Yang doyan makan mi instan, sini merapat. Selain rasanya yang gurih, mi instan menawarkan cara memasak yang anti ribet sehingga jadi solusi bagi yang suka lapar tiba-tiba.
Kesukaan orang Indonesia pada mi instan sudah tidak diragukan lagi. Data World Instan Noodles Association (WINA), Indonesia menempati posisi kedua setelah Cina dan HongKong. Tercatat, konsumen Indonesia menghabiskan 13,27 juta porsi mi instan sepanjang tahun 2021.
Sementara itu, dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) memotret kebiasaan makan mi instan atau makanan instan lainnya tercatat 58,5% penduduk Indonesia mengonsumsi mi instan atau makanan instan lainnya sebanyak 1-6 bungkus per pekannya.
Bahkan ada 7,8% penduduk Indonesia yang mengonsumsi mi instan lebih dari satu bungkus setiap harinya. Sisanya, 33,8% mengonsumsi mi instan kurang dari 3 bungkus per bulannya.
Kenikmatan rasa mi instan memang membuat siapapun ingin selalu mengonsumsinya. Namun, kamu pasti sudah sering mendengar bahwa mengonsumsi mi instan secara berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan. Sudah terbukti dari beberapa kasus kematian anak atau remaja akibat fungsi hati yang sudah tidak lagi bekerja akibat terlalu sering mengonsumsi mi instan. Hal ini disebabkan karena ada beberapa bahan kandungan mi instan yang berbahaya jika sering dikonsumsi. Berikut ulasan tentang bahan kimia pada mi instan yang wajib diwaspadai.
ADVERTISEMENTS
1. Kalori
Dalam satu bungkus mi instan dengan berat 75-90 gram, mengandung sekitar 350-500 kalori. Ditambah dengan bumbu, kecap dan bahan pelengkap dengan berat 85 gram mengandung 460 kalori dan 18,8 gram lemak. Artinya, mengonsumsi satu bungkus mi instan sama dengan mengonsumsi kurang lebih 800 kalori.
Jika rata-rata tubuh manusia membutuhkan 2000 kalori setiap harinya, mengonsumsi mi instan lebih dari satu bungkus sehari akan membuat tubuh kelebihan kalori. Apa lagi ditambah dengan makanan lain yang masuk ke dalam tubuh. Lalu apa yang terjadi jika mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan?
Dalam lama NHS UK tercatat bahwa salah satu faktor yang membuat berat badan naik adalah mengonsumsi makanan tinggi kalori, lemak dan gula. Berdasarkan hal tersebut, mi instan ini bisa menumpuk kalori dan lemak lebih banyak. Maka dari itu, mi instan dapat meningkatkan berat badan lebih cepat.
ADVERTISEMENTS
2. Natrium
Kandungan natrium pada satu bungkus mi instan berkisar 860-1700 mg yang terdiri dari natrium bikarbonat sebagai pengatur keasaman dan natrium polifosfat sebagai pengembang. Sedangkan, kebutuhan natrium orang dewasa adalah 1500 mg per harinya.
Jika mi instan dikonsumsi berlebihan lalu ditambah dari kandungan natrium dari makanan lain bisa menyebabkan kelebihan natrium yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan berdampak pada rusaknya pembuluh darah yang bisa meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular, yaitu penyakit pada jantung.
ADVERTISEMENTS
3. MSG (Monosadium Glutamat)
MSG (Monosadium glutamat) atau dikenal dengan micin adalah bahan yang sudah terkenal sebagai penambah rasa umami pada makanan. Kandungan msg pada mi instan patut diwasapadai jika dikonsumsi berlebihan. MSG dapat memicu reaksi alergi dan gangguan fungsi pada otak. Itulah mengapa msg digadang-gadang sebagai penyebab menurunnya kecerdasan otak.
ADVERTISEMENTS
4. Pengawet TBHQ
Pengawet TBHQ (Tertiary Buthylhidroquinone) merupakan salah satu bahan pengawet yang terkandung dalam mi instan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan bahwa, TBHQ sebaiknya tidak lebih dari 0,02% dalam makanan. Meskipun bukan berarti lebih dari 0,02% berbahaya, tetapi itu menunjukkan bahwa tingkat keamanan yang lebih tinggi belum ditentukan.
Penelitian pada tikus dengan dosis tinggi menunjukkan bahwa TBHQ mempengaruhi fungsi mata, menyebabkan pembesaran liver, serta mengakibatkan efek neurotoksik akut seperti kejang, kelumpuhan, tubuh kehilangan kendali, tremor, kelemahan, sesak nafas, hingga kematian (PubChem Database, 2020).
ADVERTISEMENTS
5. Propylene Glycol
Zat Propylene Glycol merupakan zat antibeku yang membantu menjaga kelembapan mi dalam kemasan. Apabila dikonsumsi berlebihan, bahan kimia ini bisa menumpuk dan mengendap dalam hati, jantung dan ginjal yang dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada organ-organ penting tersebut.
Itu dia 5 bahan kimia pada mi instan yang wajib diwaspadai. Kamu termasuk yang sering makan mi instan? Lebih baik mulai dikurangi, ya. Mulai dari sekarang, makan mi instan sekali sampai 2 kali saja dalam sebulan demi kesehatanmu di masa depan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”