanpa kehadiran keduanya seorang anak akan tumbuh dengan sejumput kehampaan dalam hatinya. Sepahit apa pun sebuah perceraian, ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisah pilu ini.
Memilih antara ibu dan ayah adalah hal yang mustahil dilakukan oleh seorang anak. Keduanya merupakan orang-orang terkasih yang tanpa keberadaan mereka seorang anak tidak akan lahir ke dunia ini. Namun, dengan adanya perceraian seorang anak terpaksa harus memilih antara ayah atau ibunya. Ini merupakan hal yang sangat sulit, bahkan hampir mustahil dilakukan. Walaupun mustahil, memilih untuk tinggal bersama ayah atau ibu merupakan hal yang akan dilalui anak dari biduk rumah tangga yang hancur. Kebanyakan pilihan yang ditetapkan untuk sang anak adalah hasil sidang perceraian. Beberapa diantara mereka harus tinggal bersama ibu dan mengubur mimpi untuk bermain dengan ayahnya setiap hari. Lalu, beberapa anak lainnya tinggal bersama ayah dan harus melupakan pelukan hangat dari sang ibu setiap pagi. Seberat apa pun pilihan ini, mau tidak mau seorang anak dalam biduk perceraian harus melalui kenyataan pahit tersebut.
<>2. Memiliki Keinginan Orangtua Rujuk Kembali>Badai kerinduan yang menyerang anak-anak korban cerai pada ayah atau ibunya sungguh besar dan menyiksa. Tidak semua anak bisa mengatasi hal ini, bisa dibilang hampir semua anak tak akan sanggup mengatasi hal ini. Rasa rindu pada salahsatu orangtua kandung akan membuatmu memiliki keinginan agar mereka rujuk kembali. Bersatu membina rumah tangga bersama dan mengawasi tumbuh kembangmu. Beberapa anak yang sukses membuat orangtua rujuk akan bergembira karena pernikahan yang pernah rusak bisa diperbaiki dan memulai cerita indah yang sempat terputus. Bagi kamu yang gagal membuat orangtua rujuk, kamu akan kembali terluka. Namun, waktu akan menyembuhkan luka tersebut. Setelah dewasa kamu akan membuang jauh-jauh mimpi tersebut dan memandang dengan kasih sayang terdalam pada adik-adik kecilmu.
<>3. Merahasiakan Keingin Berfoto dengan Orangtua Asli Di Momen Bahagia>Berfoto adalah hal yang lumrah dilakukan saat momen bahagia semisal acara wisuda. Berfoto dengan ayah dan ibu kandung adalah hal yang terlihat biasa dilakukan semua orang, dan itu adalah momen yang luar biasa membahagiakan. Didampingi orangtua saat mencapai sebuah keberhasilan adalah hal yang diinginkan semua anak. Bagi mereka yang orangtuanya tidak bercerai berfoto bersama ayah dan ibu kandung bukanlah hal yang sulit dilakukan. Nasib berbeda akan dialami oleh anak-anak dengan orangtua yang telah bercerai. Meminta berfoto dengan ayah dan ibu kandung adalah cukup sulit dilakukan. Segan, gak enak sama ibu atau bapa tiri serta sedikit rasa malu membuatmu menyimpan dalam-dalam keinginan itu.
<>4. Selalu Menghargai Setiap Hubungan>Pengalaman pahit perceraian mengajarkan banyak hal padamu tentang arti sebuah hubungan. Kamu yang telah merasakan betapa pahitnya perceraian kedua orantuamu akan memiliki pandangan yang lebih bijaksana. Bagimu perpisahan adalah hal yang sangat menyedihkan, lebih jauh lagi kamu akan mengerti bahwa ada hal yang jauh lebih sakit dibandingkan perpisahan; yaitu tidak adanya komunikasi setelah perpisahan. Pengalaman pahit yang dirasakan akibat perceraian orangtuamu itu akan membuatmu belajar arti sebuah hubungan dan lebih menghargai setiap hubungan. Kamu yang orangtuanya telah bercerai tentu memiliki mimpi untuk memiliki keluarga yang bahagia tanpa perceraian, dan kamu bisa belajar dari kegagalan orangtuamu untuk menghadapi badai rumah tangga yang akan menghadangmu kelak.
<>5. Jauh dalam Hati Orangtuamu Tidak Pernah Bercerai>Keberadaan dirimu adalah bukti bahwa orangtuamu pernah saling mencintai, saling berbagi suka maupun duka, dan saling berbagi mimpi. Walau saat ini mereka sudah tak bersama lagi, walau mereka sudah memiliki kehidupan masing-masing. Kamu tetap memiliki cinta yang besar untuk mereka begitupun sebaliknya. Doa-doa selalu kamu curahkan untuk mereka berdua semoga mereka diberi kesehatan dan kebahagiaan selalu. Perceraian memang telah merusak hubungan keluarga antara kau, ibumu, dan ayahmu. Tapi jauh dalam hatimu mereka tetap orangtua yang kamu cintai sepenuh hati. Bukankah begitu?
<>6. Tumbuh Dewasa Adalah Harga Mati>Meratapi nasib dan menyalahkan takdir karena telah menjadi anak korban perceraian adalah hal yang begitu menggoda untuk dilakukan. Kedamaian semu akan kamu dapatkan ketika berteman dengan jutaan keluhan atas segala derita yang kamu miliki akibat perceraian orangtuamu. Kecewa, marah, tak rela atau berbagai keluhan lain sangat wajar keluar dari seseorang yang orangtuanya telah bercerai. Namun, semua keluhan yang kamu lontarkan baik di dunia nyata maupun di dunia maya tidak akan mengubah kenyataan apa pun. Tidak akan membuat orangtuamu bahagia dan bangga padamu. Tumbuh dewasa dan menjadi pribadi yang bermanfaat adalah pilihan yang tepat bagimu yang memiliki luka perceraian dalam hatimu. Lihat sekelilingmu, masih banyak kok manusia dengan luka yang jauh lebih besar darimu dan mereka mampu mengobati luka tersebut atau menjadikan luka yang tertoreh dalam hatinya sebagai lecutan semangat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Kamu pun bisa melakukannya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Psikologi. Perkembangan psikologi manusia sekarang ini harus sangat diperhatikan agar mereka tidak berkembang dengan mental yang salah. Saya memiliki beberapa tulisan sejenis mengenai psikologi yang dapat dilihat di http://www.leppsi.gunadarma.ac.id
Keinginan orang tua apakah keegoisan yg meyengsarakan anak