#RemajaBicaraKespro-Simak 5 Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Terkait Edukasi Kesehatan Reproduksi untuk Remaja

Nggak tabu lagi ngomongin kespro!

Masa remaja terjadi pada usia 13-16 tahun dimana manusia tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Pada masa ini, remaja akan mengalami beberapa perubahan secara fisik serta psikis. Nah, seringkali perubahan-perubahan ini membuat para guru dan orang tua merasa kebingungan untuk menjelaskan pada remaja terutama mengenai kesehatan reproduksi.

Kesehatan reproduksi masih dianggap tabu oleh sebagian besar remaja di Indonesia. Saat membicarakan tentang kesehatan reproduksi, biasanya remaja akan merasa malu dan jijik. Masih banyak yang memiliki perspektif negatif mengenai kesehatan reproduksi. Padahal memberikan edukasi seputar kesehatan reproduksi merupakan hal penting yang perlu diberikan kepada remaja.

Nah, simak lima hal penting yang harus diperhatikan terkait cara memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi pada remaja biar nggak tabu lagi!

ADVERTISEMENTS

1. Perhatikan usia remaja supaya tahu bagaimana cara penyampaian yang tepat

Photo by Max Fischer

Photo by Max Fischer via https://www.pexels.com

Mengetahui usia remaja merupakan hal utama dan penting dalam persiapan edukasi mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Masa remaja terbagi menjadi tiga bagian, yaitu masa remaja awal (11-14 tahun), remaja menengah (14-17 tahun), dan remaja akhir (17-20 tahun). Cara penyampaian materi pun berbeda pada setiap jenjang usia. Supaya tidak terjadi kesalahpahaman, kamu harus tahu siapa lawan bicaramu. 

ADVERTISEMENTS

2. Menggunakan media mempermudah dalam memberikan penjelasan

Photo by Fox

Photo by Fox via https://www.pexels.com

Menggunakan media baik itu media cetak maupun elektronik dapat mempermudah kamu memberikan penjelasan mengenai sistem reproduksi remaja. Remaja pun akan mudah memahami penjelasan yang kamu berikan. Misalnya dengan film, video pendek, komik, dan games. Cara ini bisa membuat bahasan mengenai kesehatan reproduksi yang dianggap tabu menjadi menyenangkan lho. 

ADVERTISEMENTS

3. Berikan penjelasan berdasarkan fakta medis

Photo by Tima Miroshnichenko

Photo by Tima Miroshnichenko via https://www.pexels.com

Kenalkan fungsi organ reproduksi secara jelas yang sesuai dengan kesiapan dan usia remaja. Hindari pemakaian istilah-istilah asing yang mungkin akan sulit dipahami remaja dan dapat menyebabkan kesalahpahaman. Apalagi kalau memakai istilah kiasan seperti nama buah atau sayuran, wah jangan sampai yah!

ADVERTISEMENTS

4. Jangan ragu untuk mengenalkan penyakit menular seksual

Photo by Armin Rimoldi

Photo by Armin Rimoldi via https://www.pexels.com

Topik ini penting untuk disampaikan saat mengenalkan kesehatan reproduksi loh. Meskipun terdengar seram, tapi informasi ini penting agar remaja mengetahui dampak perilaku seksual berisiko dan juga penyakit menular seksual yang mengintai. Nah, makanya kamu juga bisa menyampaikan bagaimana cara menjaga dan merawat organ reproduksi baik untuk laki-laki dan perempuan.

ADVERTISEMENTS

5. Kekerasan seksual juga penting untuk diketahui demi keselamatan diri

Photo by Anete Lusina

Photo by Anete Lusina via https://www.pexels.com

Materi ini berkaitan dengan hak-hak yang dimiliki oleh setiap manusia khususnya hak seksual. Jelaskan bagaimana ciri-ciri kekerasan seksual dan bagaimana cara mencegahnya. Jangan lupa beritahu apa yang harus dilakukan jika mengalami kekerasan seksual dan bagaimana cara melaporkannya.

Simpelnya sih, ajarkan bagian-bagian tubuh mana yang boleh disentuh maupun tidak boleh disentuh oleh orang lain. Ada lagunya lho!

Nah, itu adalah lima hal penting yang harus kamu perhatikan dalam memberikan edukasi kepada remaja seputar kesehatan reproduksi. Dijamin deh, seiring waktu mereka nggak akan tabu maupun jijik terhadap materi kesehatan reproduksi. Semangat ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini