Adakalanya kita pernah mendengar celotehan atau omongan tetangga yang menyakitkan hati kita. Gag enak didengarnya. Gag enak banget cara ngomongnya. Bawaannya bikin badmood dan sebel. Mulai belum ada virus Corona hingga datang wabah Corona COVID-19 masih tetap saja perlakuannya. Apa gag coba kita introspeksi diri lagi ?? Kenapa omongan tetangga bisa sepahit itu ??
Apa mungkin karena omongan kita juga ke tetangga yang bikin pahit terlebih dahulu. Dan kita dibalas dengan seperti itu pula di kemudian hari. Begitu terus, tak ada henti. Atau memang tidak ada niat untuk berhenti dan mengakhirinya secara elegan. Atau menunggu moment datangnya hari lebaran ? Ditambah lagi di era pandemi saat ini membuat semua hal yang harusnya bisa bertemu menjadi jaga jarak dan hanya saling sapa via media sosial saja.
Karma memang berlaku jika seperti ini. Bisa jadi seperti itu. Jika saja kita mau untuk banyak mendengar daripada berbicara. Karena manusia diciptakan punya 2 lubang daun telinga dan 1 lubang mulut. Dan itu tandanya manusia lebih banyak mendengar daripada berbicara. Lebih banyak mengoreksi dan memperbaiki diri. Ini untuk kita, bukan untuk mereka.
Mungkin saja ketika bercengkrama saat kerjabakti bersama-sama atau arisan sekampung dulu sebelum wabah COVID-19 melanda, kita pernah berucap dan bersikap yang tak enak hati pada tetangga. Pada suami atau istri atau anaknya tetangga kita. Kita tak sadar bahwa guyonan itu menyinggung dan membuat sakit hati salah satu keluarganya. Tiba saatnya ada kesempatan tetangga kita untuk membalas sakit hatinya. Akhirnya yang terjadi semua serba salah karena sama-sama saling menyakiti.
Oleh karena itu, ada baiknya simak 5 tips bertetangga secara Madani di era pandemi saat ini. Agar hubungan baik dengan tetanggamu kembali tercipta. Menyudahi kesalahan yang telah lalu. Dan kembali bisa saling bersimpati, berempati, dan bersinergi.
ADVERTISEMENTS
3. Senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.
Banyak orang menyebutnya 5 S. Gampang untuk disebutkan, tetapi sulit untuk mempraktekkannya dengan benar. Ditambah lagi di era pandemi seperti ini, kita semua diwajibkan memakai masker saat keluar rumah. Jika hanya tersenyum tanpa menyapa dan bersuara, mana kita tahu. Kan semuanya memakai masker untuk keamanan bersama.
Terlalu sibuk bekerja dan penat dengan urusan kantor bisa jadi juga sulit berwajah ceria ketika bertemu tetangga. Apalagi ada anak tetangga yang sedang bermain dengan anakmu, yang tidak sengaja membuat nangis salah satunya. Sebijak mungkin kita bisa bersikap baik dan berkata lemah-lembut kepada anak tetangga tersebut.
Memang ada baiknya orangtua selalu mendampingi anaknya ketika bermain. Agar kita tau apa yang dilakukan oleh anak kita dan apa yang dilakukan oleh anak tetangga tersebut kepada anak kita. Dan juga untuk antisipasi tindak kriminal yang sekarang semakin marak menculik anak di bawah umur.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”