Menjadi freelancer banyak dilirik oleh berbagai kalangan karena fleksibilitas pekerjaan dan tidak terikat dengan satu perusahaan saja. Semakin berkembangnya era digital juga sangat mendukung dan memudahkan pekerjaan freelancer yang bisa dilakukan di mana saja tanpa terikat waktu dan tempat.
Namun, dengan kemudahan dan kefleksibilitasan tersebut, tantangan yang dihadapi pun semakin beragam. Mulai dari menghadapi berbagai macam karakter klien, bayaran yang tidak sesuai, job description yang keluar dari jalur, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, Hipwee ingin berbagi hal-hal apa saja yang patut untuk dipertimbangkan sebelum deal dengan klien yang ingin menggunakan jasa freelance-mu. Simak ya, SoHip!
ADVERTISEMENTS
1. Kredibilitas dan track record klien atau perusahaan
Photo by cottonbro studio from Pexels via https://www.pexels.com
Photo by cottonbro studio from Pexels via https://www.pexels.com
Mencari tahu rekam jejak dan kredibilitas klien atau perusahaan adalah hal pertama yang wajib kamu lakukan. Karena kita bisa tahu bagaimana kepemimpinannya, bagaimana karakter mereka, dan bagaimana cara mereka dalam mempekerjakan orang.
Hal ini bisa kamu lakukan dengan cara bertanya kepada orang-orang yang pernah bekerja dengan klien atau perusahaan tersebut. Setidaknya, kita tahu perusahaan tersebut secara garis besar dan bisa mempersiapkan diri bagaimana menghadapi hal buruk yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
ADVERTISEMENTS
2. Jangan pernah menerima tawaran harga pertama, kecuali…
Photo by Marcus Aurelius from Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Marcus Aurelius from Pexels via https://www.pexels.com
Jika kamu merasa sudah menjadi freelancer yang profesional di bidangmu, menetapkan harga sendiri bukanlah sesuatu yang salah. Justru dengan menetapkan tarifmu sendiri, itu menandakan bahwa kamu sudah bisa mengapresiasi kinerjamu sendiri dan hasil kerjamu berkualitas.
Hal ini boleh dikecualikan jika kamu seorang freelancer pemula yang masih mencari batu loncatan pertama untuk memulai karir sebagai freelancer. Di awal, tidak mengapa jika tarifmu masih terbilang rendah atau di bawah rata-rata. Namun perlahan-lahan kamu bisa meningkatkan tarifmu sesuai dengan lama jam terbangmu.
ADVERTISEMENTS
3. Ada surat kontrak bermaterai
Photo by cottonbro studio from Pexels via https://www.pexels.com
Photo by cottonbro studio from Pexels via https://www.pexels.com
Adanya perjanjian hitam di atas putih menjadi penanda bahwa kedua belah pihak telah setuju dengan ketentuan pekerjaan. Secara hukum, surat bermaterai lebih bisa dipertanggungjawabkan jika ada salah satu pihak yang melanggar perjanjian di surat kontrak tersebut.
Jadi, sebelum deal dengan pekerjaan itu pastikan kamu dan pihak yang mempekerjakanmu sudah menandatangani surat kontrak.
ADVERTISEMENTS
4. Job description yang jelas dan tidak keluar jalur
Photo by Yan Krukov from Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Yan Krukov from Pexels via https://www.pexels.com
Dalam surat kontrak pasti juga ada penjelasan mengenai job description yang menjadi kewajiban kamu. Baca dan pastikan kalau job description itu sesuai dengan keahlian kamu. Jika klien memintamu untuk melakukan sesuatu yang di luar tanggung jawabmu, kamu berhak untuk menolaknya.
ADVERTISEMENTS
5. Jangan ragu buat menolak tawaran jika ada yang mengganjal
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com
Jika dari awal kamu merasa tidak cocok dengan klien atau perusahaan yang menawarkan pekerjaan, maka kamu tidak perlu ragu untuk menolaknya walaupun dibayar dengan harga mahal. Biasanya, feeling atau intuisi dari diri sendiri seringkali menjadi kenyataan.
Kalau kamu tetap melanjutkannya, percayalah bahwa kamu akan merasa sangat berat untuk melakukan pekerjaan tersebut dan hati kamu seringkali dihinggapi keresahan yang entah dari mana datangnya. Ketulusan hati dalam bekerja memang sangat dibutuhkan agar kamu merasa ringan tanpa beban dalam melakukan pekerjaan.
Itu dia 5 hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan freelance. Meskipun kelihatannya freelancer itu kadang diremehkan dan disepelekan, namun bukan berarti freelancer tidak punya prinsip dan harga diri.
Seorang pekerja professional berhak untuk mem-branding dirinya sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya. Dengan demikian, freelancer-pun dapat berkembang sesuai dengan passionnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”