5 Fakta di Balik Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia 10 Desember

Mengenal Hari HAM Internasional

Seluruh negara di dunia menyepakati Hari Hak Asasi Manusia Internasional jatuh pada tanggal 10 Desember. Namun, di tahun 2020 ini ada yang berbeda. Hari HAM Internasional dan peringatan hari-hari bersejarah lainnya seakan tertutup oleh wabah virus Covid-19, sebab masyarakat dunia lebih fokus menghadapi pandemik dibandingkan mengingat hari-hari bersejarah. Walaupun demikian, apakah kamu sudah tahu sejarah di balik Hari HAM sedunia? Kalau belum, mari cek 5 fakta seputar Hari HAM Internasional berikut.

 

ADVERTISEMENTS

1. Hari HAM sedunia diperingati secara resmi sejak tahun 1950

Photo by Kelly Lacy from Pexels

Photo by Kelly Lacy from Pexels via https://www.pexels.com

Perjalanan penetapan Hari HAM sedunia melalui sejumlah proses panjang dan diskusi matang, hingga akhirnya peringatan resmi Hari HAM sedunia ditetapkan pada tanggal 10 Desember 1950. Penetapan ini terjadi setelah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengundang semua negara dan organisasi dunia untuk memperingatinya.

Persetujuan umum dari semua negara anggota PBB terkait Hak Asasi Manusia tercantum ke dalam Deklarasi sehingga memiliki posisi yang kuat dan sudah dialihbahasakan ke 500 bahasa. Hingga hari ini, Deklarasi HAM masih menjadi dasar ketika terdapat kasus maupun tantangan baru dalam pemenuhan hak-hak asasi manusia di dunia.

ADVERTISEMENTS

2. Hari HAM diperingati sebagai bentuk penghormatan

Photo by marco allasio from Pexels

Photo by marco allasio from Pexels via https://www.pexels.com

Seperti yang kita ketahui, HAM selalu berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh individu, kelompok, maupun organisasi berkaitan hak asasi manusia. Seperti contoh kasus kematian orang berkulit hitam di Amerika Serikat beberapa waktu silam.

Hari HAM sedunia diperingati sebagai bentuk penghormatan terhadap individu di mana orang tersebut memiliki hak dan kedudukan yang sama dalam hal apapun. Sebagaimana (di Indonesia) tertuang dalam Undang-undang Dasar Negara Indonesia Pasal 27-34 tentang hak asasi manusia.

ADVERTISEMENTS

3. HAM dan Raja Cyrus

Photo by Brett Sayles from Pexels

Photo by Brett Sayles from Pexels via https://www.pexels.com

Menurut sejarahnya, hak asasi manusia untuk pertama kali digaungkan oleh Raja Cyrus dari Persia Kuno yang berhasil menaklukkan kota Babylon sekitar tahun 539 SM. Raja Cyrus membebaskan setiap manusia yang menjadi budak dan membebaskan setiap orang dalam menganut kepercayaan atau agama. Raja Cyrus juga sangat menjunjung persamaan ras guna menyetarakan harkat dan martabat manusia.

ADVERTISEMENTS

4. Catatan Raja Cyrus

Photo by Jan Kahánek on Unsplash

Photo by Jan Kahánek on Unsplash via https://unsplash.com

Keputusan Raja Cyrus dalam memberi kebebasan pada rakyatnya dan menjunjung tinggi persamaan ras tertuang di dalam prasasti dalam bahasa Akkadia dan aksara runcing yang disebut Cyrus Cylinder. Catatan ini kemudian dialihbahasakan ke dalam enam bahasa resmi PBB dan diakui sebagai piagam hak asasi manusia pertama di dunia. Gagasan dalam Cyrus Cylinder menjadi titik awal cikal bakal HAM hari ini.

ADVERTISEMENTS

5. Tuntutan HAM hari ini

Photo by Clay Banks on Unsplash

Photo by Clay Banks on Unsplash via https://unsplash.com

HAM hari ini melibatkan para pemuda di mana dianggap memiliki semangat tinggi dalam membawa perubahan positif untuk mendukung dan membela hak-hak melawan rasisme yang masih mendominasi berbagai Kawasan wilayah di dunia, ujaran kebencian (hate speech), perundungan, diskriminasi dan isu-isu pemanasan global. Mengapa pemuda? Karena generasi ini merupakan agen perubahan konstruktif dan aktif serta akrab melakukan pendekatan melalui media sosial sehingga dinilai mampu menjangkau warga dunia secara luas untuk melakukan penjelasan dan langkah-langkah preventif mengenai perlindungan atas hak asasi manusia di seluruh dunia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis