Desa Sade ini letaknya sangat strategis, berlokasi di daerah Rembitan Kecamatan Puju Lombok Tengah. Jaraknya hanya sekitar 15-20 menit dari Bandara Lombok. Meski terletak dipinggir jalan dan sudah terkepung dunia modern. Masyarakat Desa Sade masih sangat memegang teguh nilai-nilai nenek moyang.
ADVERTISEMENTS
1. 1. Rumah adat tahan gempa yang berusia ratusan tahun
Bangunan rumah-rumah di Desa Sade ini masih sangat khas dari suku sasak yang telah dibangun sejak puluhan tahun yang lalu dan masih bertahan hingga saat ini. Bangunan di Desa Sade ini merupakan bangunan yang tahan gempa. Dindingnya dibuat dari anyaman bambu, atapnya dari alang-alang kering, dan lantainya dibuat dari campuran tanah liat. Bahkan ketika bencana gempa yang menimpa Lombok tahun 2018 lalu, tidak banyak kerusakan yang terjadi di Desa Sade karena bangunannya yang kuat.
ADVERTISEMENTS
2. 2. Lantai dilumuri kotoran kerbau
Masyarakat di Desa Sade ini memiliki cara tersendiri untuk membersihkan rumah mereka. Tidak seperti orang pada umumnya, masyarakat desa Sade membersihkan lantai rumah mereka menggunakan kotoran kerbau/sapi seminggu sekali. Tujuan masyarakat Desa Sade mengepel menggunakan kotoran ini adalah untuk memperekat lantai atau jika ada upacara yang dianggap ritual, sebelum upacara jika rumah belum dipel maka belum dianggap bersih/suci. Meskipun menimbulkan bau yang tidak sedap, namun menurut masyarakat Desa Sade bau tersebut akan hilang setelah satu jam atau setelah kotoran tersebut mengering.
ADVERTISEMENTS
3. 3. Tradisi yang khas
Desa Sade ini memiliki beberapa tradisi unik, masyarakat disini juga masih menjalankan beberapa ritual tradisi yang turun temurun dari nenek moyang. Salah satunya tradisi pernikahan. Jika akan menikah suku sasak ini tidak memakai acara seperti masyarakat pada umunya, bagi suku sasak jika memakai acara tunangan atau lamaran itu mereka melanggar adat. Dan menurut orang tua sang gadis, anak mereka dianggap semacam barang yang mau dibeli. Bagi suku sasak menikah itu memiliki dua tradisi, kawin culik dan kawin lari. Jika kawin culik si anak gadis ini tidak menyukai lelakinya jadi dipaksa. Sedangkan kawin lari, sang gadis dan lelaki saling mencintai mereka janjian agar tidak diketahui oleh orangtua dan lari dari perkampungan sasak selama satu malam.
ADVERTISEMENTS
4. 4. Para perempuan yang pandai menenun kain
Sebelum menikah perempuan di Desa Sade diharuskan bisa menenun. Karena itu para gadis di desa ini sangat pandai menenun dan rata-rata berpencaharian sebagai penenun. Di sepanjang rumah-rumah tempat mereka tinggal juga menjual berbagai macam kain tenun, gelang, baju yang terbuat dari kain tenun, dan berbagai aksesoris lainnya.
ADVERTISEMENTS
5. 5. Semua warganya yang ramah dan bersahabat
Masyarakat suku sasak yang hidup di perkampungan sade ini masih mempertahankan budaya aslinya. Meski demikian, mereka sangat terbuka dengan pendatang atau tamu yang ingin melihat cara hidup masyarakat tersebut. Masyarakat menyambut dengan antusias siapapun wisatawan yang datang berkunjung.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”