Sebelumnya, tulisan ini bukan tips kecantikan seperti kepunyaan para beauty enthusiast lainnya. Tulisan ini juga bukan review produk kecantikan yang banyak bertebaran di media sosial. Tulisan ini adalah perjalanan saya dan kulit wajah saya. Mulai dari awal pakai make up, skincare korea, jerawatan parah, muncul flek hitam hingga akhirnya kulit muka saya menunjukkan tanda-tanda lelah.
Namun semesta agaknya sedang berbaik hati. Di tengah hampir keputusasaan, saya dituntun untuk melepas olesan topeng yang banyak dilabeli sebagai riasan itu. Saya kembali tampil polosan dan menemukan perawatan kulit muka murah meriah yang (insyaAllah) cocok untuk kulit muka saya. Silakan dibaca. Siapa tahu perjalanan saya menemukan Si Cinta ini bisa memberikan sedikit pencerahan bagi kamu-kamu semua yang bernasib sama.
ADVERTISEMENTS
1. Sebelumnya, saya ingin mohon maaf dulu. Atas nama gengsi, segala jenis produk make-up selalu saya beli
Saya pertama kali menggunakan make up itu kelas satu SMA. Sebagai remaja di masa ingin tahunya, saya mencoba memakai make up seperti apa yang ibu pakai juga. Nggak perlulah saya menyebutkan apa merk-nya. Sebut saja make up untuk ibu-ibu dengan nama sangat Indonesia. Lanjut ke awal bangku perkuliahan, mencoba merk lain yang harganya cukup mahal. Lalu di akhir masa kuliah, saya lebih tertantang untuk membeli make up yang agak pricey lagi. Maklumlah saat itu sudah bisa menambah uang jajan sendiri.
Namun betapa lucunya saya. Saya pakai banyak make up tapi tak memakai produk perawatan kulit. Jerawat-jerawat cinta pun bermunculan. Baik, pertualangan mencari skincare dimulai dari sini.
ADVERTISEMENTS
2. Mohon maaf juga, berkat kecintaan saya dengan drama Korea, saya akhirnya tergoda membeli skincare yang katanya ajaib itu
Begitu lulus dan dapat pekerjaan, saya selalu tergoda belanja online. Anehnya, saya selalu keranjingan buka-buka toko online yang jualan skincare Korea. Selain karena kecintaan akan drama Korea yang agak berlebihan, saya juga sering termakan tulisan atau video Youtube.
Alhasil dari sheetmask sampai gel lidah buaya yang katanya mejik itu sudah berada di kamar saya.
ADVERTISEMENTS
3. Membeli make-up dan skincare sembarangan, ditambah sering begadang, buat kamu jadi tak karuan
Dear kulit mukaku yang ternyata selama ini bukan tipe berminyak. Maafkan saya karena terlalu memaksamu pakai ini itu. Saya tahu kamu sebenarnya sudah tak kuat. Tapi dasarnya saya gengsian dan eman-eman, butuh waktu bertahun-tahun untuk saya sadar.
ADVERTISEMENTS
4. Banyak orang yang berkata, "Ih mukamu kok banyak flek hitam?" Iya, mungkin ini karma karena nggak memberimu banyak perhatian
Iya, saya butuh waktu bertahun-tahun untuk sadar bahwa nggak semua yang mbak-mbak cantik itu bilang cocok di kulit saya. Beberapa bulan lalu, ibu dan teman-teman saya memperhatikan perubahan yang terjadi di muka. Mereka berkata, Ih sekarang kok mukamu banyak flek hitam? Awalnya saya bodo amat, tapi akhirnya saya sadar. Dari ibu dan teman-teman inilah saya diminta untuk berhenti coba-coba dan memberikan apa yang benar-benar kulit saya butuhkan.
ADVERTISEMENTS
5. Akhirnya setelah meninggalkan make-up dan skincare itu, saya kembali ke cara murah meriah tapi paling mengerti kamu
Meski agak sayang (karena beberapa make up dan skincare Korea masih buanyak), saya akhirnya pasrah dan say bye ke mereka. Kesalahan terbesar saya bertahun-tahun adalah nggak pernah pakai sun cream atau sesuatu yang melindungi kulit dari sinar matahari. Akhirnya sejak beberapa bulan terakhir, saya hanya memakai sun cream dan bedak bayi. Bruntusan akibat sok-sokan pakai gel aloe vera pelan-pelan hilang. Kulit saya juga kembali jadi kenyal.
Melihat tayangan beauty vlogger atau membaca tulisan beauty blogger memang selalu menggoda. Tapi nyatanya apa yang menurut mereka bagus, belum tentu cocok dan bikin kulit kita mulus. Jangan gadaikan kesehatan kulitmu hanya untuk tren kekinian. Sebab kulit itu layaknya benteng pertahanan pertama. Kalau kamu merusaknya, tubuhmu dari dalam jelas akan terancam bahaya. Yuk cintai kulitmu sendiri. Kalau bukan kamu sendiri, lalu siapa lagi?