#HipweeDaebak – 5 Pelajaran Berharga dari Drama Korea Startup untuk Anak Muda

Drama startup

Banyak orang yang hobi suka menonton drama, tetapi kebanyakan lebih fokus kepada para pemain, cerita romantis dan alurnya. Namun sebenarnya ada makna yang tersirat jika menonton drama Korea, contohnya drama yang baru-baru tayang yaitu Startup. Drama ini menceritakan bagaimana kaum muda memulai usaha di era 4.0.

Drama ini mengisahkan kehidupan Seo Dal Mi, seorang pekerja paruh waktu yang mempunyai impian menjadi Steve Jobs. Ia ingin membangun perusahannya sendiri di tengah keterbatasannya. Di sisi lain ada Nam Do San, pendiri Samsan Tech yang dikenal jenius dan berhasil memenangkan olimpiade matematika, tapi 2 tahun terakhir perusahaan yang ia bangun bersama 2 temannya tidak memiliki kemajuan. 

Apa aja pelajaran berharga dari drama ini? Yuk simak!

ADVERTISEMENTS

1. Follow your dream

ikuti mimpimu

ikuti mimpimu via https://twitter.com

Follow your dream! Jika kamu tidak segera menangkapnya mimpi itu akan meninggalkanmu di belakang.

Yup! Soal mengikuti mimpi ini bisa kamu ambil dari kisah Dal Mi dan Nam Do San. Meski selalu gagal dan hampir patah semangat, pada akhirnya mereka tetap berusaja mewujudkan mimpi masing-masing.

ADVERTISEMENTS

2. Dalam bisnis harus mempunyai starategi yang jelas

pemimpin sandbox

pemimpin sandbox via https://twitter.com

Saat kalian menonton drama ini terlihat bagaiamana Nam Do San dan teman-temannya gagal dalam mencari investor, karena business plan yang tidak jelas. Investor tidak mau memberikan uangnya jika business plan tidak memiliki strategi yang jelas soal keuntungan yang didapatkan, meskipun mempunyai ide bisnis yang bagus itu semua akan menjadi sia-sia.

 

ADVERTISEMENTS

3. Dalam bisnis kamu butuh MENTOR!

mentor bisnis

mentor bisnis via https://twitter.com

Hampir semua orang sukses pasti memiliki seseorang yang mempengaruhi atau mentor. Dalam mendirikan perusahaan rintisan kamu butuh seseorang mentor yang paham dalam dunia yang kamu geluti yang bisa kamu percayai.

Di drama ini Kim Seon Ho berperan sebagai Han Ji Pyeong yang memiliki perusahaan besar memimbing Nam Do San. Walaupun dalam memimbing sering mengkritik, meremehkan dan menjatuhkan. Itulah tujuannya untuk membuat lebih jauh kuat dan berkembang memang membuat sakit hati tapi dari situlah sosok hebat terbentuk.

ADVERTISEMENTS

4. Jangan mudah percaya sama orang

hati hati

hati hati via https://twitter.com

Dalam dunia Startup pencurian ide sering terjadi. Di drama ini sekelompok calon investor datang untuk mengetahui bagaimana usaha bisnis mereka, namun justru mengorek ide-ide mereka dan merekamnya.

Dalam dunia bisnis jangan mudah percaya terhadap orang, terlebih lagi orang baru yang kita kenal. Jika terlalu mudah percaya dengan orang, justru membahayakan idemu sendiri. Hal ini menyebabkan masa depan bisnismu pun akan ikut terancam.

ADVERTISEMENTS

5. Ada yang tidak bisa dibayar dengan uang

kasih sayang

kasih sayang via https://twitter.com

Ada yang tidak bisa dibeli dengan uang yaitu kepercayaan, relasi, balas budi dan lainnya. Mau sehebat, sekuat dan sekaya apapun itu tak akan bisa. Masa lalu Han Ji Pyeong merupakan anak yatim piatu yang ditolong seorang nenek hingga ia sampai sukses. Ia sadar, dirinya tidak akan mampu membayar dengan nominal berapapun kebaikan sang nenek. Oleh sebab itu Han Ji Pyeong berusaha membantu keinginan sang nenek agar ia tidak merasa sedih dan kecewa.

Banyak yang bisa kita petik dalam drama Startup. Drama satu ini bukan hanya sekedar cerita dengan alur menarik dan romantisnya, tapi ada makna tersirat di dalamnya. Bagaimana kita mengejar sebuah mimpi, merintis sebuah bisnis dengan strategi yang baik dan jelas dengan seorang mentor yang berkompeten dalam bidangnya agar bisnis bekermbang untuk membahagiakan orang terkasih.

Buat kamu yang belum nonton drama ini, yuk segera nonton. Dijamin kamu bakal ikut tenggelam dengan perjuangan membangun bisnis di dalamnya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.