Sensasi kerap dijadikan alat untuk meningkatkan kesuksesan. Tak heran bila saat ini acara gossip jumlahnya semakin banyak daripada tayangan yang berbau edukatif. Hal tersebut turut berimbas pada kemunculan beberapa sosok public figure yang bikin kita bingung. Jangankan karya, kalau kita ditanya mereka itu penyanyi atau pemain sinetron saja, kita butuh waktu lama untuk berpikir. Gara-gara kehadiran mereka cuma berkat sensasi semata.
Namun di luar sana, ternyata ada beberapa putra-putri bangsa yang jarang diekspos media lokal, tapi prestasinya luar biasa. Tahukah kamu siapa saja mereka? Makanya, simak terus artikel di bawah ini. Tapi, jangan sampai kaget dan melongo setelah baca ini, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Tex Averio
Bagi para penyuka Lady Gaga, pasti tahu dong betapa unik gaun gaun yang ia kenakan. Ternyata, dari sekian banyak gaun unik yang dia kenakan, salah satunya adalah karya anak bangsa. Gaun tersebut bernama La Glacon yang dirancang oleh Tex Averio.
Karir internasional pria kelahiran 24 Agustus 1984 ini bermula saat dia memenangkan penghargaan Mercedes-Benz Fashion pada tahun 2005. Di awal karirnya, karya Tex masih bersifat unisex. Ia lalu mulai serius menggeluti fashion untuk kaum wanita dengan mendaftar Bunka Fashion School dan magang di Phaile Studio.
Karena desainnya yang terbilang cukup unik, masyarakat internasional pun tertarik, termasuk para pesohor dari berbagai negara. Lady Gaga bukanlah satu satunya pesohor yang memakai baju rancangan Tex, masih ada Kim Kardashian, Jennifer Lawrence dan Ayumi Hamasaki.
Kalau kamu penasaran dengan salah satu hasil karya Tex, kamu bisa menyaksikan video musik Ayumi Hamasaki yang berjudul How Beautiful You Are.
ADVERTISEMENTS
2. Griselda Sastrawinata, Animator Kelas Dunia
Selain Pierre Coffin, Indonesia juga memiliki Griselda Sastrawinata yang bisa menghasilkan animasi keren. Eh, siapa sih dia? Mungkin kamu kurang familiar sama Griselda karena pekerjaan memang menjadi orang di balik layar, yaitu menjadi animator kelas dunia.
Sejak masih kecil, Griselda memang sangat menyukai film kartun karya Disney. Maka dari itu, semenjak pindah ke Amerika dan menamatkan SMA di sana, ia langsung melanjutkan studi ke Art Center College of Design (ACCD) di California, AS.
Setelah lulus, tujuan utamanya adalah bekerja di Walt Disney. Namun, karena tak pernah ada kesempatan yang pas dan tak mau menganggur, ia mencoba peruntungan dengan melamar ke Studio Dreamworks. Di sana, ia terlibat dalam beberapa film sukses seperti Shrek Forever After, Dragons 2, The Tree Diablos , Puss In Boots, Kung Fu Panda: Secrets of the Master dan masih banyak lagi.
Setelah 9 tahun mencoba mendaftar di Walt Disney, tahun 2015 ia berhasil mewujudkan impiannya untuk berkarya di salah satu studio animasi tersohor di dunia tersebut. Dan sentuhan dari dara manis berambut panjang ini bisa kita lihat di salah satu film Disney, Moana.
ADVERTISEMENTS
3. Tasya Kamila, Wakil Indonesia pada Beberapa Acara Penting Internasional
Kamu pasti kenal sama mantan penyanyi cilik ini kan? Yap, pedendang lagu Anak Gembala ini memang sudah tidak lagi kecil. Ia sudah menjelma menjadi seorang gadis imut dengan segudang prestasi yang sangat membanggakan.
Gadis kelahiran 22 November 1992 sempat kuliah di sebuah universitas bergengsi di Indonesia, yaitu UI, dengan mengambil jurusan akuntansi. Baginya, kuliah di universitas bergengsi bukan sekedar ajang pamer. Dengan usaha kerasnya, ia berhasil lulus kuliah tepat waktu dan mendapat predikat cumlaude.
Apakah hal itu sudah memuaskan dirinya? Belum! Setelah kesibukannya sebagai Duta Lingkungan selesai, daripada kembali ke dunia hiburan yang membesarkan namanya, ia lebih memilih untuk mengambil S2 lewat jalur beasiswa.
Ini bukan karena dia tak mampu bayar,lho. Ia membidik program beasiswa bergengsi yang dibiayai lembaga-lembaga negara. Ssstt..untuk mendapatkan beasiswa ini, ujiannya susah susah, lho. Akhirnya, Tasya berhasil mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Universitas Columbia.
Itu adalah salah satu universitas bergengsi Amerika Serikat yang masuk ke dalam jajaran Ivy League. Bisa dibilang, masuk universitas Ivy League adalah mimpi para mahasiswa dan mahasiswi cerdas di Negeri Paman Sam.
Sembari menyelesaikan kuliah S2-nya, ia sempat didaulat menjadi wakil Indonesia untuk beberapa acara penting berskala internasional seperti Xchange Internasional Youth Summit di Sydney Australia, Winter Youth Assembly di New York, ECOSOC Youth Forum di New York dan lain lain.
ADVERTISEMENTS
4. Dr Yogi Ahmad Erlangga, Ilmuwan Jenius Indonesia
Nama Dr. Yogi Ahmad Erlangga mungkin belum seterkenal Dr. Boyke atau Dr. Raisa. Namun, tak terkenal bukan berarti prestasinya biasa biasa saja ya. Kamu pasti akan kagum kalau tahu siapa beliau sebenarnya.
Dr. Yogi adalah salah seorang ilmuwan jenius yang dimiliki Indonesia. Ia merupakan pemecah rumus persamaan Helmholtz yang terkenal sangat rumit. Bahkan, beberapa ilmuwan di dunia pun kewalahan menghadapi persamaan ini.
Lalu kenapa Dr. Yogi repot repot mengutak-atik rumus tersebut? Bukan tanpa sebab beliau “cari masalah”. Rumus persamaan Helmholtz adalah topik yang ia pilih untuk disertasi S3-nya dalam jurusan Matematika Terapan, di Deft Univeristy of Techology (DUT). Sebelumnya, ia menimba ilmu di jurusan Teknik Penerbangan ITB dan mengambil S2 di DUT untuk jurusan Matematika Terapan.
Dengan berhasil dipecahkannya persamaan Hemzholtz, banyak pihak yang merasa gembira. Karena rumus tersebut dapat dipakai di berbagai bidang seperti dalam idnustri radar, penerbangan, kapal selam, bahkan dalam teknologi Blu-Ray.
ADVERTISEMENTS
5. Pierre Coffin, Sosok Dibalik Kesuksesan Despicable Me
Pernah nonton film Despicable Me atau Minion? Kedua film ini memang sangat popular di dunia. Film Despicable Me contohnya, dengan anggaran sekitar $69 juta, film produksi Universal Picture ini berhasil meraup keuntungan sekitar $546 juta. Hebat kan? Dan lebih mengejutkannya lagi, ternyata sosok di balik kesuksesan film dan tokoh para Minion itu ternyata orang Indonesia, loh.
Yap, dia adalah Pierre Coffin. Loh, orang Indonesia kok namanya bule? Ternyata si Pierre Coffin ini adalah anak dari novelis terkenal NH. Dini dengan seorang diplomat Perancis, Yves Coffin. Alih-alih mengikuti jejak ayahnya untuk terjun di dunia pemerintahan, Pierre lebih suka untuk berkarya di bidang seni. Pria kelahiran 15 Maret 1967 memulai karirnya sebagai freelance animator lalu meningkat jadi animator supervisor.
Tak terjebak dengan zona nyaman, Pierre mulai mengibarkan karirnya dari seorang supervisor animasi menjadi kreator animasi. Karakter pertamanya adalah Pat & Stan. Akhirnya di tahun 2010, ia dan Chris Renaud berhasil menyelesaikan fitur CGI, menyutradarai film Despicable Me, bahkan mengisi suara para Minion. Karena kesuksesan Despicable Me, maka dibuatlah sekuel Despicable Me 2 (2013), Despicable Me 3 (2017) dan film Spin Off, Minion (2015).
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”