Tahu enggak sih? Korea Selatan memiliki budaya minum minuman keras alias alkohol yang konon merupakan budaya warisan leluhur. Setiap ada acara keluarga, sepulang kantor, maupun lagi patah hati, aktivitas minum-minum enggak pernah terlewatkan. Maka dari itu, saat malam hari akan ada banyak sekali pochajjang atau angkringan khas Korea Selatan di sepanjang jalan yang menjual menu makanan ringan dan minuman beralkohol.
Sayangnya, minum-minum mungkin bisa meredakan stress tapi keesokan hari perut terasa mual dan kepala seperti berputar-putar, reaksi dari alkohol yang terlampau banyak dikonsumsi. Untuk menghilangkan pengar ini, masyarakat Korea Selatan mempunyai cara mengkonsumsi menu sup hangat yang berguna membuang gas atau sisa-sisa alkohol di dalam tubuh.
Berikut 5 menu sup pereda pengar yang selalu dicari masyarakat Korea.
ADVERTISEMENTS
1. Kongnamul Guk
Menu satu ini merupakan sup paling sederhana yang bisa dibuat siapa saja di rumah, sebab bahan-bahan yang diperlukan juga tidak banyak. Hanya tauge, bawang putih, daun bawang, irisan cabai, garam dan air. Proses memasaknya tidak membutuhkan waktu lama.
Sehingga, bagi mereka yang masih merasa pengar bisa membuatnya sendiri di dapur atau ada banyak tempat makan yang menjualnya jika tidak ingin repot-repot mengotorkan dapur.
Biasanya, kongnamulguk disantap bersama dengan nasi hangat dan ada sebagian orang Korea yang senang mencampurkan nasi ke dalam kongnamulguk mereka, supaya lebih praktis saja.
ADVERTISEMENTS
2. Sujebi
Selanjutnya, sujebi guk menjadi pilihan alternatif para warga Korea Selatan dalam mengatasi pengarnya. Sujebi berbahan dasar adonan tepung dan dimasak di dalam kuah ikan teri dengan campuran sejumlah sayuran.
Meskipun kuahnya terbilang bening, tapi mampu meredakan pengar. Makanya, orang-orang Korea senang mengkonsumsinya tidak hanya ketika mabuk, di hari-hari biasa pun masyarakat Korea gemar menyantapnya.
ADVERTISEMENTS
3. Ramyun
Siapa sih yang enggak tahu ramyun? Ramyun atau ramen atau mie instan ini selalu ada di hati masyarakat Korea, juga Indonesia–makanan favorit sejuta umat. Hidup berasa belum lengkap kalau enggak menyantap ramyun alias mie instan. Apalagi anak kos-kosan.
Nah, ramyun ini sangat manjur ‘katanya’ dalam mengatasi pengar dan pastinya sangat terjangkau bagi siapapun. Cara pembuatannya sangat mudah, tinggal ikuti saja instruksi di balik kemasan dan tambahkan bahan pelengkap sesuai selera. Menu satu ini memang bisa diandalkan kapan saja serta hemat di kantong juga.
ADVERTISEMENTS
4. Kalguksu
Siapa yang enggak tahu Kalguksu? Menu satu ini sejenis mie, namun pembuatannya terbilang fresh alias bukan mie kemasan. Adonan yang terbuat dari campuran tepung dan air, kemudian dipipihkan lantas diiris-iris tidak terlalu tipis ataupun kecil. Lalu direbus di air mendidih dan dicampurkan ke dalam kuah berisi sayuran, protein hewani dan bumbu spesial.
Menu kalguksu ini biasa dikenal mie iris atau mie potong karena pembuatannya yang diiris-iris dan dibuat hanya ketika ada pelanggan/pengunjung yang memesan saja sehingga tekstur dan rasanya tetap terjaga. Mau coba?
ADVERTISEMENTS
5. Jjamppong
Menu satu ini bisa dikatakan menu mewah pereda pengar. Bagaimana enggak mewah? Dalam semangkuk jjampong ada berbagai jenis seafood seperti abalone, cumi, gurita, udang hingga kerang dan disajikan dengan cita rasa pedas serta hangat.
Bisa dibayangkan, cita rasa semangkuk jjamppong pasti sangat kaya banget sebab hampir semua penghuni lautan ada di dalamnya. Dan yang pasti, bukan cuma meredakan pengar, jjamppong juga menawarkan segudang nutrisi dan vitamin yang berguna bagi tubuh.
Perlu dicatat, meskipun mempunyai segudang nutrisi, jjamppong juga punya kalori yang tinggi. Bagi penderita kolesterol, ada baiknya pilih menu lain saja supaya aman bagi kesehatanmu.
Meskipun lima menu tadi ampuh mengatasi pengar, sebenarnya bisa juga dikonsumsi dalam keadaan tidak mabuk loh. Jadi, siapa saja bisa menikmatinya atau mencoba membuatnya di rumah. Ada yang tertarik mempraktikkannya?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”