5 Tipe Keramahan Seseorang di Dunia Nyata vs Dunia Maya, Kamu Tipe yang Mana?

1. Dunia Nyata vs Dunia Maya = Ramah vs Ramah

Ramah vs Ramah via https://images.detik.com

Tipe ini memiliki keseimbangan. Artinya, ia dapat ramah di manapun ia berada. Ia enggak akan pandang bulu, mau di dunia nyata atau di dunia maya, ramah tetaplah dirinya. Seolah-olah sudah mendarah daging dan sebuah nyawa baginya. Teruntuk kamu yang memiliki teman atau sahabat dengan tipe seperti ini, dapat dipastikan kamu nggak akan pernah dilanda kebingungan dengan kepribadian yang ia miliki. Kenapa? Karena kepribadian dengan tipe ini adalah tipe yang apa adanya dan tidak mengada-ada. Kesederhanaan, keasyikan, keseruan, kebebasan, dan kebahagiaan akan kamu alami bersama orang bertipe ini. Congrat!

2. Dunia Nyata vs Dunia maya = Ramah vs Tidak

Ramah vs Tidak via http://image-serve.hipwee.com

Tipe ini, ramahnya cuma berlaku di dunia nyata. Artinya, kalau kamu berkomunikasi dengan orang tipe ini di dunia maya, siapkan saja hati sekuat baja. Semisal ia balas chat kita dengan singkat, bahkan singkat banget. Apa yang kamu sampaikan nggak begitu direspon, seolah apa yang kamu sampaikan nggak begitu penting baginya.

Nah, bagi kamu yang baru pertama kali bertemu orang semacam ini, mungkin akan langsung merasa kesal sendiri, apalagi orang ini terbilang sering bertemu dengan kamu, jadi wajar kalau timbul pertanyaan, “Kalau ketemu langsung, orangnya ramah, tapi kenapa kalau di dunia maya enggak seramah yang saya kenal ya?”

Tenang, mungkin ada alasan lain kenapa tipe ini bersikap begitu, mungkin ia malas ngetik, atau malas basa basi di dunia maya. Yah, belajar berpikir positif saja. Artinya, jangan cepat baper dengan sikap orang yang bertipe semacam ini. Pahami, bahkan cukup tahu saja. Jadi, supaya hati tetap tenang, jangan pernah berharap banyak untuk mendapat keramahan dari orang yang bertipe semacam ini, khawatir nanti sakit hati, hehe.

3. Dunia Nyata vs Dunia Maya = Tidak vs Ramah

Tidak vs Ramah via https://cdn.idntimes.com

Tipe ini hampir sama dengan tipe nomor 2. Tapi bagi saya, tipe macam ini ada sisi lebihnya, yaitu lebih asik dan nggak angkuh dibanding tipe nomor 2. Malah yang ada lucu. Kenapa? Karena kita bisa kenal ia lebih dekat lewat dunia maya, meski kalau bertemu terlihat terkesan cuek atau pemalu, tapi di sisi lain kamu bisa ‘gila’ dan heboh bareng dengannya di dunia maya, apalagi kalau kamu jarang ketemu dengan orang yang bertipe ini. Nggak perlu terlalu menyiapkan hati sekuat baja. Cukup hati yang biasa dan seadanya saja, kita akan tetap bahagia bersama orang yang bertipe ini. Terkesan sedikit aneh memang, tapi minimal kamu terhindar dari sakit hati, atau presentase sakit hatinya kecil (bagi yang baper), hehe.

4. Dunia Nyata vs Dunia Maya = Tidak vs Tidak

Tidak vs Tidak via http://i2.kym-cdn.com

Tipe ini, nggak perlu terlalu diambil pusing. Kenapa? Karena ia punya daya konsisten yang tinggi, alias pertahanannya kuat dan nggak mudah goyah dengan keadaan. Apa yang kamu temui di dunia nyata, maka begitupun ia di dunia maya : sama-sama nggak ramah alias flat. Orang yang bertipe ini, nggak kenal basa-basi, dan secara enggak langsung udah bakal buat kamu stag. Jadi, dibawa kalem aja ya. Hehe.

5. Dunia Nyata dan Dunia Maya = Sama-sama tidak terbaca

Sama-sama tidak terbaca via http://scontent.cdninstagram.com

Nah, kalau tipe ini adalah tipe yang nggak bisa dibaca. Artinya, kita nggak akan pernah tahu gimana kepribadiannya yang asli. Di dunia nyata dibilang ramah iya, tapi kadang nggak. Dibilang nggak, tapi kadang iya. Begitupun di dunia maya. Terkesan membingungkan dan seolah ia memiliki kepribadian ganda, tapi ya memang begitu adanya. Hanya dia yang tahu bagaimana dirinya yang sebenarnya. Jika kamu bertemu dengan orang yang bertipe ini, nggak perlu diambil pusing. Selagi kalian berkomunikasi dengan baik, nikmati saja. 🙂

Sejauh ini, itu yang saya tahu (berdasarkan pengalaman). Yah, pada akhirnya kita enggak akan pernah bisa memaksakan bagaimana orang lain bersikap ke kita. Kita ingin memiliki kepribadian yang ramah atau tidak, itu adalah pilihan. Tapi, seminimal-minimalnya, saya yakin kamu tahu yang baik itu seperti apa. Semoga, apa yang sudah saya paparkan ini, dapat dijadikan bahan evaluasi bersama, dan bermanfaat untuk sesama (termasuk untuk diri saya sendiri). Aamiin.