5 Tempat Wisata Terinspirasi dari Bencana Alam yang Terjadi di Sekitarnya. Menyimpan Kenangan dan Kisah Sejarah

rekomendasi tempat wisata dari bencana alam

Bencana alam maupun non alam tentu merupakan sebuah momok yang menakutkan bagi seluruh masyarakat. Tapi, di balik itu, ada juga nilai pelajaran yang bisa diambil. Sebagian masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia, mengabadikan pelajaran-pelajaran tersebut ke dalam monumen, museum, ataupun tempat wisata. Kali ini Hipwee rangkum khusus untuk kamu.

ADVERTISEMENTS

1. Museum Tsunami Aceh

Foto oleh Anita Retnawaty diambil dari Instagram.

Foto oleh Anita Retnawaty diambil dari Instagram. via https://www.instagram.com

Museum Tsunami Aceh yang berada di Banda Aceh adalah museum yang menjadi tempat mengenang, harapan, dan edukasi mitigasi bencana alam. Museum ini dibangun setelah peristiwa munculnya gempa bumi dan gelombang tsunami pada 2004 lalu. Sebagai tambahan informasi, Museum Tsunami Aceh dirancang oleh Ridwan Kamil, Gubenur Jawa Barat.

Namun sayangnya, di masa pandemi COVID-19, ada pemberlakukan sistem pembatasan dengan cara buka tutup. Selain itu, antrean saat pembelian tiket dibatasi hanya untuk 20 pengunjung dengan persediaan tempat duduk dan kursi transit. Hal ini guna untuk mencegah penularan COVID-19.

Tim pengelola juga membatasi waktu pengunjung untuk menikmati beragam fasilitas. Misalnya saja pengunjung yang masuk ke dalam sumur doa dibatasi 20 orang dengan durasi lima sampai tujuh menit.

Untuk masuk ke dalam museum, kamu harus merogoh uang seharga Rp 2.000 untuk anak-anak, pelajar, atau mahasiswa, Rp 3.000 untuk orang dewasa, dan Rp 10.000 untuk turis asing. Tertarik untuk mengunjunginya?

ADVERTISEMENTS

2. Lumpur Lapindo Sidoarjo

lokasi semburan lumpur lapindo

lokasi semburan lumpur lapindo via http://www.goaceh.co

Siapa sangka, kalau ternyata dampak dari semburan lumpur lapindo yang terjadi di Sidoarjo pada 29 Mei 2006 bisa menjadi tempat wisata dan edukasi untuk masyarakat? Wisata ini tepat berada di pinggir Jl. Raya Surabaya – Malang.

ADVERTISEMENTS

3. Yingxiu

Foto museum Yingxiu yang diambil oleh CGTN Photo

Foto museum Yingxiu yang diambil oleh CGTN Photo via http://news.cgtn.com

Negara yang sering dijuluki sebagai negeri bambu ini telah menyulap tempat ‘bekas’ bencana gempabumi menjadi tempat wisata. Pemerintah Sichuan, Cina menjadikan tempat wisata yang tepat berada di lokasi runtuhan gempa dahsyat pada 12 Mei 2008 dan menewaskan kurang lebih 15.000 jiwa. Gempa tersebut juga menyebabkan seluruh desa hampir hancur total.

ADVERTISEMENTS

4. Kota Pompeii

Foto bukti terkuburnya Kota Pompeii

Foto bukti terkuburnya Kota Pompeii via http://www.kumparan.com

Pada tahun 79 M, sebuah gunung api di Napoli, Italia bernama Gunung Vesuvius meletus dan letusannya menyebabkan sebuah kota menghilang selama 1.600-an tahun. Letusan tersebut juga dianggap oleh para sejarahwan menjadi letusan yang paling berbahaya dalam sejarah.

Namun, kini tempat yang disebut-sebut sebagai ‘kota mati’ tersebut disulap menjadi sebuah objek wisata dan kian diminati oleh turis dari berbagai negara. Di sini pengunjung akan diberikan sensasi yang berbeda. Kamu akan menemukan benda-benda bekas yang telah lama terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius.

ADVERTISEMENTS

5. Museum Sisa Hartaku

Salah satu bukti akibat letusan Gunung Merapi

Salah satu bukti akibat letusan Gunung Merapi via http://www.mongabay.com

Bukan hanya di Pompeii, kamu juga bisa merasakan sensasi tersebut di Museum Sisa Hartaku yang berada di Yogyakarta. Museum ini membawa pengunjung ke tempat sisa-sisa bekas letusan Gunung Merapi. Di dalam museum ada barang-barang yang hangus dan foto-foto suasana rumah saat diterjang awan panas.

Pengunjung bisa datang langsung ke museum setiap hari pada pukul 08.00 – 17.00 WIB. Untuk tiket masuk tidak dipungut oleh biaya, tapi pengunjung bisa mengisi dana sukarela.

Jadi, mana yang ingin kamu kunjungi duluan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini