Hidup di zaman yang penuh dengan rasa gengsi memang dirasa sangat berat apa lagi bagi kamu yang hidup pas-pasan. Bertebarannya tren yang kekinian selalu dirasa ‘harus’ untuk diikuti. Belum lagi jika bergabung di komunitas yang selalu mengedepankan rasa gengsi.
Sebagai seseorang yang memiliki gaji di bawah UMR atau bahkan masih bergantung kepada orang tua, rasanya sangat berat jika misalnya tidak mengenakan barang branded jika sedang berkumpul dengan teman-teman. Belum lagi jika tempat nongkrong yang ‘wajib’ di kafe atau resto yang kekinian dengan harga menu yang mahal.
Hal tersebut terkadang bikin kamu malu dan minder jika tidak mengikuti tren yang sedang berkembang. Dan akhirnya kamu terpaksa untuk ‘mengikuti arus’ circle-mu demi mempertahankan pertemanan dan dengan mengorbankan materi yang cukup banyak.
Sebenarnya, ada beberapa hal yang tidak harus selalu kamu ikuti karena alasan gengsi. Awalnya, kamu memang harus siap menghadapi cemoohan yang sewaktu-waktu bisa saja keluar dari mulut teman satu circle-mu. Tapi perlahan, tanpa kamu sadari kamu akan merasakan manfaat yang sangat besar jika konsisten melakukannya. Apa saja hal-hal tersebut?
ADVERTISEMENTS
1. Membawa bekal makan siang
Kebiasaan membawa bekal makan siang memang sudah cukup jarang kita temui apa lagi di perkantoran kota-kota besar. Semakin padatnya aktivitas dan waktu yang semakin sempit untuk menyiapkannya membuat sebagian besar memilih untuk membeli makanan di luar saja. Padahal jika dihitung, alokasi untuk makan adalah pengeluaran paling besar setiap bulannya.
Banyak yang tidak tahu jika kebiasaan membawa bekal makan siang sendiri itu banyak manfaatnya. Pertama, tentu saja menghemat pengeluaran untuk jajan di luar. Kedua, makanan yang dibuat sendiri lebih terjamin kebersihannya dari pada makanan di luar. Ketiga, melatih skill manajemen waktu.
ADVERTISEMENTS
2. Makan atau minum di tempat yang murah
Seringkali acara kumpul-kumpul dengan circle-mu mengharuskan kamu untuk mengeluarkan budget berlebih karena tempatnya yang kekinian, super cozy, aesthetic, dan instagrammable. Percayalah, tagline-tagline tersebut membuat harga menunya semakin mahal. Padahal mungkin rasa menunya biasa-biasa saja.
Bayangkan jika kamu hangout dengan circle-mu satu minggu sekali dan sekali makan menghabiskan budget Rp100.000. Maka dalam satu bulan uang Rp400.000 kamu harus melayang hanya demi menghias Instagram story agar aesthetic.
ADVERTISEMENTS
3. Beli pakaian thrift
Tren pakaian thrift memang sedang menjamur namun masih ada sebagian besar orang yang gengsi membeli barang bekas tersebut. Mereka lebih memilih membeli pakaian baru di counter resminya dengan harga yang lebih mahal demi mengedepankan gengsi.
Ya, penulis paham bahwa kemampuan finansial setiap orang berbeda-beda dan masing-masing memiliki hak untuk mempergunakan uangnya untuk membeli apapun. Namun untuk teman-teman kita yang kondisi keuangannya belum stabil dan tetap memaksakan diri untuk membeli barang branded yang harganya selangit, tidakkah kita merasa kasihan?
Bisa jadi uang yang ia gunakan untuk membeli barang branded itu bisa dia pakai untuk bayar uang kuliahnya. Padahal, banyak pula artis-artis terkenal di Indonesia yang hobi membeli barang thrift. Dan tren barang thrift ini juga bisa dijadikan lahan bisnis. Keren, kan?
ADVERTISEMENTS
4. Berburu barang obral
Nyari barang kok yang obral. Nggak mampu, ya?
Mungkin sebagian dari kita pernah menerima perkataan demikian, atau justru kita sendiri yang melontarkan kalimat tersebut ke teman kita? Padahal tidak ada yang salah dengan berburu barang obral. Selain menghemat pengeluaran, barang obralan juga belum tentu kualitasnya jelek.
Orang-orang sering memandang barang obralan dengan sebelah mata karena dianggap ‘barang buangan’, barang sisa, barang yang kualitasnya jelek, dan modelnya sudah tidak up to date. Padahal kita bisa mendapatkan barang obralan yang kondisinya bagus jika dipilih dengan teliti.
ADVERTISEMENTS
5. Kemana-mana jalan kaki
Dengan segala kemudahan transportasi baik transportasi umum maupun online, membuat orang-orang lebih nyaman kemana-mana menggunakan kendaraan tersebut meskipun jarak yang ditempuh sebenarnya dekat.
Balik lagi ke persepsi masing-masing bahwa menggunakan transportasi merupakan hak masing-masing orang. Namun jika kamu ingin hidup lebih sehat, maka berjalan kaki merupakan satu hal yang sederhana yang bisa dilakukan.
Di negara-negara maju seperti Singapura, Jepang, dan sebagainya sudah menjadikan aktivitas berjalan kaki ke sekolah maupun ke kantor sebagai rutinitas sehari-hari. Selain menyehatkan badan, budget untuk ongkos kendaraan pun bisa lebih dihemat. So, jangan malu lagi untuk berjalan kaki, ya!
Rasanya masih banyak hal yang tidak perlu malu untuk kamu lakukan dengan banyaknya tekanan gengsi di mana-mana. Apa kamu punya pendapat lain? Jangan malu untuk melakukan hal-hal di atas dengan alasan gengsi, ya! Karena hidup dengan mengedepankan gengsi hanya akan menyiksa diri sendiri.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”