5 Film Anak Indonesia yang Kaya Pesan Moral

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keberagaman yang sangat luar biasa sekali. Berbagai jenis suku dan ras yang tersebar di wilayah Indonesia. Banyak karya luar biasa yang dihasilkan oleh anak bangsa, antara lain di bidang teknologi, informatika, komunikasi, seni rupa, sains, dan masih banyak lagi.

Film merupakan salah satu karya dari anak bangsa ini, sudah banyak film-film yang dibuat oleh beberapa para sutradara kondang dengan pemeran-pemeran yang ciamik. Dari genre horror samapi genre komedi, film Indonesia sudah ada semua. Dari film tersebut sudah banyak yang go internasional, misal saja yang baru-baru ini ada film horror yang bertajuk “Pengabdi Setan” yang sudah banyak mendapatkan beberapa penghargaan di luar negeri. Selain horror, film anak Indonesia juga tidak kalah menarik dan bahkan banyak pesan moral yang tersisip didalamnya. Ini lima film anak Indonesia yang kaya akan pesan moral.

ADVERTISEMENTS

1. 5 Elang

Cover Film 5 Elang

Cover Film 5 Elang via https://www.kapanlagi.com

5 Elang merupakan sebuah film yang bergenre keluarga. Berkisah tentang petualangan pramuka. Film ini menceritakan petualangan 5 orang anak saaat mengikuti perkemahan pramuka. Film 5 Elang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo dengan penulis naskah dan scenario oleh Salman Aristo. Film ini diperankan oleh Christoffer Nelwan, Iqbaal Dhiafakhri, teuku Rizky Muhammad, Bastian Bintang SImbolon, dan Monica Sayangbati.

Awal cerita dari 5 Elang ini terdapat anak yang bernama Baron yang kesal ikut orangtuanya pindah dari Jakarta ke Balikpapan. Akhirnya pun ia menutup diri dari lingkungan barunya dan sibuk sendiri untuk bermain mobil RC. Namun, suatu ketika Baron terpilih untuk mewakili sekolahnya untuk mengikuti perkemahan pramuka tingkat daerah. Dia satu regu dengan Rusdi, Anton, dan Aldi, mereka juga bertemu dengan Sindai, seorang gadis perkasa di regu wanitanya. Siatuasi semakin menegang ketika Aldi dan Anton harus diculik oleh komplotan penebang dan pemburu liar pimpinan Arip Jagau di tengah hutan. Baron, Aldi dan Sindai yang awalnya ingin kabur dari perkemahan, harus kembali untuk menolong Aldi dan Anton.

Film ini bukan sekadar film karena film ini merupakan kado ulang tahun dalam rangka memperingati 50 tahun Gerakan Pramuka. Banyak sekali nilai-nilai positif yang dapat diambil dari film ini. Film ini sangat direkomendasikan bagi anggota pramuka di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENTS

2. Pasukan Kapiten

Cover Film Pasukan Kapiten

Cover Film Pasukan Kapiten via https://www.kaskus.co.id

Pasukan Kapiten ini merupakan film besutan dari Rudi Sordjarwo sebagai sang sutradara. Film ini memiliki genre atau tema anti-bullying. Film ini diperankan oleh artis-artis yang bisa dibilang masih baru, antara lain Cahya Rizki Saputra, Omara Nadira Estheglal, Andi Bersama dan masih banyak lagi.

Film ini diawali dengan cerita ketika layang-layang Omar (ketua geng yang paling ditakuti di kompleks perumahan) putus dan terbang jauh. Omar pun mengancam Yuma supaya mengambilkan layang-layang tersebut dan juga akan mengancam akan memukulinya jika dia tidak bisa menemukan layang-layang tersebut. Tapi pada saat Omar dan Yuma mengejar layang-layang tersebut, mainan Omar jatuh di sebuah rumah tua nan angker. Rumah tersebut dihuni oleh seorang pria tua yang bernama Sudirman.

Dengan penuh ketakutan, Yuam dipaksa Omar untuk mengambil mainan tersebut. Yuma pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah tersebut, tetapi ia hanya berhasil untuk menemukan layang-layang Omar. Sayangnya, pada saat Yuma akan keluar dari rumah tersebut, mereka kepergok oleh Kakek Sudirman, bahkan saking takutnya Omar sampai ngompol di celana.

Selanjutnya, Yuma pun mulai memberanikan berkenalan dengan Kakek Sudirman, dan Yuma baru mengetahui bahwa dulu Kakek Sudirman adalah seorang veteran perang. Yuma pun mengutarakan alasannya untuk masuk ke rumah Kakek Sudirman kemarin, bahwa ia diancam oleh Omar dan gengnya. Prihatin akan kondisi Yuma yang seakan-akan tertindas oleh Omar, Kakek Sudirman pun mengajarinya sebuah strategi untuk memberi pelajaran pada Omar. Tapi di sisi lain Kakek Sudirman memiliki sebuah kenyataan yang tidak diketahui oleh Yuma dan para warga kompleknya, bahwa ternyata sang kakaek memiliki seorang anak yang bernama Widodo yang telah memutuskan hubungan dengannya.

Film ini sangat kaya akan pesan moral, khusunya tentang pembulian. Bully yang diterima oleh Yuma tidak dibalas dengan kekerasan tetapi dibalas dengan strategi membuat Omar malu di depan umum.

ADVERTISEMENTS

3. Jendral Kancil

Cover Film Jendral Kancil

Cover Film Jendral Kancil via https://danieldokter.wordpress.com

Film ini merupakan film yang digarap oleh Hary Dagoe, yang melibatkan beberapa artis terkenal seperti Ahmad Albar. Diceritakan bahwa di SD Lentera Hati dihebohkan dengan gerakan yang dipimpin oleh Guntur yang melakukan penyerbuan ke sarang preman-preman. Dari situlah Guntur diberi julukan sebagai Jendral Kancil.

Namun berbeda dengan para guru yang malah memvonis Guntur sebagai biang keonaran dan penyulut tawuran. Belum lagi masalah selesai, kelompok Rogus, yang merupakan kawan Guntur yang tak senang dengan keberhasilan sang jendral. Lalu mereka membuat sebuah rencana jebakan bagi sang jendral.

Kekisruhan yang terjadi semakin bertambah ketika datangnya Ratu Pelangi, bintang cantik dan baik hati ini membuat kubu-kubu anak perempuan untuk menentang Jendral Kancil. Tapi sang Jendral pun tidak berdiam diri, banyak sekalu akal-akal cerdik dan sifat bijaknya. Sehingga membuat film ini layak untuk menjadi tontonan yang sangat bermanfaat.

ADVERTISEMENTS

4. Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara

Cover Film Aisyah: Ijinkan Kami Bersaudara

Cover Film Aisyah: Ijinkan Kami Bersaudara via https://filmbor.com

Film ini merupakan hasil garapan dari rumah produksi One Production dan disutradarai oleh Herwin Novianto. Film ini diangkat dari kisah nyata seorang wanita muslim yang menjadi guru di sebuah desa terpencil. Film ini mengambil tempat syuting di Atambua, NTT. Film ini diperankan oleh Laudya Chythia Bella sebagai Aisyah, Lidya Kandau, Arie Kriting dan Ge Pamungkas.

Cerita ini dimulai ketika ada seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang guru lantaran ia selalu terkenang akan pesan ayahnya untuk membagi ilmu. Begitu ia mendapatkan kesempatan mengajar di sebuah desa terpencil di Atambua, dia pun segera untuk meninggalkan kampung halamannya tersebut. Ia harus berusaha beradaptasi hidup di sana, dan selain itu juga ia harus berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desa tersebut.

Sejak awal kedatangan dirinya di desa tersebut, ia telah merasa asing di tempat itu, apalagi saat masyarakat salah menganggapnya sebagai suster Maria karena sama-sama memakai hijab dan sebelumnya juga penduduk setempat juga telah mengharapkan kedatangan suster maria. Desa yang dia datangi adalah desa yang sangat terpencil, tanpa ada sinyal hp dan belum ada listrik. Ketika ia mulai mengajar disana ia mendapatkan kebencian dari salah satu muridnya yaitu Lordis Defam. Pada awalnya ia tidak memahami mengapa Lordis sangat membencinya. Bahkan sampai mempengaruhi para sahabatnya untuk tidak mau masuk kelas.

Belakangan kepala dusun memberikan pemahaman kepada Aisyah, kedatangannya sebagai guru yang muslim dianggap musuh oleh Lordis yang beragama katolik. Pemikiran itu dimengerti Lordis lewat pamannya, yang saat konflik Ambon berlangsung ia berada di kota.

ADVERTISEMENTS

5. Semesta Mendukung

Cover Film Semesta Mendukung

Cover Film Semesta Mendukung via http://www.liriklagu.asia

Semesta mendukung bercerita tentang semangat seorang anak dalam meraih cita-cita dan mengembalikan kehangatan keluarganya. Adalah Arief, anak dari pasangan petani garam dan TKW di negeri seberang. Selama bertahun-tahun, Arief hidup berdua dengan ayahnya di Sumenep tanpa kabar dari ibunya yang bekerja di Singapura. Ayahnya sendiri hanya bekerja sebagai supir truk yang gemar berjudi karena musim paceklik melanda ladang garam mereka.

Rasa rindunya pada ibu membuat Arief bekerja di bengkel guna mengumpulkan uang agar bisa menyusul ibunya ke Singapura. Di sekolah, Arief adalah murid yang cerdas, terutama dalam bidang fisika. Kemahiran Arief dalam fisika membuat ibu Tari (Revalina S. Temat) menyarankan Arief untuk mengikuti olimpiade fisika yang akan diselenggarakan di singapura. Arief pun mengiyakan, karena ia ingin sekali bertemu dengan ibunya.

Arief pun bergabung dengan tim fisika untuk siswa Indonesia di Jakarta. Di sana ia mengikuti pelatihan sekaligus seleksi yang dilakukan oleh bapak Tio Yohanes (Ferry Salim) dan Deborah Sinaga (Febby Febiola). Dibandingkan dengan peserta seleksi yang lain, kemampuannya menjawab soal-soal fisika termasuk kurang. Arief kerap mendapatkan skor paling rendah di kelas tersebut, hingga sering diremehkan oleh beberapa peserta yang unggul namun sombong.

Hal itu membuat Arief mulai pesimis bisa berangkat ke Singapura untuk menemui ibu. Namun Arief tidak patah semangat, ia terus berusaha agar dirinya bisa berangkat. Apalagi di suatu malam ia bertemu dengan pedagang sate yang ternyata orang asli Madura (indro warkop). Berangkat dari daerah yang sama, membuat Arief semakin bersemangat untuk membanggakan kampung halamannya. Arief pun mulai tekun dan meningkatkan nilainya, membuat pak Tio mulai respect kepadanya. Di samping belajar, Arief tetaplah anak-anak.

Di sana, ia menjalin persahabatan dengan Clara (Dinda Hauw) dan Thamrin (Angga Putra). Dengan dukungan banyak orang, Arief berangkat ke Singapura dan berhasil meraih medali emas. Tidak hanya membanggakan orang-orang yang mencintainya, Arief juga berhasil membanggakan Indonesia dalam olimpiade sains tersebut. Namun medali yang didapatkannya tidak membuatnya benar-benar bahagia, karena ia tidak berhasil menemukan ibunya di Singapura.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hanya seorang yang berkeinginan menu;lis dengan baik dan benar