Tanpa Harus Kuliah Psikologi, Kamu Bisa Belajar Memahami Kepribadian Orang Lewat 5 Film Ini!

Gimana ya cara membaca kepribadian seseorang?

Ada nggak ya cara biar aku bisa tahu cara paling tepat untuk memperlakukan seseorang?

Menjawab pertanyaan macam itu biasanya orang akan berkomentar, "Ya udah…kuliah psikologi aja.."

Rumpun ilmu yang cukup amfibi karena dianggap berada di antara ilmu sosial dan ilmu pasti ini memang membekalimu dengan ilmu yang mempelajari kehidupan kejiwaan manusia meliputi perasaan, sikap, pikiran, serta proses kejiwaan lainnya. Tidak hanya mencari tahu masalah kejiwaan manusia, berkuliah di jurusan psikologi juga akan mememberimu alat untuk mencari solusi atas beragam permasalahan tersebut.

Masih belum puas? Kemampuanmu memahami manusia akan makin kaya karena di sini kamu juga akan belajar mengenai fisiologi manusia seperti anatomi, genetika, dan ilmu faal. Kamu juga akan belajar ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, sosiologi, filsafat, hingga kriminologi. Kita juga diajarkan tentang cabang ilmu psikologi, misalnya psikologi konsumen, psikologi lingkungan, psiko organisasi, dan psiko kognitif.

Tapi tentu tidak semua orang bisa kuliah di jurusan yang unik ini. Untungnya media belajar sudah makin beragam sekarang. Untukmu yang ingin belajar membaca kepribadian orang dan mengamatinya dengan baik kamu bisa melihatnya lewat 5 film ini!

ADVERTISEMENTS

1. Death Note. Cerita tentang pertaruhan hidup dan arti sebuah nyawa

Death Note - Anime

Death Note – Anime via https://wall.alphacoders.com

Lewat serial anime ini kamu akan dihadapkan dengan pertarungan strategi dan psikologis antara Light Yagami (antagonis) vs L detective (protagonis). Dari sini kamu juga akan belajar bagaimana berfikir hingga sepuluh langkah kedepan dengan sepuluh kemungkinan jalan yang berbeda.


"Neng, mau ndak jadi pacar abang?"

"Kamu terlalu baik buat aku bang."

"Yaudah eneng abang tulis di death note aja yaa.."

"Abang ganteng ayo ke KUA!"


Kisah seorang siswa SMA terbaik se-Jepang bernama Light Yagami yang menemukan Death Note kepunyaan shinigami (dewa kematian) bernama Ryuk. Light merasa dunia sudah membusuk karena dipenuhi oleh manusia tidak berguna (penjahat), karena itu Light memutuskan untuk mengorbankan dirinya agar dunia menjadi lebih baik. Light hanya menuliskan nama tanpa menuliskan detailnya maka orang-orang itu mati karena serangan jantung).


"Mempertaruhkan hidup dan membuang nyawa adalah dua hal yg sangat berbeda."


Lebih tepatnya adalah, dalam menggali kepribadian seseorang, kamu harus bersiap tentang kemungkinan-kemungkinan yang berbeda. Setiap orang bisa menunjukkan lebih dari satu kepribadian / karakter tergantung situasi ataupun kondisi. Jadi jangan gampang nge judge yaa. Sekali lagi yang ditekankan adalah belajar bagaimana berfikir hingga sepuluh langkah kedepan dengan sepuluh kemungkinan jalan yang berbeda.

ADVERTISEMENTS

2. Lie To Me. Pengen belajar membaca ekspresi mikro? Tonton film ini!

Lie To Me TV Series

Lie To Me TV Series via http://www.kompasiana.com


"The truth is written in our faces."


Hayooo? Kamu sering di bohongin? Di modusin? atau di PHP-in?

Mungkin karena kamu salah menyikapi perilaku seseorang.

Coba deh kamu tonton serial TV berbobot dari negeri Paman Sam ini, nggak cuma tegang dan penasaran tapi juga alur cerita yang menarik dengan unsur psikologi yang kental. Kamu juga bakal belajar banyak dari adegan-adegan yang menerapkan ilmu psikologi. Bahkan mungkin bisa kamu terapkan langsung di kehidupan nyata.

Cal Lightman merupakan ahli psikologi yang mengembangkan pengetahuan membaca ekspresi wajah manusia. Perlu waktu 20 tahun untuk Cal menjadi salah satu pembaca ekspresi mikro yang berpengalaman. Bersama partnernya Gillian Foster (ahli psikolog yang pernah bekerja di Pentagon), mereka mendirikan Firma Lightman Group untuk membantu mengungkapkan kebenaran sebuah kasus dan menangkap tersangka yang sebenarnya.

Serial film ini paling direkomendasikan untuk kalian. Karena berbagai ilmu psikologi diterapkan langsung dalam banyak adegan didalamnya. Baik saat berbincang, membaca bahasa tubuh (non verbal), melihat tulisan tangan, membuat dugaan, melakukan assesmen, dan banyak hal lainnya yang benar-benar layak kamu saksikan.

ADVERTISEMENTS

3. A Beautiful Mind. Cerita yang menggugah empati tentang bagaimana berdamai dengan diri sendiri

A Beautiful Mind - Skizofrenia

A Beautiful Mind – Skizofrenia via http://www.thedailypedia.com

Kalian yang mahasiswa/i psikologi pasti familiar dengan istilah "skizofrenia", coba deh tonton film ini dari awal sampai selesai, tapi jangan nangis ya? Pastikan kalian juga ambil poin-poin penting dari film ini agar tambah wawasan.

Film yang diambil dari kisah nyata seorang peraih nobel dalam bidang ekonomi tahun 1994, John Nash. John Nash adalah seorang ahli ekonomi yang juga menderita kelainan skizofrenia. Diceritakan dalam film, John Nash adalah seorang matematikawan yang sangat cerdas. Sayangnya, ia menderita skizofrenia, yakni gangguan jiwa dimana tidak bisa membedakan mana yang halusinasi dan mana yang kenyataan. Ia mempunyai banyak tokoh imajiner dalam hidupnya. Suatu ketika, ia direkrut Pentagon untuk memecahkan kode rahasia yang dikirim Soviet. Saat itulah ia kesulitan membedakan mana yang nyata dan mana yang khayalan hingga membuatnya depresi. Nash digambarkan sebagai orang yang pada akhirnya berdamai dengan dunia imajinasinya.


"Saya tidak pernah sendiri."


Beberapa orang memiliki kelebihan dimata orang lain, namun terasa sebagai kekurangan bagi diri sendiri, pun sebaliknya. Untuk mengerti dan memahami seseorang, sebaiknya belajar memposisikan diri pada posisi orang tersebut.

ADVERTISEMENTS

4. A Moment To Remember. Gabungan plot romantis yang dibungkus kisah Alzheimer

I love you yesterday, now, tomorrow and forever

I love you yesterday, now, tomorrow and forever via http://www.raymondyeung.com


"Bungaku, aku pun rindu…"


Jangan coba-coba lihat film korea ini kalo gampang baper, nanti kambuh nggak ada obatnya lho ya :-)

Salah satu kasus gangguan psikologi yang di terapkan pada film ini sukses bikin kamu meneteskan air mata sampai akhir film.

Film ini diawali insiden pertemuan antara seorang wanita bernama Kim Su-Jin dan Choi Chul-soo. Su Jin merupakan wanita berusia 27 tahun yang berprofesi sebagai perancang busana yang baru saja ditolak oleh seorang pria. Merasa depresi, dia pergi ke sebuah pusat perbelanjaan dan jatuh secara tidak sengaja di pelukan seorang pria tampan dimana dia merasa salah paham akan pria ini. Wanita tersebut kemudian pulang ke rumah dan menerima permintaan maaf bapaknya dan memutuskan untuk memulai lembaran baru hidupnya.

Suatu saat saat sedang menemani ayahnya yang merupakan CEO sebuah perusahaan konstruksi, Su-Jin bertemu dengan Chul-soo yang ternyata merupakan salah satu pekerja konstruksi yang sedang belajar menjadi seorang arsitek. Kemudian film ini menceritakan bagaimana keduanya jatuh cinta dan menikah.

Bagian berikutnya menceritakan pernikahan bahagia keduanya dimana Chul-soo berhasil mewujukan desain rumah impiannya dan Su-jin belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik. Setelah waktu berlalu, Su jin mulai menjadi pelupa termasuk pada insiden dimana terjadi kebakaran di rumah karena dia lupa mematikan kompor.

Cerita kemudian bergulir dimana Su-Jin didiagnosa dokter mengidap penyakit Alzheimer dan mungkin akan lupa atau tidak ingat akan suaminya lagi. Kemudian mereka berkomitmen untuk terus berjuang walaupun memori Sun Jin menjadi buruk. Akhirnya Su-jin memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk mendapatkan perawatan di sebuah fasilitas kesehatan.


Mana bisa cinta bertahan, jika tak bisa menerima kekurangan masing-masing. Terlebih jika kamu tidak punya komitmen nyata, untuk apa mencinta? Ya, inilah nilai yang diajarkan dalam film ini, sebagai acuan kalian untuk lebih saling memahami.


ADVERTISEMENTS

5. Boys Don't Cry. Transisi transgender female to male dalam setting tahun 1980-an


Lana : God, I hate my life.

Brandon : I hate your life, too.


Di luar sana ada kehidupan seperti Brandon ini, seorang transgender. Transisinya dari female to male memang belum sepopuler male to female. Tapi malah banyak cerita unik dari proses transisinya.

Film yang diangkat dari kisah nyata ini bercerita tentang seseorang yang tidak nyaman dengan tubuhnya. Dia terlahir sebagai perempuan tulen. Tapi seiring berjalannya waktu dia mendapati bahwa kepribadiannya adalah seorang laki-laki.

Berlatar pada tahun 80-an, dimana konsep transgender masih menjadi isu dan tidak diterima dalam masyarakat. Tokoh utama Brandon Teena harus berjuang melewati semua kekacauan yang dia buat selama dia menyamar sebagai laki-laki. Dan sampai akhirnya penyamaran tersebut terbongkar dan membuat dia harus menemui ajal.

Di sini kita bisa melihat bagaimana kehidupan seorang transgender. Bagaimana mereka menghadapi pergolakan dengan keluarga dan yang terberat adalah perang batinnya sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu cukup untuk sesempit atau seluas apapun cinta seseorang yang semacam engkau