Hal yang seringkali menjadi momok muslimah masa kini adalah di mana ia dituntut harus tampil tanpa cela setiap saat. Di mana kewajiban beribadah 5 kali sehari juga tak bisa ditinggalkan. Terkhusus bagi wanita-wanita karir di luar sana, saat make-up bahkan menjadi salah satu “tuntutan pekerjaan”. Tampilan fisik serta wajah yang flawless kemudian menjadi hal wajib kedua setelah pekerjaan kantor. Mereka dituntut tampil cantik setiap saat. Tentunya dengan bantuan polesan make-up.
Lalu pertanyaan yang timbul setelahnya adalah, bagaimana dengan kewajiban mereka sebagai seorang muslimah? Make-up yang luntur akibat air wudhu adalah pe-er tersendiri yang mau tak mau harus diselesaikan. Tapi, tak perlu khawatir terlalu jauh, tips-tips berikut ini akan memudahkanmu sebagai seorang muslimah yang ingin menyeimbangkan keduanya. Pekerjaan, oke. Ibadah, oke. Cantik? Pastinya bisa!
1. Pilih produk yang aman dan cocok buat kulitmu. Jangan asal pilih atau ikut-ikutan untuk mencegah iritasi
Sebagai seorang muslimah, kita selalu dituntut untuk mampu memilah dan memilih produk apapun yang akan kita gunakan. Halal adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditolerir. Produk make-up yang kita gunakan juga hendaknya wudhu friendly. Gak mau kan ibadah kita jadi gak sah hanya karena make-up yang kita gunakan menghalangi wudhu?
Untungnya, saat ini sudah banyak produk skin care dan make-up dengan basis halal yang dijual bebas di pasaran. Harganya pun cukup mudah dijangkau kantong. So, sebelum memutuskan untuk menggunakan suatu produk skin care ataupun make-up, pastikan produk tersebut halal, ya.
2. Patenkan ini dalam dirimu; skin care dulu, make-up kemudian!
Buat kamu yang sehari-hari harus memoles wajah dengan make-up yang sempurna, entah karena tuntutan pekerjaan atau mungkin karena kamu merasa kurang jika tak menggunakan apapun di wajahmu, never mind! Kamu tetap boleh merias wajahmu secantik mungkin, dengan syarat; penggunaan skin care tak boleh di-skip!
Pagi hari adalah waktu terbaik dalam menggunakan skin care dan make-up, karena pada pagi hari kulit masih dalam keadaan bersih. Pastikan penggunaan moisturizer dan sunscreen dalam morning routine-mu agar pengaplikasian make-up lebih blendable dan kulitmu tetap terlindung dari paparan sinar matahari.
3. Agar setelah wudhu kamu nggak harus "bekerja keras" untuk membersihkannya, pilih produk make-up yang ringan dan minim bahan kimia
Pastikan untuk memilih produk-produk make-up dan mudah dibersihkan. Bukan tanpa alasan, penggunaan make-up yang berat akan membuatmu sulit untuk membersihkannya saat akan berwudhu. Pemilihan BB Cream daripada foundation pun lebih disarankan.
Lip Gloss yang mudah terhapus saat terkena air juga akan memudahkanmu saat akan menjalankan ibadah. Tinggal gosok-gosok sedikit, hilang deh. Penggunaan Eyeliner atau Mascara juga sah-sah saja, asal kamu selalu sedia eye make-up remover di dalam tas.
4. Seperti ibadah yang wajib kamu lakukan, membersihkan wajah sebelum dan sesudah wudhu pun harus rutin dilaksanakan
Hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah, kamu wajib membersihkan apapun yang menempel di wajah sesaat sebelum berwudhu. Fungsinya adalah agar tidak ada penghalang antara kulit wajah dengan air wudhu. Jika kamu merasa ribet saat harus membawa berbagai produk cleanser ke mana-mana, kamu mungkin bisa mencoba micellar water untuk membersihkan semua sisa make-up di wajahmu. Micellar water tak hanya mampu melunturkan make-up-mu yang waterproof, tapi juga mampu memberi kelembaban pada seluruh area kulit wajahmu.
5. Setelah wudhu lalu menumpuk make-up tanpa proses pembersihan? IT'S A BIG NO!
Menghapus make-up lalu harus me-retouch nya lagi dari awal memang menjadi pe-er tersendiri bagi para pengguna make-up, tapi menumpuk make-up sebelumnya dengan kondisi wajah yang masih basah juga akan membuat kulitmu kotor dan menjadi sarang berkembangnya bakteri penyebab jerawat. Hiii! Jadi, kamu pilih yang mana? Ribet-ribetan tapi kulit tetap sehat atau males-malesan tapi kulit jadi rusak?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”