Sering banget bertemu dengan pertanyaan dari teman yang minta tips dan trik supaya lolos seleksi kerja. Ini hal yang wajar dipertanyakan bagi mereka yang ingin melamar pekerjaan. Tidak dipungkiri memang, rata-rata perusahaan akan meminta CV untuk seleksi administrasi salah satunya, kemudian meminta untuk psikotes, dan wawancara. Biasanya 3 hal penting itu selalu ada dalam setiap proses seleksi kerja.
Banyak dari teman-teman sekalian yang mungkin gagal di psikotes atau bahkan gagal di tahap akhir wawancara, dan hal itu cukup menggemaskan bagi mereka. Ada juga dari mereka, demi mempersiapkan psikotes ataupun wawancara sampai beli buku tentang kedua hal itu. Kemudian muncul lagi pertanyaan, apkah kalau psikotes harus begini, begitu, harus pakai baju ini.
Baju itu, harus dijawab begini, harus dijawab begitu? Jawabannya tentu saja TIDAK ADA KEHARUSAN. Keharusan yang pasti adalah, harus datang saat psikotes dan wawancara (yaiyaaa dooong…)
ADVERTISEMENTS
1. Pengetahuan Terkait Perusahaan yang Ingin Dilamar
Orang pandai didunia ini banyak banget, orang cerdas juga banyak, orang rajin juga tidak sedikit, jadi maksudnya tampilkan diri bukan hanya sebagai orang pandai, orang cerdas atau orang rajin, tapi juga aware. Maksudnya?
Begini, ibarat orang mau nembak calon pacar, atau nglamar seseorang, pasti dia akan sebisa mungkin mencari tahu sebanyak-banyaknya informasi tentang orang yang akan dia jadikan pasangan kan?
Nah, tepat sekali!! Begitu juga dengan pekerjaan kamu. Kamu harus tahu dong, perusahaan yang ingin kamu masuki ini, perusahaan apa, bergerak dalam bidang apa, sejarahnya bagaimana, perkembangannya selama ini gimana, kalau kamu diterima akan bekerja sebagai apa, jobdesc nya kira-kira apa. Intinya cari ahu sebanyak mungkin perusahaan yang ingin kamu lamar.
Jangan menuntut untuk diterima kalau kamu aja nggak begitu tahu tentang perusahaan itu. Medianya banyak kok untuk mencari tahu, dunia digital sekarang sangat bisa dimanfaatkan untuk hal-hal baik seperti ini. Jadi tinggal kemauan kamu aja untuk mencari tahu apa yang perlu kamu tahu.
ADVERTISEMENTS
2. Nyaman Itu Penting
Jadi, banyak dari teman-teman yang ketika melamar pekerjaan dan ingin diterima karena hanya mempertimbangan gaji yang besar dan prestige perusahaan yang sangat oke, tanpa mempertimbangkan "kenyamanan". Padahal perlu kalian tahu kawan, dalam hidup ini ada 2 hal besar yang harus kalian putuskan.
Pertama adalah pasangan hidup, karena kalian akan hidup bersama pasangan hingga maut memisahkan, dan yang kedua adalah karir. Sisa hidup kalian sampai pensiun, sampai nenek-nenek atau kakek-kakek, setiap hari kalian akan melakukan pekerjaan itu. Bayangkan kalau kalian nggak nyaman dengan pekerjaan itu.
Berarti gaji nggak usah menjadi pertimbangan dong, kan yang penting nyaman? Oiya nggak dong.. itu kan penghargaan buat diri kita karena kita sudah melakukan kewajiban, tentu penting juga menjadi pertimbangan. Tapi kalau hanya "yang penting gajinya gede", bahagiamu mau diukur dengan uang aja gitu???
Jadi maksudnya disini pertimbangkan juga kenyamanannya ketika kamu bekerja di sana. Sudah siapkah dengan resikonya, dengan lingkungannya, dengan gaya bekerjanya, ritme kerja, beban dan tekanan perusahaan. Apakah akan jauh dari orang tersayang?
Apakah badan mampu jika harus lembur setiap hari karena kejar target? Apakah bisa bekerja dengan lingkungan yang penuh dengan persaingan? Atau bahkan lingkungan yang sangat adem ayem dan nggak ada persaingan sama sekali? Pertimbangkan hal itu, supaya kamu nggak pindah-pindah kerja mulu karena ternyata baru sadar pekerjaan ini nggak cocok.
ADVERTISEMENTS
3. Kenali, Pahami, Kemauan dan Kemampuan diri
Ini sangat penting!!
Tunggu…tunggu.. maksudnya bukan jadi rendah diri ya, bukan itu maksudnya. Coba kamu nilai diri kamu sendiri, kemampuan kamu sebenernya dimana, keinginan kamu menjadi apa. Selaras nggak? Pantas nggak? Mampu nggak? Coba deh buat daftarnya, kemampuan kamu apa dan kemauan kamu apa, buat dua kolom kanan kiri, lalu lihat, kira-kira dengan kemampuan yang kamu miliki, kamu bisa mewujudkan kemauan kamu nggak?
Kadang orang terlalu tinggi menetapkan keinginannya tanpa menyadari kemampuan yang dimiliki, sehingga ketika gagal, tidak siap dengan kegagalannya. Hay kawan-kawan yang budiman, ketika kamu melamar pekerjaan, pastikan bahwa kamu sudah cukup mengenali diri kamu. Kamu tahu, sepantasnya kamu akan diapresiasi dengan nominal berapa dengan pekerjaan yang kamu inginkan dan yang membuat kamu nyaman.
Jangan pakai prinsip "yang penting dapet kerja". Prinsip "tebar jaring" juga akan menyulitkan kamu nantinya. Hargai diri kamu dan kemampuan kamu, jika kamu merasa kamu kompeten akan hal tersebut.
Kecuali kamu tidak cukup yakin dengan pekerjaan itu, karena kamu merasa pengetahuan kamu pas-pasan, ya jangan konyol dengan minta gaji yang tinggi. Jangan konyol juga melamar pekerjaan untuk penempatan yang bergengsi. Intinya adalah, kenali kemampuan kamu, pahami kemampuan kamu, seimbangkan antara kemauan kamu dan kemampuan yang kamu miliki.
ADVERTISEMENTS
4. No Settingan
Banyak banget pertanyaan yang datang "kalau gambar orang, katanya harus lengkap ya?", "kalau gambar pohon katanya harus ada buahnya ya?", "kalau ngitung yang angka kayak koran itu harus lurus ya grafiknya, nggak boleh naik turun?" Harus begini, harus begitu dan gosip lain-lainnya itu. Jawabannya tidak ada keharusan. Psikotes itu buat apa sih?
Itu berguna untuk memotret bagian dalam dari diri kamu, gambaran kepribadian kamu. Gambaran kepribadian itu yang gimana sih? ya banyak, mulai dari inteligensi, kemampuan kerja, kemauan kerja, ketelitian kerja, emosi, relasi, sampai uniknya kamu. Nah, apa yang dilihat itu akan dihubungkan dengan jobdesc dan jenis pekerjaan kamu (jika kamu diterima).
"Oh, orang ini cocok di pekerjaan yang begini karena kemampuan, karakter dan kepribadiannya seperti ini". Ini juga erat kaitannya dengan memahami dan mengenali diri. Misalnya, sebuah perusahaan keuangan, ingin mencari staff untuk akuntan. Kriteria yang dibutuhkan adalah teliti, rajin, jujur, tanggung jawab, disiplin dan bisa bekerja dibawah tekanan. Kamu anak lulusan akuntansi dengan IPK 3, 75, melamar diperusahaan tersebut dan sudah melakukan psikotes serta wawancara.
Ternyata hasil psikotes dan wawancara menunjukkan bahwa kamu tidak seperti kriteria yang dibutuhkan. Nah…. bukan berarti kamu bodoh kan? bukan berarti kamu tidak kompeten juga. Mungkin hasilnya menunjukkan bahwa kamu tidak bisa bekerja jika harus dibawah tekanan.
entu ini akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk menerima atau tidak. Pasti akan ada jenis pekerjaan yang lebih cocok dan sesuai dengan karakter dan kemampuan kamu, yang tentu akan lebih membuat kamu nyaman ketika kamu menjalaninya.
Jadi, nggak perlu "oh biar diterima, gambarnya aku bikin lengkap", "ngitung angkanya harus lurus nih, nggak boleh naik turun grafiknya, biar diterima". Jadinya nanti, kalopun diterima kamu bisa jadi tidak nyaman dengan pekerjaan itu karena hasil tesnya pun, bukan diri kamu yang sebenarnya. Pekerjaan itu kan cocok-cocokan, kalau udah nemu yang klik akan enak ngejalaninnya. Jadi jujurlah saat psikotes ataupun wawancara tanpa mengesampingkan untuk memberikan yang terbaik.
ADVERTISEMENTS
5. Berdoa itu Bumbu Terpenting!!!
Setelah semua usaha dikerahkan untuk mencapai tujuan. Akhirnya pasti akan selalu ada doa yang menyertai. Ini simple tapi kadang terupakan. Sebesar apapun usaha kita, secerdas apapun kita kalau Tuhan belum mengizinkan kita bekerja diperusahaan tersebut, kita tidak bisa memaksa. Rizki itu kan memang takdir yang masih bisa diubah dengan usaha, jadi ketika gagal sekali jangan menyerah. Usaha lagi dan lagi.
Doa dan usaha itu dua hal yang nggak bisa terpisahkan. So, dalam setiap usaha kalian yang mungkin saat ini sedang mencari pekerjaan yang cocok, iringi dengan doa. Oiya, doa dari orang tersayang juga sangat penting lo.. entah orangtua, maupun doa dari pasangan.
Kalau kata orang, kamu tidak akan dianggap hebat ketika kamu tidak punya musuh yang hebat. dan kegagalan bagi orang-orang tertentu adalah musuh yang harus ditaklukkan. Tips-tips ini, mungkin bisa membantu kawan-kawan yang galau dengan pekerjaannya saat ini, atau yang sedang mencari kerja supaya punya sudut pandang lain dalam memandang arti kata "bekerja".
Kalau ada yang mau sharing, boleh lho.. komen dibawah ini. Cusss.. kita discuss…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”