Jadi ruangan yang sering basah dan berair, keramik masih jadi pilihan utama buat lantai dan tembok kamar mandi. Cuma kalian pernah mikirin enggak, kenapa keramik jadi standar buat kamar mandi di rumah dan di tempat umum juga?
Ini karena keramik adalah material yang tahan suasana lembap dan basah. Dibandingkan cat dinding di tembok yang diplester biasa atau kayu, keramik bakal susah untuk lapuk atau keropos. Dengan catatan keramiknya enggak pecah dan pemasangannya rapet.
Keramik juga lebih gampang dibersihkan dengan lap atau kain pel. Juga risiko buat noda menempel dan susah dibersihin jauh lebih kecil daripada tembok biasa.
Begitu juga dari sisi estetiknya. Banyak banget variasi keramik yang bisa kalian pilih. Dari yang paling standar dan klasik kayak keramik persegi, subway tiles, atau keramik mosaik. Keramik warna-warni, marmer yang mewah, tegel bernuansa Maroko, sampai keramik lukis yang desainnya kompleks.
Bikin kamar mandi bisa tampil keren, unik, dan estetik dengan pemilihan keramik yang tepat. Keramik di kamar mandi biasanya dipasang di dua tempat. Keramik buat lantai dan keramik buat dinding.
Ada orang yang suka nyamain warna dan motif keramik di dinding dan keramik di lantai. Sementara, ada juga yang warna dan motif lantai keramiknya biasa aja, tapi keramik dindingnya dibikin cetar membahana.
Kalau kamu salah satu orangnya dan kebetulan lagi mau bangun kamar mandi atau renovasi kamar mandi, Dekoruma udah ngumpulin lima inspirasi dari beragam keramik dinding kamar mandi. Ada yang klasik dan estetik, ada yang unik dan ngemesin. Langsung lihat aja di bawah ini!
ADVERTISEMENTS
1. Hitam Putih yang Selalu Klasik dan Estetik. Dinding Kamar Mandi Dihiasi Keramik Motif Herringbone, Beda Dari Keramik Kotak-kotak Biasa
Buat hunian berdesain modern dan minimalis kayak Industrial, Scandinavian, atau mungkin Japanese-Scandinavian (Japandi), perpaduan warna hitam dan putih itu timeless dan selalu klasik, ya, kan. Cuma biar keramik dindingnya enggak keramik kotak lagi, coba lihat keramik motif herringbone yang satu ini.
Polanya kayak kepangan dari bentuk persegi panjang yang menyatu secara diagonal di ujung-ujungnya. Namanya herringbone karena ada yang bilang motif ini juga mirip sama bentuk tulang herring fish atau ikan haring.
Motif ini jadi salah satu primadona buat pecinta desain interior minimalis karena ngasih pola geometris yang enggak biasa. Saking populernya, bukan cuma dipakai buat motif keramik kamar mandi aja, tapi juga motif lantai kayu dan karpet, loh.
ADVERTISEMENTS
2. Scalloped Tiles yang Ngegemesin. Motif Mosaik Setengah Lingkaran Buat Kamar Mandi Estetik yang Simpel dan Anti Ngebosenin
Motif keramik lain yang sering dipakai buat kamar mandi adalah scalloped tiles. Seperti namanya, pola keramik ini punya bentuk bundar kayak kerang scallop yang juga bundar. Scalloped tiles punya bentuk setengah lingkaran dengan ujung yang meruncing di bagian bawah.
Ukurannya kecil-kecil dan dipasang seragam kayak mosaik. Jadi terbentuk pola yang ngegemesin, terutama kalau warna keramik yang dipakai menarik. Kayak biru tua serba matching sama bangku dan lampu gantung di gambar atau warna-warna terang kayak pastel.
Scalloped tiles umumnya jarang dipakai buat menghias keseluruhan dinding kamar mandi. Biasanya dikombinasikan sama keramik motif lain dan scalloped tiles berfungsi sebagai dinding aksen.
Atau kadang-kadang scalloped tiles cuma dipasang setinggi setengah tembok aja buat efek yang lebih menarik.
ADVERTISEMENTS
3. Kemewahan Dinding Marmer Kamar Mandi yang Enggak Pernah Lekang Oleh Waktu. Marmer Putih atau Hitam Udah Biasa, Kenapa Enggak Coba Marmer Hijau?
Ngomongin keramik buat kamar mandi, satu material yang selalu identik sama kemewahan adalah marmer. Kamar mandi di hotel bintang lima selalu penuh sama lapisan marmer di tembok, lantai, sampai konter wastafel. Cuma, marmer biasanya warnanya putih, abu-abu, coklat, atau mungkin hitam.
Biasa banget, enggak, sih? Biar keren gimana dengan marmer hijau? Punya tampilan yang mirip sama batu giok, marmer hijau ini ngasih kemewahan yang lebih anti mainstream. Tampil lebih dewasa dan unik daripada marmer putih atau abu-abu.
Idealnya, kamar mandi yang pakai marmer hijau kayak gini pasti akan mirip sama hotel berbintang. Apalagi, ada double sink dengan dua lampu rias di antara kaca, bathtub ukuran besar, dan ruang shower sendiri.
ADVERTISEMENTS
4. Keramik Bergambar dan Bercerita. Dilukis Sendiri atau Dipasang Kayak Puzzle Buat Tampilan Dinding Kamar Mandi yang Menarik dan Enggak Biasa
Enggak perlu pasang lukisan lagi di kamar mandi kalau ada keramik dengan lukisan kayak gini. Keramik bermotif kompleks dan detail ini bisa dicapai dengan dua cara. Pertama, udah ada toko yang jual satu set keramik yang punya lukisan yang bercerita.
Kalian tinggal pasang aja sesuai instruksi kayak lagi main puzzle. Kemudian, ada juga yang langsung dilukis di atas keramik putih polos. Terutama, kalau kalian enggak suka sama pilihan motif yang ada di toko.
Desain keramik kayak gini lebih direkomendasikan buat dinding aksen di kamar mandi. Misalnya, di belakang wastafel atau sebelah shower. Bakal terlalu rame kalau buat seluruh kamar mandi.
ADVERTISEMENTS
5. Cerah dan Meriah! Manfaatkan Metode Colour Blocking dari Keramik Mosaik Berwarna Ngejreng
Kalau kalian pengin mempertahankan motif keramik yang aman dan konvensional cuma masih ada twist-nya, aplikasikan aja metode colour blocking. Pakai warna terang yang kontras dengan lantai, furnitur, dan elemen dekorasi lainnya. Misalnya kuning kayak di gambar dipadukan sama biru toska dan puith.
Beberapa tren warna terang lainnya adalah peach, pink salmon, biru muda, atau hijau mint. Tampilan kamar mandi akan tetap minimalis, cuma dengan nuansa yang lebih cerah, muda, dan playful tentunya. Cocok buat kamu yang suka sama warna-warna yang ramai kayak gini.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah, memasang keramik itu cukup ribet dan ada triknya. Daripada salah dan harus ulang lagi atau beli keramik baru, percayakan aja pemasangan keramik sama jasa desain rumah kepercayaanmu, ya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”