Situasi di tahun 2020 memang menyita perhatian siapapun. Bagaimana tidak, virus Corona datang sebelum semua warga dunia sempat menyiapkan bekal apalagi mental. Imbas yang terjadi adalah guncangan besar yang terjadi pada perekonomian dunia juga ekonomi dalam keluarga. Banyak di antaranya terpaksa memutus kontrak kerja karyawan dan menutup paksa perusahaan. Sekali lagi, bukan hanya perekonomian yang terguncang, tetapi juga warga dunia.
Maka dari itu, sudah seharusnya kita mempunyai dana darurat. Apa itu dana darurat dan bagaimana mengumpulkannya? Berikut 5 fakta seputar dana darurat dan cara mengaturnya.
ADVERTISEMENTS
1. Digunakan hanya untuk situasi yang sifatnya darurat dan sangat mendesak
Seperti namanya, dana darurat hanya digunakan pada saat situasi darurat dan terdesak saja. Seperti ada anggota keluarga yang terkena musibah, sakit hingga membutuhkan biaya pengobatan dan juga terjadi kecelakaan. Tiga hal tersebut termasuk dalam situasi darurat dan terdesak. Satu lagi yang bisa digolongkan situasi darurat yaitu biaya pendidikan.
Jadi, dana darurat sama sekali tidak boleh disentuh untuk memenuhi kebutuhan yang lain, misalnya berbelanja kebutuhan bulanan atau belanja pakaian.
ADVERTISEMENTS
2. Berbeda dengan tabungan utama
Perlu diingat, dana darurat tidak sama dengan tabungan utama. Tabungan utama adalah dana atau uang yang bisa digunakan sewaktu-waktu tanpa ada syarat dan ketentuan. Sementara dana darurat bisa digunakan jika tergolong situasi urgent.
Jadi, tabungan utama dan dana darurat adalah dua hal yang mirip tapi terpisah. Sehingga, jika kedua dana ini ditaruh ke dalam rekening tabungan maka bukunya harus berbeda, jangan digabungkan.
ADVERTISEMENTS
3. Jomblo maupun berkeluarga wajib punya dana darurat
Enggak ada kriteria khusus siapa saja yang boleh dan tidak boleh mengumpulkan dana darurat karena semua sangat dianjurkan dan sangat diperbolehkan, baik itu jomblo maupun sudah berkeluarga.
Dana darurat sifatnya menuntut komitmen yang artinya dikumpulkan secara kontiniu setiap bulan atau setiap minggu. Kabar baiknya, pengumpulan dana darurat bagi para jomblo akan sangat mudah dilakukan dibandingkan orang-orang yang sudah berkeluarga. Mengapa? Karena jomblo dinilai masih sedikit pengeluaran yang dibutuhkan sehingga mudah mengalokasikan dana-dana yang tidak penting ke dalam amplop dana darurat. Berbeda dengan orang-orang yang telah berkeluarga yang harus berpikir dua tiga kali sebelum memutuskan dana mana yang harus di-cut guna menambahkan isi dana darurat.
ADVERTISEMENTS
4. Dana darurat dapat berasal dari pendapatan maupun bonus akhir tahun atau semacamnya
Dari mana sumber dana darurat? Sering banget orang yang bertanya padahal dana darurat bisa dikumpulkan dari mana saja, misalnya pendapatan bulanan. Nah, pendapatan bulanan biasanya sudah dibagi-bagi sesuai keperluan, kamu bisa meminimalisir alokasi dana keperluan mana yang di-cut atau ditekan untuk dimasukkan ke dana darurat. Contoh, ada dana rekreasi atau hiburan keluarga, tapi di saat pandemi seperti sekarang rasanya mustahil melakukan rekreasi atau jalan-jalan, maka dana rekreasi tersebut dapat dialokasikan ke amplop dana darurat. Bisa juga dikumpulkan dari bonus atau uang lembur dan sebagainya. Namun perlu diingat, dana darurat sebaiknya dikumpulkan secara kontinu dan tetap berkomitmen artinya setiap bulan atau minggu wajib menyisihkan uang untuk dana darurat.
ADVERTISEMENTS
5. Skala persentase dana darurat yang diambil dari pendapatan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pihak
Berapa besar uang yang dialokasikan untuk dana darurat? Nah, ini bisa disesuaikan dengan kemampuan dan pendapatan bulanan masing-masing individu. Dapat juga disesuaikan dengan besar kecilnya upah minimum tiap daerah. Contoh, penghasilan kamu atau pasanganmu perbulan sesuai UMR, maka kamu bisa mempersentasekan 10-20% untuk dana darurat. Apabila penghasilan rata-rata perbulan di atas UMR atau 2x UMR, kamu bisa melipatgandakan persentase untuk alokasi dana darurat misal 25-30%. Bergantung pada kesanggupan dan komitmen kamu maupun pasanganmu.
Ingat, mengumpulkan dana darurat itu harus secara kontinu dan berpegang pada komitmen. Semakin kamu rajin menyisihkan uang untuk dana darurat, semakin besar persentase yang kamu sisihkan, makin besar pula dana darurat yang dikumpulkan dan kamu tidak perlu panik jika situasi tidak terduga datang. Sama seperti hujan di bawah langit terang benderang, kamu sudah sedia payung ke manapun kamu pergi sehingga tidak perlu berlari-lari mencari tempat berteduh lagi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”