Di era millineal ini, banyak sekali orang-orang dengan mudah memasang dan menulis apapun. Itu sudah biasa. Setiap saat membuka media sosial,kita akan mendapati berbagai macam postingan. Entah itu benar atau tidak, kita sudah memasuki era privasi in publikasi. Termasuk foto dan status yang kita bagikan.
ADVERTISEMENTS
1. Istrimu adalah milikmu bukan milik orang lain yang bisa dinikmati kecantikannya
Banyak istri dengan mudah memposting foto dirinya saat berdandan. Sebenarnya tak masalah. Apakah itu menjadi hukum biasa saja? Lalu bagaimana dengan perasaan suami saat istrinya menjadi tontonan. Tak jarang dari list pertemanan itu menyimpan foto istrimu. Di manakah peranmu sebagai suami?
ADVERTISEMENTS
2. Istrimu akan selalu memposting fotonya untuk menarik banyak perhatian
Apa sih gunanya posting foto selfie? Mendapatkan pujian. Tanpa kita sadari, kita akan mencari perhatian untuk mendapatkan pujian atau likes dan komentar terbaik. Nah, untuk hal ini bagaimana perasaanmu sebagai suami saat istrimu kedapatan ada orang yang ternyata suka dengan fotonya? Memberikan like dan juga komentar.
Pastinya istrimu berbunga-bunga, lalu apa kabar hatimu? Apakah kamu membiarkan saja atau justru melarang melakukan postingan foto selfienya?
ADVERTISEMENTS
3. Lihatlah bagaimana istrimu begitu cantik sekali dan kamu biarkan wajahnya dinikmati para durjana
Selain melihat foto istrimu yang cantik nan menawan, ia juga mencurinya sebagai wallpaper atau foto profil. Mungkin saja diam-diam ia mengkhayalkan istri cantikmu untuk melayaninya. Lalu bagaimana hatimu, tidak sakitkah jika istrimu menjadi khayalan orang lain?
ADVERTISEMENTS
4. Tanpa kamu sadari, istrimu membutuhkan pengakuan betapa ia masih layak dipandang cantik
Tak jarang para suami begitu bangga mendapatkan istrinya memasang foto cantiknya. Like-nya juga puluhan bahkan mendapatkan ratusan. Belum lagi komentar pujian. Apakah kamu bangga saat istrimu menjadi bahan pujian orang lain? Lalu bagaimana hatimu kalau misalkan istrimu lebih menyukai pujian orang lain daripada pujianmu?
ADVERTISEMENTS
5. Kamu disuruh orangtuanya untuk menjaga dan melindunginya, bukan membiarkan ia menjadi tontonan orang banyak
Banyak suami tak menyadarinya. Betapa ia selalu membiarkan istrinya menjadi bahan tontonan. Jika pula kamu membiarkan istrimu bekerja dalam keadaan berdandan, kamu telah membiarkan istrimu sebagai bahan objek yang seharusnya kamu nikmati sepenuhnya. Bagaimana hati dan perasaanmu apabila istrimu bekerja dijadikan objek, di sosial medianya pun juga begitu?
Oleh sebab itu, jagalah istrimu seperti orangtuanya menitipkan putri cantiknya untuk kamu jaga dan membahagiakannya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”