5 Beban yang Hanya Dirasakan Anak Perempuan Pertama. Apa Saja?

Wahai anak perempuan pertama, kamu kuat, dewasa dan istimewa!

Setiap anak tentunya memiliki suka dan duka yang ia rasakan, terutama bagi anak pertama atau anak sulung itu sendiri. Seperti yang selama ini kita tahu, anak pertama dikenal sebagai anak yang paling disayang dan dimanja oleh orangtua. Faktanya, anak pertama terutama perempuan memikul beban yang paling berat dalam keluarga. Anak perempuan pertama selalu dituntut untuk memegang tanggung jawab yang besar dan menjadi contoh untuk adik-adiknya. Hal ini yang menjadikan anak perempuan pertama tidak boleh terlihat lemah, harus selalu tegar, dan mandiri. Bahkan menurut penelitian, anak perempuan pertama berpotensi lebih hebat daripada anak laki-laki pertama. Selain itu, masih banyak beban yang dirasakan anak perempuan pertama. Apa sajakah itu? Simak lima ulasannya berikut ini.

ADVERTISEMENTS

1. Memiliki Ketakutan Akan Kegagalan

Photo by JESSICA TICOZZELLI from Pexels

Photo by JESSICA TICOZZELLI from Pexels via https://www.pexels.com

Anak pertama selalu dituntut untuk sukses dan menjadi harapan yang besar bagi orangtuanya. Karena tekanan itu, anak pertama sering merasa takut jika gagal mewujudkan harapan orangtuanya dan gagal menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya. Ketakutan ini hanya bisa dirasakan oleh anak pertama karena mereka menanggung beban yang besar dalam keluarga. Anak pertama juga nantinya akan menggantikan peran orangtua terutama bagi adik-adiknya.

ADVERTISEMENTS

2. Dituntut untuk Dewasa dan Selalu Mengalah

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Sebagai anak pertama terutama perempuan biasanya memiliki kepekaan yang tinggi. Hal ini menjadi tuntutan untuk selalu mengalah dan memahami keadaan dengan sendirinya. Padahal, anak pertama hanya mendapat pelajaran ini dari mulut orangtua tanpa melihat contohnya secara langsung. Mereka dituntut untuk bisa bersikap dewasa dengan sendirinya. Anak pertama dipaksa untuk selalu bersikap mengayomi adik-adiknya, selalu mengalah, bersikap baik dan mau berbagi, bahkan kerapkali ditunjuk sebagai “kepala keluarga” sementara ketika orangtua sedang sibuk. 

ADVERTISEMENTS

3. Tidak Memiliki Tempat Berbagi

Photo by Pixabay from Pexels

Photo by Pixabay from Pexels via https://www.pexels.com

Akibat tuntutan yang berat dari orangtua dan keluarga, alhasil terkadang anak pertama juga dapat merasa tertekan dan lelah. Akan tetapi, sebagai anak pertama yang harus selalu terlihat kuat dan tidak boleh terlihat lemah, pada akhirnya mereka hanya memendam sendiri. Padahal terkadang, anak pertama menjadi tempat berbagi dan bercerita bagi adik-adiknya. Hal ini tidak dapat berlaku sebaliknya, karena anak pertama dituntut untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Sehingga tidak ada yang tahu bagaimana proses perjuangannya yang terlihat tangguh dah tegar itu.

ADVERTISEMENTS

4. Dituntut untuk Selalu Sempurna

Photo by energepic.com from Pexels

Photo by energepic.com from Pexels via https://www.pexels.com

Menjadi anak pertama tentunya dipenuhi harapan-harapan indah oleh orangtuanya. Karenanya, tanpa sadar orangtua telah menuntut agar si anak pertama harus selalu sempurna. Terutama anak perempuan pertama yang diharuskan bisa melakukan semua hal. Sebab, kesempurnaan itu menjadi bukti keberhasilan orangtua dalam mendidik anak. Berbeda dengan adik-adiknya yang bebas melakukan apa saja sesuai dengan keinginannya. 

ADVERTISEMENTS

5. Cenderung Diberi Peraturan Ketat

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Orangtua yang pertama kali memiliki anak tentunya cenderung memberi banyak larangan pada anak pertama. Berbeda dengan anak kedua dan seterusnya, orangtua lebih memberi kebebasan dan banyak belajar dari cara mengasuh anak pertama. Hal ini yang menjadikan kehidupan anak pertama cenderung diatur oleh orangtua. Mereka banyak dituntut untuk mewujudkan harapan dan permintaan orangtua ketimbang keinginan mereka sendiri. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini