Menjadi dewasa bukan hanya persoalan usia semata, namun dewasa dapat diukur dari pola pikir sesorang dalam menanggapi suatu persoalan di sekitarnya. Baik dari karakter dan tingkah laku sesorang, dapat menentukan bahwa seseorang tersebut sudah layak disebut dewasa tidaknya.
Berikut ini 5 hal yang harus dipupuk guna membangun karakter orang dewasa yang sebenarnya.
ADVERTISEMENTS
1. Menerima segala sesuatu
Terkadang semua yang terjadi dalam hidup ini tidak selamanya berjalan sesuai dengan ekspektasi, banyak hal yang terjadi diluar dugaan dan prasangka kita, baik dalam bentuk kejadian/peristiwa baik ataupun sebaliknya. Hal tersebut seringkali membuat kita kecewa, sedih, bahagia da merasakan emosi-emosi lainnya. Maka, lebih baik kita rendahkan ekspektasi kita pada suatu hal, dengan langkah seperti itu, kita akan meminimalisir reaksi- reaksi yang berlebih. Sadari bahwa hidup ini tidak sempurna.
Hidup ini banyak duka dan suka. Ada kalanya, hidup kita tenang damai, namun ada kalanya hidup ini membuat kita gelisah. Bayangkan, jika hidup ini selalu nyaman, maka kita tidak perlu bersusah payah bukan?, toh hidup ini akan selalu baik dan bahagia.
Jadi yang perlu kita lakukan adalah melatih mental dan pikiran kita agar tetap stabil menerima segala sesuatu yang akan terjadi, bagimanapun kondisinya nanti.
ADVERTISEMENTS
2. Hindari egoisme
Yang satu ini sangat wajib kamu hindari, yaitu egoisme, egois yang bisa dikategorikan dengan menempatkan dirinya sebagai pusat perhatiannya tanpa mempedulikan penderitaan di sekitarnya. Hal itu sangat perlu dihindari, kenapa?. Dengan egoisme kita selalu memandang orang sekitar sebagai lawan dibanding kawan. Kita selalu terobsesi ingin menjadi yang terbaik dibanding dengan yang lainnya.
Perilaku tersebut jelas merugikan diri sendiri, karena akibatnya diri akan merasa tidak pernah puas, dan cenderung mengabaikan orang di sekitar, padahal hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, banyak hal kecil yang manusia sangat perlu lakukan di antaranya, tersenyum, bercengkrama dengan orang lain atau orang baru, membuat orang lain tertawa, orang lain akan merasa tenang ketika berada di sekitar kita, membantu orang lain dengan sesuai kemampuan kita dan banyak lagi.
Egoisme hanya akan membuat diri kita tertekan dan terbebani saja, karena kita hanya akan lelah memikirkan diri sendiri yang tak kunjung merasa cukup.
ADVERTISEMENTS
3. Think Before Do
Berpikir sebelum bertindak merupakan bentuk perilaku orang dewasa. Mereka tidak akan terges- gesa dalam memutuskan sesuatu. Mereka akan lebih dulu menganalisa dan melihat dampak ke depannya, sebelum memutuskan suatu perkara.
Dan memastikan bahwa keputusan yang diambilnya adalah keputusan yang bijak, benar. dan tidak hanya berdasarkan egonya saja. Jangan sampai, melakukan segala sesuatu tanpa memperhitungkan efek kedepannya, karena bisa saja hal itu akan menjadi boomerang yang merugikan di hari nanti.
ADVERTISEMENTS
4. Hindari Perfeksionis
Perfeksionis yang berlebihan tentu perlu dihindari, bukan berarti perfeksionis adalah hal buruk, namun jika melebihi kadar, maka dikhawatirkan akan menjadi beban tersendiri. Sadari bahwa no one perfect, semua mahluk pasti ada celah kelemahannya meskipun seberapa hebatnya dia.
Perfeksionis yang berlebihanpun berpotensi menimbulkan kelambatan dalam kemajuan seseorang, karena akan terus fokus pada 1 hal dan mengabaikan hal lainnya yang mungkin sama pentingnya. Maka hindari perilaku tersebut, dengan menjadi realistis, namun tetap memberikan yang terbaik.
ADVERTISEMENTS
5. Maksimalkan potensi dan kelebihan
Dari pada berlarut larut fokus akan kekurangan malah membuat semakin tidak percaya diri dan kurang menghargai apa yang telah tuhan berikan kepadamu, alhasil yang ada kita akan semakin terpuruk karena lebih sering mengeluh.
Lebih baik kita maksimalkan potensi dan kelebihan kita untuk menutup kekurangan yang kita miliki. Dengan memaksimalkan potensi dan kelebihan, kita juga akan meningkatkan self branding dalam diri kita.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”