6 Tips Menulis Sederhana Buat Kamu Para Penulis Pemula. Biar Nggak Berhenti di Tengah Jalan

Jangan bermimpi muluk-muluk! Lakukan dan tuliskan!

Sebagai penulis pemula, pastinya menginginkan cerita yang ditulis sempurna tanpa ada kesalahan apalagi jika kesalahannya terletak di typo. Hal inilah yang terkadang membuat seorang penulis pemula jalan di tempat, tidak ada perkembangan, sebab terlalu memerhatikan cara penulisan sehingga melupakan inti tulisan yang akan diselesaikannya.

Selain itu, salah satu penyakit seorang penulis pemula adalah rasa malas dan tak jarang karena rasa malas yang berlebihan itu, secara sadar ia akan menunda-nunda tulisannya. Kasus ini kerap kali terjadi dan sebaiknya benar-benar dihindari bila sungguh-sungguh bermimpi menjadi seorang penulis sukses dan terkenal.

Mulai dari ini dan seterusnya, ada baiknya kamu yang bercita-cita menjadi seorang penulis memerhatikan enam tips ini agar aktivitas menulismu lebih terencana, matang dan tidak mengalami stuck di tengah jalan.

ADVERTISEMENTS

1. Tulis apa saja yang ada di pikiranmu, salah atau benar nanti ada masanya melakukan editing

Tulis, tulis dan tulis! Masalah typo nanti dikoreksi belakangan

Tulis, tulis dan tulis! Masalah typo nanti dikoreksi belakangan via https://www.pexels.com

Sebagai seorang penulis pemula, ide bisa datang kapan dan di mana saja. Tugasmu adalah menuliskan apapun yang ada di pikiran kamu baik di atas secarik kertas atau di words.

 

Dalam menulis, jangan pentingkan cara penulisan, diksi atau tanda baca yang sempurna. Bagian terpenting dalam menulis yaitu kamu tidak boleh kehilangan jejak tentang apa yang ingin kamu tuangkan ke dalam tulisan.

 

Ada waktunya di mana kamu akan fokus membaca ulang tulisanmu dan membenahi kesalahan-kesalahan yang kamu lakukan seperti typo, tanda baca, dan pemilihan kata pada proses editing.

 

Ingat! Tulis, tulis dan tulis ide apapun yang muncul di otakmu dan jangan berhenti sampai kamu kehabisan ide.

ADVERTISEMENTS

2. Buat sebuah outline yang berisikan jalan cerita

Menyusun outline

Menyusun outline via https://www.pexels.com

Ada sebagian orang yang mengalami kesulitan saat menulis cerita untuk pertama kalinya, sehingga memutuskan menggantung tulisan tanpa menyelesaikannya. Jika kamu melakukannya setiap kali stuck justru tidak baik bagi tulisanmu ke depannya. Ada baiknya, kamu selesaikan tulisan tersebut seperti apapun bentuknya. Apabila kamu tetap mendapat kesulitan, maka langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah menyusun outline.

 

Outline merupakan garis besar cerita yang ingin kamu tulis atau semacam rangkuman cerita yang ditulis menjadi beberapa poin. Kegiatan menulis outline ini bertujuan membantu kamu menyusun cerita dalam tulisanmu.

Bila suatu saat kamu lupa bagaimana ceritamu harusnya ditulis, kamu bisa menengok kembali outline meski ke depannnya menulis outline bisa saja kamu skip karena sudah pakam dengan ide-ide yang ada di pikiranmu sendiri.

ADVERTISEMENTS

3. Jangan ribet menentukan peran

Jangan berlama-lama memikirkan karakter

Jangan berlama-lama memikirkan karakter via https://www.pexels.com

Penyakit penulis pemula selanjutnya yaitu ribet menentukan peran dari karakter utama tulisannya. Terlalu memusingkan peran, hingga akhirnya tidak melanjutkan menulis dan membuatnya sebagai angan-angan yang beterbangan di udara.

Harusnya, menentukan peran tidak begitu sulit sebab peran atau karakter utama dapat terinsipirasi dari siapapun seperti orang terdekat, mantan pacar, kakak tingkat yang kamu suka, supir angkot atau driver ojek daring dan dan sebagainya.

Masalah penentuan peran tidak akan pernah kehabisan idenya karena stok tidak terbatas. Di dunia ini ada 7 miliar manusia, maka satu atau dua bisa jadi sumber inspirasi kamu.

ADVERTISEMENTS

4. Harus jelas dan tidak banyak pengulangan

Jangan terpaku pada satu kesalahan, cobalah untuk men'jelas'kan

Jangan terpaku pada satu kesalahan, cobalah untuk men’jelas’kan via https://www.pexels.com

Menulis itu harus jelas, bagaimana cerita dituangkan ke dalam tulisan dan tetap konsisten.

 

Cerita yang baik harus bisa disampaikan dan dimengerti oleh setiap pembaca, maka tugas penulis adalah memperjelas alur ceritanya dan tidak melakukan flashback yang berulang-ulang dan semacamnya. Pengulangan yang dilakukan berkali-kali akan membuat pembaca merasa jenuh atau bahkan beranggapan bahwa ceritamu hanya berisi pengulangan terus-menerus.

 

Pengulangan yang dimaksudkan di sini bukan mengulang-ulang diksi ya (meski diksi juga harus diperhatikan), tetapi pengulangan cerita. Jika memaksamu melakukan pengulangan, maka pastikan cukup hanya sekali saja, selebihnya harap dihindari.

ADVERTISEMENTS

5. Terus berlatih dan berpikir, jangan berhenti

Terus berlatih untuk mengasah jiwa kreatif kamu

Terus berlatih untuk mengasah jiwa kreatif kamu via https://www.pexels.com

Seorang penulis tidak akan berhenti menulis, dia akan tetap menulis dan berpikir setiap hari tanpa berjeda jika tidak ada yang situasi yang memaksanya.

 

Penulis yang baik akan terus produktif dalam situasi apapun. Menulis dan berpikir adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan setiap harinya. Paling tidak, penulis yang andal menyempatkan membaca buku untuk mengisi waktu di tengah jedanya beristirahat menulis.

Membaca buku, memerhatikan sekitar, dan mengobrol dengan orang asing adalah cara bagi penulis mengumpulkan ide. Maka, jika kamu berniat menjadi penulis sukses mulai dari saat ini teruslah berlatih menulis, berpikir, dan membaca buku.

ADVERTISEMENTS

6. Tantang dirimu dan tentukan target dalam sehari

Menentukan target agar lebih menantang

Menentukan target agar lebih menantang via https://www.pexels.com

Menulis saja pasti kurang seru, maka kamu butuh tantangan yang bisa kamu terapkan dalam menulis.

 

Bagaimana dengan menentukan target kata perhari? Bagi seorang penulis pemula, target 2000 kata perhari adalah bentuk target paling minimal. Oleh karena itu, sebagai permulaan, mulailah menulis 2000 kata dalam sehari sebagai bentuk latihan sekaligus tantangan.

 

Jangan menyerah. Ingat, jika kamu berhasil melampaui targetmu maka itu tandanya kamu mampu menguasai dirimu sendiri, sebab musuh terbesar seorang penulis pemula ialah dirinya sendiri.

 

Teruslah menulis, salah atau benar itu tidak penting, yang paling penting adalah kamu terus berlatih memperbaiki kualitas tulisanmu. Tidak ada salahnya mencoba, kan?

 

Jangan patah semangat, meski nantinya tulisanmu berakhir di laci meja atau tumpukan naskah yang ditolak. Kamu hanya memerlukan semangat agar tidak berhenti di tengah jalan.

 

Semangat menulis!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis