Shin Ultarman, film reboot ultraman yang akan membawa kesan nostalgic kepada lo yang seumuran sama gua (HAHAHA gila tua banget). Tapi beda dari film-film Ultraman yang udah bertebaran di lini masa, Shin Ultraman membawa versi modern ultraman ke kita semua. Ibarat kata, memodernisasi Ultraman pertama.
Di Jepang, Shin Ultraman rilis di bulan Juni-Juli 2022, tapi wibu keras di Indonesia baru bisa menikmati kemewahan filmnya per 5 Oktober kemarin di bioskop.
Dengan tampilan dan konsep yang berbeda, lo harus tau beberapa fakta unik yang tersimpan di Shin Ultraman, sebagai modal lo kalau lo mau jalan sama cewek buat nonton film ini.
ADVERTISEMENTS
1. Shin Ultraman didasarkan konsep asli Ultraman dari Tohl Narita dan postur tubuh Bin Furuya
Siapa sih Tohl Narita? Dia adalah desainer dan pematung yang pertama kali membuat desain orisinal Ultraman di tahun 1966 dan beberapa sosok Ultraman setelahnya.
Hideaki Anno udah dapat izin dari anak tertuanya Tohl Narita untuk menggunakan desain sang ayah di film Shin Ultraman.
Lalu, siapakah Hideaki Anno? Kalau lo wibu mungkin pernah dengan Neon Genesis Evangelion, nah Hideaki Anno adalah sutradara dan penulis anime itu.
Di Shin Ultraman, Hideaki Anno berperan sebagai penulis dan co-produser film ini. Untuk membuat kisahnya seautentik mungkin, Hideaki Anno pun menggunakan konsep asli Ultraman buatan Tohl Narita.
Selain itu, postur tubuh dari Shin Ultraman juga didasari pada postur tubuh Bin Furuya, suit actor pertama dari Ultraman di tahun 1966.
ADVERTISEMENTS
2. Shin Ultraman tidak punya lampu di dadanya
Kalau lo perhatiin di trailer filmnya, Shin Ultraman nggak punya lampu kedap-kedip lagi di dadanya. Lalu, apakah Shin Ultraman adalah sosok Ultraman yang nggak pernah lelah? Apakah sebelum beraksi dia minum obat?
Nope, lo salah. Shin Ultraman nggak memilki lampu indikator di dadanya karena kembali Hideaki Anno menggunakan konsep awal dari Tohl Narita.
Konsep yang gimana, bang?
Daripada menggunakan lampu seakan-akan di tubuh Ultraman ada colokan listriknya, Tohl Narita awalnya pengin menggunakan corak merah di tubuh Ultraman sebagai penanda Ultraman udah capek atau belum.
Konsep ini memang terasa lebih masuk akal dibandingkan lampu kedap-kedip, tapi bisa dipahami kenapa konsep ini diubah di tahun 1966.
Karena kemampuan komputer dulu belum segila sekarang, jadi animasiin berubah warna ultraman setiap episode pastinya lebih sulit daripada masang lampu kedap-kedip di tubuh Ultraman.
ADVERTISEMENTS
3. Adegan Hensin yang lebih keren
Shinji Kaminaga yang jadi inang Ultraman pas ngelakuin hensin nggak muncul dari langit kayak kebanyakan ultraman, tapi muncul dari tanah. Iya, dari dalam tanah!
Dalam proses hensin Shin Ultraman, Ultraman akan munculin tangannya dulu dari dalam tanah lalu menggenggam tubuh Shinji dan perlahan muncul deh Ultraman versi gedenya.
Kesan Ultraman jadi terasa tetap membumi~
ADVERTISEMENTS
4. Tidak ada lagi desahan "Syah" "Shuwatch"
Ini nih yang disadari pas Shin Ultraman gelut. Ultraman biasanya kalau bertarung mereka selalu mengeluarkan suara-suara mendesah aneh. Nah, di Shin Ultraman, suara-suara itu diilangin.
What?! Why?
We don’t know, dude. Tapi menurut gua sih, ya karena pendekatan berbeda yang digunain Hideaki Anno untuk Shin Ultraman ini makanya daripada memberi kesan mirip dengan Ultraman dari seri-seri sebelumnya, dibuat Shin Ultraman yang totally different dengan ultraman lainnya.
ADVERTISEMENTS
5. Bagian dari Shin Japan Heroes Universe
Ini fakta menarik yang buat gua cukup geger. Gua fanatic banget sama Seri Evangelion dan Godzilla Universe. Karena menurut gua, keduanya menjadi ikon pop culture di masa-masa keemasannya dahulu.
Dan kini, Hideaki Anno dengan otak briliantnya bakal nyatuin bukan hanya Godzilla dan Evangelion, tapi Ultraman dan Kamen Rider juga ikut.
Yap lo gak salah baca, Hideaki Anno membangun mega project yang diberi judul Shin Japan Heroes Universe.
Mereka adalah Evangelion, Shin Godzilla, Shin Ultraman, dan yang bakal hadir berikutnya Shin Kamen Rider.
Empat tontonan superhero yang menemani masa kecil kita akan tergabung dalam satu universe yang sama. Skefo aja nih, 4 IP (Intellectual Property) itu dikuasai oleh 4 rumah produksi.
Toei Company buat franchise Kamen Rider dan Super Sentai. Tsuburaya Productions dengan Ultramannya. Toho yang jadi pionirnya Godzilla, serta Studio Khara yang megang Evangelion.
Shin Godzilla dan Shin Ultraman udah ada nih. Dan Shin Kamen Rider juga dalam proses produksi. Berarti tinggal nunggu IP yang paling gua favoritin,
Shin Evangelion BABY!! Gimme some break Hideaki Anno huhuhu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”