Artikel ini berdasarkan kisah saya sendiri, seseorang yang telah sekian lama mondar-mandir ke dokter gigi.
Saya adalah pelanggan tetap dokter gigi sejak saya masih kecil. Entah mengapa saya selalu bermasalah dengan gigi sejak saya masih kecil. Gigi saya mudah sekali berlubang bahkan sejak masih gigi susu. Jadi pergi ke dokter gigi sudah hampir menjadi hobi bagi saya. Bahkan sampai dewasa sekarang pun, saat gigi saya sudah tidak pernah berlubang, saya masih selalu rutin ke dokter gigi hanya untuk sekedar kontrol atau konsultasi.
Selain permasalahan gigi berlubang, permasalahan gigi saya yang lain adalah susunan gigi yang berantakan. Permasalahan bermula saat gigi susu saya mulai berganti semua menjadi gigi tetap, gigi tetap saya tonggos, gingsul dan tidak karuan. Maka hal yang paling sering saya konsultasikan selanjutnya adalah soal pemasangan kawat gigi. Saat ini saya sudah memasang kawat gigi untuk yang ketiga kalinya.
Pertama saya menggunakan kawat gigi lepasan atau non permanen saat saya berusia 13 tahun, kawat gigi itu kemudian patah hanya dalam waktu 6 bulan. Lalu dokter gigi menyarankan untuk menggunakan kawat gigi permanen atau yang sering disebut behel. Saya menggunakannya selama kurang lebih 1 tahun. Setelah selesai menggunakan behel ini, susunan gigi seharusnya dipertahankan dengan menggunakan retainer.
Sayangnya saya tidak memakainya karena alasan yang paling klise dari anak usia 14 tahun yaitu malas. Alhasil susunan gigi saya kembali berantakan meskipun tidak separah saat pertama kali sebelum pasang behel. Apalagi saat gigi bungsu mulai mencari-cari perhatian. Saat ini saya menggunakan invisible aligner alias pengatur gigi yang tidak kelihatan. Ini adalah teknologi terbaru yang menurut saya sangat memudahkan dan sesuai dengan kebutuhan saya.
Berdasarkan pengalaman saya ini, saya akan memberikan beberapa tips bagi sahabat-sahabat Hipwee yang ingin memasang kawat gigi agar tidak mengalami hal serupa seperti saya, menggunakan kawat gigi berulang-ulang karena hal itu sangat melelahkan dan membuang-buang uang.
Sebelum memutuskan untuk memasang kawat gigi, pastikan semua permasalahan gigimu sudah diatasi; semua lubang di gigi sudah ditambal, gigi bungsu yang bermasalah sudah diatasi, permasalahan gusi sudah disingkirkan, dan lain-lain. Sampaikan kepada dokter gigi kalian bahwa kalian berencana untuk memasang kawat gigi agar dokter gigi juga bisa menyiapkan kondisi gigi kalian.
<>2. Nggak cum gigi, siapkan juga mentalmu sebagai orang yang akan menggunakan 'benda keras' di dalam mulut>Memasang kawat gigi membutuhkan komitmen dan kedisiplinan dalam jangka waktu tertentu, bisa jadi dalam waktu yang cukup lama. Untuk kawat gigi lepasan dan aligner, kalian harus terbiasa melepas kawat gigi / aligner kalian pada saat makan dan membersihkan kawat gigi / aligner kalian setiap kali menyikat gigi.
Untuk kawat gigi permanen kalian harus rajin membersihkan gigi kalian dengan teliti setiap kali sesudah makan, bila perlu dengan dental floss karena sisa makanan sangat mudah terselip di celah antar penahan kawat maupun celah antara kawat dengan gigi.
Kelalaian dalam upaya membersihkan gigi saat menggunakan kawat gigi permanen akan berakibat gigi kalian banyak berlubang, seperti yang saya alami. Setelah melepas kawat gigi permanen saya, semua gigi seri saya berlubang di mana-mana. Jangan sampai hal ini terjadi pada kalian!
<>3. Konsultasikan segalanya ke dokter gigi. Jangan asal apalagi cuma gaya-gayaan!>Seperti saya jelaskan sebelumnya, memasang kawat gigi adalah perawatan dalam jangka waktu yang cukup lama jadi pastikan kamu memilih dokter gigi yang terbaik buatmu. Terbaik bagi setiap orang bisa jadi berbeda-beda. Bisa berarti dokter gigi yang sudah dikenal lama, bisa berarti dokter gigi yang mematok harga murah untuk pemasangan kawat gigi, atau apapun tetapi bagi saya dokter gigi terbaik adalah dokter gigi yang memahami kebutuhan saya, bisa memberikan penjelasan dengan logis dan lengkap dan membuat saya merasa nyaman. Saat ini sudah cukup banyak dokter gigi spesialis kawat gigi alias orthodontist, jadi kamu punya banyak pilihan.
<>4. Pilih jenis kawat gigi yang sesuai kebutuhanmu, supaya nggak banyak mengalami gangguan ini-itu>Kebutuhan setiap orang berbeda-beda, permasalahan gigi yang akan diatasi pun berbeda, belum lagi faktor-faktor X lain di luar matematis yang juga harus dipertimbangkan. Bagi saya yang hidup nomaden, saya sering kesulitan menemukan dokter gigi terbaik di suatu tempat dan sulit terikat komitmen dalam perawatan kawat gigi dengan 1 dokter gigi yang sama, maka aligner merupakan solusi tepat bagi saya, karena saya tidak perlu repot pergi ke dokter gigi setiap kali saya hendak naik ke step berikut.
Seluruh set aligner sudah ada di tangan saya lengkap dengan urutan dan tata cara pemakaian jadi saya tinggal mengganti aligner ke urutan selanjutnya sesuai jadwal, bila tidak ada permasalahan berarti saya tidak perlu ke dokter gigi. Selain itu karena warnanya yang transparan saya tidak perlu khawatir kelihatan seperti Betty La Fea.
Tetapi harus diakui harga aligner ini jauh lebih mahal daripada jenis kawat gigi lainnya. Kawat gigi lain bisa jadi lebih murah, tetapi membutuhkan komitmen kontrol rutin dan ketelitian extra dalam merawat gigi.
Jadi konsultasikan dengan dokter gigi kawat gigi mana yang paling pas untuk kalian, lakukan juga penelitian sendiri di rumah agar kalian tahu dengan pasti apa yang akan kalian hadapi.
<>5. Kini, kamu harus menyiapkan diri untuk mulai rajin menjaga pola makan dan gosok gigi>Saat kawat gigi sudah terpasang, disiplinlah! Pemasangan kawat gigi sering membuat kita tidak nyaman saat makan, padahal kita hidup untuk makan, bukan? Jadi tabahlah! Tanpa kedisiplinan dan ketabahan, pemasangan kawat gigi kalian tidak akan berhasil sempurna, malah akan menambah daftar permasalahan baru bagi gigi kalian.
Jadi sebelum memutuskan untuk pakai behel kamu harus punya persiapan jangan hanya asal gaya-gayaan!
Semoga berhasil!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.