Halo, Bunda! Sering nggak sih bingung memilih bacaan yang bagus untuk anak? Ya, kadang kendalanya dikisaran mau beli buku yang tetapi kebanyakan berbahasa asing. Bener nggak, Bun? Nah, karena saya lumayan sering searching dan tanya ke sana dan sini, saya mau berbagi ke bunda lain. Siapa tahu perlu info juga kalau ternyata, ada banyak sekali karya anak bangsa yang tak kalah keren dengan buku-buku luar. Setidaknya 5 buku ini bisa Bunda jadikan sebagai bahan bacaan yang dijamin kualitasnya untuk si kecil.
ADVERTISEMENTS
1. 1. Seri Anak Hebat Nabil dan Noura yang Menggemaskan
Saya menemukan buku ini waktu secara tak sengaja menonton video youtube tentang Nabil dan Noura. Mereka menggemaskan banget! Saya baru tahu bahwa video yang saya tonton itu berdasarkan buku yang memang betul-betul ada.
Cerita Nabil dan Noura mengajarkan sesuatu yang kecil, tetapi sangat besar maknanya kelak di kemudian hari seperti mengajarkan kebiasaan untuk mengucapkan kata maaf, tolong, dan terima kasih. Oh, ya, karena bentuknya boardbook—buku dengan halaman tebal sehingga tidak mudah sobek—Bunda bisa mulai membacakan kepada si kecil sejak umur 1 tahun atau mungkin di bawah itu.
ADVERTISEMENTS
2. 2. Buku Pak Raden yang Tak Kalah Kece dengan Buku Winnie The Pooh Edisi Terjemahan
Sebelum ini, saya pernah menulis artikel tentang Pak Raden yang berjudul "Mengenang Pak Raden". Saya sesuka itu sama Pak Raden dan begitu tahu ada dua karya beliau yang diterbitkan dalam bentuk buku, saya buru-buru membelinya.
Bagian dalam buku tak hanya berisi tulisan, melainkan juga ilustrasi yang berwarna-warni yang dibuat oleh Pak Raden. Keren banget, Bun! Selain membawa nuansa nostalgia, anak saya, Danu juga suka banget sama bukunya.
Sebelumnya, saya belikan Danu buku Winnie The Pooh yang dicetak dalam bahasa Indonesia yang jadi favorit Danu. Tetapi sejak punya buku Pak Raden, Danu juga ternyata juga menyukainya. Jadi double deh favoritnya!
ADVERTISEMENTS
3. 3. Silent Book: Satu Buku, Ribuan Cerita!
Bunda pernah dengan silent book? Saya juga baru-baru ini dengar buku itu. Silent Book tuh awalnya saya mikir, ya buku kan memang diam, yang cerita kita, ya? Mihihi, ternyata salah besar, Bun. Silent book ini bentuknya buku cerita biasa, berisi berbagai gambar, tetapi nggak ada tulisannya. Nah, lho, kalau nggak ada tulisannya, terus gimana cara nyeritainnya?
Nah, ini dia kenapa dinamakan silent book. Dengan buku ini, Bunda bisa mengarang sendiri cerita yang Bunda inginkan. Bisa juga hari ini cerita versi A, besok versi B. Si anak juga jadi nggak gampang bosen kalau begini caranya! Oh, ya, buku-buku silent book dilengkapi juga dengan smart e-pen yang bisa membuat kita merekam cerita yang sudah kita buat, sehingga kalau mau diceritakan ulang, masih bisa, Bun. Lucu banget sih aku beliin buat keponakan aku dan dia suka banget!
ADVERTISEMENTS
4. 4. Puppet Book: Gabungin Buku+Boneka? Bisa!
Kalo denger namanya, mungkin Bunda mikirnya ini semacam buku yang ada boneka jarinya atau buku yang terbuat dari bantalan boneka gitu, ya? Iya nggak? Iya aja dong soalnya saya awalnya mikir gitu hehehehe. Ternyata puppet book bukan begitu bentuknya, Bun. Ini tuh bener-bener real boneka yang "di dalam perutnya" ada bukunya! Lucuk banget!
Inovasi zaman sekarang memang seru-seru banget, ya. Saya kaget lho ternyata itu bukunya bisa dikeluarin dari badan bonekanya. Jadi sambil cerita, si anak bisa sambil mainin bonekanya dan membayangkan seolah-olah boneka tersebut sedang menjalankan cerita seperti dalam buku. Ini bagus juga buat melatih saraf motorik anak, kan. Jadi sambil dengerin cerita, imajinasinya berjalan, juga tangannya bisa sambil menyentuh langsung bonekanya. Cocok untuk anak-anak usia mulai 1 tahun, Bun!
ADVERTISEMENTS
5. Intinya cuma Mau Bilang, Buku Lokal Ternyata Banyak yang Keren, Bun!
Jadi sebenernya, buku lokal juga banyak banget yang lucu-lucu. Beneran nggak kalah sama buku-buku luar, Bun. Saya pribadi sejujurnya lebih suka cari-cari buku berbahasa Indonesia, supaya sejak kecil bisa ditanamkan kecintaan terhadap bangsa sendiri (tsah, idealnya pengen begitu). Tetapi, kalau Bunda juga suka beli buku-buku dwibahasa atau malah memang berbahasa asing (bahasa Inggris, misalnya) juga nggak apa-apa banget. Kan juga bisa melatih anak buat belajar bahasa lain, ya?
Yang penting menurut saya, kita harus membiasakan budaya membaca sedini mungkin, supaya anak-anak kenal dan suka untuk membaca. Bunda pasti setuju, kan?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”