Kamu baru saja wisuda tahun ini? Bagaimana perasaannya? Pasti bangga bercampur lega kan karena telah berhasil keluar dari rimba segala skripsi dan dosen pembimbing yang mengerikan. Nah sekarang kamu kudu mempersiapkan diri nih untuk kenyataan hidup yang tidak jarang membuat kita shock ataupun ingin kembali ke zaman kuliah. Bukannya menakut-nakuti, tapi semua bergantung pada bagaimana kamu menanggapinya. Yuk cek list singkat berikut!
Perusahaan makin hari makin banyak, tapi koq rasanya panggilan interview ga datang-datang juga ya? Apakah kita yang tidak masuk ke kualifikasi atau memang cara kita yang salah dalam melakukan pendekatan dan pencarian job tersebut? Cari job serasa mencari jodoh, kadang-kadang kudu terima apa adanya tapi juga kudu selektif apakah sesuai dengan karakteristik dan skill yang kita miliki. Nah, coba cermati terlebih dahulu apakah CV-mu sudah cukup mudah dibaca dan menggambarkan siapa dirimu sebenarnya? Coba bayangkan dalam waktu sehari berpuluh-puluh orang melayangkan surat lamaran pekerjaan ke satu perusahaan karena jumlah wisudawan/i sendiri tidak terhitung banyaknya. Buatlah sedemikian mungkin agar CV kamu standout dari semua CV yang ada. Mungkin kamu bisa mencari inspirasi CV yang lebih berwarna (menggunakan grafik yang memudahkan tim HRD melihat kualitas diri kamu), ataupun skema tabel untuk mengisi trackrecord kegiatan organisasi selama kamu kuliah dulu.
<>2. Nikmatnya Uang Hasil Keringat Sendiri!>Kalau waktu kuliah dulu mungkin kita tinggal menjalani peran sebagai mahasiswa secara normal yang menerima berkah dari papa mama setiap bulannya. Tidak ada yang perlu dipusingkan karena semuanya berjalan dengan sangat lancar. Sekarang waktunya lepas dari bangku kuliah, berarti secara tidak langsung kamu akan mengalami juga momen ego dimana merasa sudah saatnya untuk menghasilkan uang sendiri. Ya! Uang sendiri, bukan uang papa mama lagi. Lagian, sudah cukup banyak juga investasi yang telah ditanamkan saat proses kamu berkuliah. Mulai dari uang pangkal, uang kos-kosan, uang transport, hingga uang remidial? :) Satu hal yang pasti, uang hasil keringat sendiri itu rasanya jauuuuh lebih nikmat dari uang yang kita peroleh secara cuma-cuma tanpa kerja keras. Mengapa demikian? Karena kita akan menyadari bahwa ternyata cari uang itu butuh perjuangan dan apapun yang kita beli dari uang tersebut, berasa berharga sekali. Ayo cari uangmu sendiri!
<>3. Pertanyaan "Kamu Kapan?">Mungkin kamu memang sedang punya pasangan. Tapi pertanyaan satu ini "kamu kapan?" yakni versi singkat dari "kamu kapan menikah dan dengan siapa?" cukup membuat pusing sebagian besar dari kita. Dengan merasa pusing, berarti kita mulai menyadari betapa banyaknya hal yang harus dipersiapkan, khususnya stabilitas emosi dan finansial serta kesesuaian keluarga. Tidak jarang di saat kita sedang rempong-rempongnya mencari pekerjaan, pihak keluarga si dia sudah mendesak untuk pernikahan. Saran saya, nikmati saja semua pertanyaan tersebut dan tetap fokus ke prioritas yang telah kamu canangkan. Semua harus diselesaikan satu per satu dengan mantap. Toh, nantinya juga pasti nikah kalau sudah mantap, bukan? Nah bagi kamu yang mungkin kesusahan memperoleh pasangan, coba mulai memperluas jaringan relasi dan pergaulan. Mungkin dengan masuk ke komunitas pemuda/i keagamaan ataupun kepanitiaan di dalam kantor. Terkadang masalah terbesar saat ini adalah sikap menutup diri yang membuat kita menghentikan semua peluang jodoh yang ada.
<>4. Pengen Punya Ini Itu Atas Nama Sendiri!>Pengen banget dong sekarang punya rumah, mobil, tabungan banyak atas nama kepemilikan sendiri? Kenyataan mindset seperti ini sungguh wajar. Dinilai dari sisi positif, kita akan sangat terdorong untuk berpikir bagaimana memperoleh pekerjaan/bidang usaha yang dapat memberikan return terbesar. Tapi eits, tidak ada sesuatu yang instan. Semuanya butuh proses! Jangan pernah tergiur dengan suatu bidang yang menjanjikan pengembalian dana dalam jumlah yang fantastis. Pastikan otak kita selalu realistis. Kalau memang balik berpuluh-puluh kali lipat, sudah pasti seseorang tersebut tidak akan mau bersusah payah menawarkan ke Anda dan memilih menikmati kekayaannya sendiri. Jadi, keinginan maha dahsyat ini dijadikan saja sebagai titik tujuan yang ingin digapai. Terkait untuk cara menggapainya, ayo dilihat lagi kesesuaian kita dengan karakteristik diri dengan bidang yang akan kita jalani, maka pastinya kesuksesan dan kepemilikan barang-barang impian akan menyusul dengan sendirinya.
<>5. Terjebak Dalam Rutinitas Tidak Berujung>Saking semangatnya menjalani kehidupan pasca wisuda, eh tidak terasa sudah 5 tahun berjalan.... Sisi baiknya adalah mungkin kita menikmati proses kehidupan tersebut. Namun sebaliknya, apabila kita sudah mulai bosan mungkin pertanda kita terjebak dalam lingkarang rutinitas yang tidak memiliki ujung. Hal ini cukup berbahaya karena dapat memadamkan bara semangat untuk mengembangkan diri dan pada akhirnya memilih untuk berada di suatu kondisi yang "aman" (comfort zone) sehingga tidak mau berubah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru lainnya. Ayo ambil jeda waktu beberapa jam dan evaluasi apa yang telah kamu jalani sejauh ini. Apakah kamu enjoy atau merasa sudah merupakan suatu kewajiban yang memaksa?
Selamat berbagi kenyataan hidup versi kamu yaa!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.