5 Tips Biar Nggak Jadi Sarjana Kagetan

Ini yang Perlu Kamu Siapkan Menghadapi Kelulusan

Di era digital seperti pada saat ini, lulus cepat dengan IPK terbaik bukan lagi menjadi hal yang langka ditemui. Kehadiran dari perkembangan teknologi telah banyak berperan penting dalam membantu proses belajar mahasiswa maupun penyelesaian penelitian tugas akhir atau skripsi. Banyak kita jumpai sumber digital yang menyediakan jurnal, artikel dan ebook yang gratis maupun berbayar, semua kembali kepada kebutuhan masing-masing, sehingga kita tak perlu lagi bersusah payah mencari source atau sumber penelitian karena darimanapun sumber ilmu bisa kita akses kapan saja selama kita memiliki yang namanya niat dan juga tentu saja jaringan Internet.

Maka tentu saja bukan hal unik lagi jika kita banyak menemui mahasiswa yang lulus cepat dengan predikat cumlaude, kini hal itu telah menjadi sesuatu yang cukup lumrah di beberapa Universitas khususnya di kota-kota besar seperti Jogja. Namun yang menjadi sorotan adalah ketika akan lulus nanti atau ketika kita telah menyabet gelar sebagai sarjana, kira-kira kita sebagai lulusan Universitas mau ngapain lagi nih? apa langsung lanjut S-2 aja karena tidak siap menghadapi tuntutan keluarga untuk menjadi PNS? Atau malah sebagai alasan untuk pelarian kita biar gak kelihatan banget menjadi sarjana pengangguran di mata tetangga, karena ketidaksiapan dari Skill dan ilmu yang kita miliki untuk terjun ke dunia kerja?

Oke, biar gak terus-terusan terbebani oleh bayangan dari ganasnya tetangga yang julid atau dikejar tuntutan keluarga untuk menjadi PNS, maka di sini ada 5 tips yang bisa kamu persiapkan selama masih menyandang gelar sebagai mahasiswa aktif, biar kamu nantinya gak jadi sarjana kagetan.

ADVERTISEMENTS

1. AKTIF BERORGANISASI

Photo by Austin Distel on Unsplash

Photo by Austin Distel on Unsplash via https://unsplash.com

Bukan rahasia umum lagi jika di beberapa jenis perusahaan masih mensyaratkan pengalaman berorganisasi sebagai bahan pertimbangan dalam proses perekrutan karyawan baru. Dengan mengikuti sebuah organisasi, mahasiswa akan belajar banyak hal seperti manajemen waktu, belajar tanggung jawab, membangun jiwa kepemimpinan, meningkatkan rasa solidaritas dan menumbuhkan rasa simpati dan empati ke dalam diri mahasiswa, di samping itu kita juga akan menambah relasi pertemanan yang mana itu juga akan memberi banyak keuntungan baik untuk masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Maka dengan ikut berorganisasi akan memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa.

ADVERTISEMENTS

2. Mengikuti Komunitas Sesuai Dengan Passion

Photo by Bima Prastya Handawi on Flickr

Photo by Bima Prastya Handawi on Flickr via https://www.flickr.com

Selain organisasi, mahasiswa juga bisa mengikuti atau bergabung dengan komunitas yang disukai oleh mahasiswa, komunitas adalah sebagai media untuk berkumpul dengan orang-orang yang sehobi atau tempat dimana kita bisa belajar banyak hal untuk menambah Skill dan pengalaman. Misalnya mahasiswa menyukai fotografi atau videografi maka ia bisa bergabung dengan komunitas yang ada di intra kampus maupun di luar kampus. Di komunitas kita akan lebih mudah mendapatkan akses informasi terkait event-event spesial seperti kompetisi antar komunitas atau antar kampus, bahkan kompetisi tingkat nasional sekalipun. Di saat seperti itulah kita bisa mengadu kemampuan kita, di samping menambah semangat untuk terus belajar, kompetisi juga akan menambah pengalaman yang nantinya diperlukan ketika kita akan hendak menulis Curriculum Vitae untuk melamar suatu pekerjaan. Dengan semakin kita aktif di komunitas maka semakin bertambah pula keahlian kita dalam bidang yang kita minati.

ADVERTISEMENTS

3. Bekerja Part-Time

Photo by Bhuwan Bansal on Unsplash

Photo by Bhuwan Bansal on Unsplash via https://unsplash.com

Part-time adalah bekerja paruh waktu, mahasiswa dapat membagi waktunya antara kuliah dengan bekerja. Biasanya mahasiswa-mahasiswa semester 3 banyak yang berburu pekerjaan part-time karena mulai longgarnya jadwal kuliah mereka. Memang berat jika dibayangkan, namun apabila keduanya sudah dijalani maka semuanya akan mengalir begitu aja, apalagi reward yang akan didapat bukan hanya soal gaji semata namun relasi pertemanan pun bisa kita dapatkan dari bekerja part-time, bahkan ini sangat prospek banget jika di suatu saat kita ingin membangun sebuah bisnis, maka dengan relasi yang telah kita miliki akan menjadi sangat membantu untuk usaha bisnis kita kelak. Yok! Tunggu apalagi jika ada jadwal kuliah yang longgar langsung aja jadi part-time Hunter, good luck!.

ADVERTISEMENTS

4. Menjadi Freelancer

Photo by Vlada Karpovich from Pexels

Photo by Vlada Karpovich from Pexels via https://www.pexels.com

Freelance adalah pekerjaan lepas yang biasanya tidak terikat kontrak panjang. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa dengan freelance kamu juga bisa bekerja darimana aja bahkan bekerja dari rumah sekalipun. Berbeda dengan part-time, dalam freelance dibutuhkan pengalaman, skill atau keahlian khusus bahkan relasi untuk menjadi pekerja freelance. Untuk gambarannya, jika kamu memiliki keahlian dalam desain grafis maka kamu bisa bekerja freelance sebagai grafis desainer, atau jika kamu memiliki skill dalam menulis, kamu bisa menjadi penulis freelance. So, manfaatkan keahlian yang kamu miliki untuk mencari cuan dan pengalaman.

ADVERTISEMENTS

5. Bekerja Magang

Photo by fauxels from Pexels

Photo by fauxels from Pexels via https://www.pexels.com

Bukan hanya mahasiswa dari fakultas pendidikan aja loh yang bisa magang, mahasiswa dari fakultas atau prodi apapun bisa juga mendapatkan kesempatan untuk magang di suatu perusahaan yang sebidang dengan jurusan kuliah kamu. Biasanya para mahasiswa semester tua nih yang butuh pengalaman kerja sebagai mahasiswa magang untuk syarat kelulusan, namun spesialnya dari program magang ini kamu bisa mengincar perusahaan yang bonafit atau perusahaan yang benar-benar kamu incar untuk melamar di sana kelak setelah lulus nanti, dengan catatan jika perusahaan tersebut sedang mengadakan program magang loh.

Namun ada yang membedakan antara magang dengan bekerja freelance atau part-time. Magang membutuhkan regulasi khusus, seperti surat rekomendasi dari kampus untuk perusahaan tersebut, atau dari perusahaan mengeluarkan surat keterangan untuk kamu laporkan ke kampus. Dan satu hal yang penting bahwa magang adalah proses pelatihan kerja yang biasanya perusahaan akan memberikan gaji atau kompensasi atas pekerjaan yang telah kamu jalani, namun ada juga magang yang tidak memberikan kompensasi berupa uang, namun memberikan value lain seperti sertifikat, program training, mentoring, bahkan rekomendasi bekerja. Jadi jika ada kesempatan untuk magang, jangan disia-siakan peluang itu ya, siapa tau setelah magang di perusahaan itu kamu malah langsung di-booking oleh perusahaan untuk menjadi karyawan mereka setelah kamu lulus.

Dari kelima tips tersebut semoga dapat memberikan insight bagi kawan-kawan mahasiswa yang masih aktif kuliah saat ini, agar dapat menyiapkan waktu sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bermanfaat sebelum lulus. Sedangkan bagi lulusan yang baru saja menyandang gelar sarjana, tidak ada kata terlambat, masih ada waktu selama kita mau dan siap. Bagi lulusan yang masih bingung mau ngapain setelah lulus dapat melakukan salah satu dari kelima tips di atas, karena pengalaman sama pentingnya dengan ilmu di dalam kelas. Good Luck!.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

it may well be that you dislike a thing even though it is good for you, and vice versa