Makeup. Sudah jelas cewek yang melakukannya. Masa iya cowok ber-makeup!?
Tapi nyatanya, sejak tahun 4000 SM sebenarnya tradisi bersolek itu tidak hanya dilakukan oleh kaum hawa saja. Bahkan tren makeup khusus cewek itu baru berkembang di zaman modern ini. Zaman dulu, makeup atau riasan wajah juga dilakukan oleh laki-laki karena berbagai alasan. Dari tuntutan kultur sampai tanda status sosial, cowok dari dulu juga pakai makeup lho!
Hipwee News & Feature ingin membeberkan fakta adanya berias diri pada cowok sejak zaman kerajaan hingga zaman now. Yuk, kita intip aja ulasannya.
ADVERTISEMENTS
1. Bagi budaya Mesir kuno, pigmen hitam memiliki peran penting maskulinitas
Fakta yang terjadi sudah ribuan tahu lalu lho makeup pada cowok diterapkan. Pada awal 4.000 SM, pria yang menggunakan pigmen hitam pada mata dan bibir akan dianggap sebagai pria maskulin. Desain cat-eye yang rumit seperti, kohl eyeliner, eye shadow, serta noda di bibir sangat populer pada saat itu.
Sementara penggunaan warna hijau pada mata dipercaya membangkitkan dewa Horus da Ra untuk menangkal penyakit berbahaya. Lain lagi dengan eyeliner dapat mengkomunikasikan kekayaan serta status seseorang.
ADVERTISEMENTS
2. Bukan cuma Mesir, raja-raja Romawi kuno pun memakai makeup
Serupa tapi tak sama. Kehidupan bangsa Romawi kuno juga memanfaatkan bahan-bahan alami untuk berias diri, baik wanita maupun pria. Pigmen merah jadi pilihan bangsa Romawi untuk diterapkan ke pipi mereka. Lebih mencengangkan lagi sumber bahan rias yang digunakan cukup ekstrim. Exilir perut lemak babi dan darah merupakan bahan dasar pigmen merah yang bisa digunakan untuk menyamarkan bintik-bintik botak di kepala juga untuk cat kuku.
ADVERTISEMENTS
3. Pigmen putih sempat menjadi tren makeup pria pada era Ratu Elizabeth I
Tren makeup pada pria juga terjadi di dataran Britania. Di bawah kepemimpinan Ratu Elizabeth I, estetika make-up pada pria jadi kegiatan yang wajib dilakukan. Pigmen putih yang menjadi landasan dasar berias wajah pria, bahan yang digunakan justru terbuat dari bahan yang berbahaya seperti timah. Maka dari itu, masalah kesehatan serius hingga kematian dini kerap terjadi.
ADVERTISEMENTS
4. Merembet masih di dataran yang sama, Eropa, Perancis juga mempopulerkan tren makeup pada pria
Sejak usia 23 tahun, Raja Louis XVI mengalami kebotakan rambut kepala. Akibatnya ia menjadi obsesi mengenakan wig. Kebiasaan ini ditiru oleh warganya hingga menjadi sebuah tradisi. Raja Louis juga memiliki pengaruh besar dalam perkembangan make-up dan produk rambut palsu di Perancis. Kecantikan diri para pria Perancis saat itu ditandai dengan pemakain hak tinggi serta sarung bulu pada pakaiannya.
ADVERTISEMENTS
5. Kalau di zaman kekinian, makeup pria justru dipelopori oleh rocker yang notabene maskulin banget
Memasuki era 2000-an konsep metroseksual juga merambat kesadaran budaya saat ini. Makeup for men bahkan sudah beredar dengan teknik guyliner yang dipopulerkan oleh penyanyi pop Amerika seperti Adam Lambert, serta Jared Leto. Penampilan ini juga populer di kalangan punk rocker juga pengikutnya.
Nah, makeup yang dianggap tabu untuk diimplementasikan bagi kaum adam sudah terpatahkan oleh fakta-fakta sejarah yang menandakan bahwa make-up juga bagian tuntutan hidup. Memang tidak sama dengan cara ber-makeup wanita, rias diri pria lebih kepada penguatan karakter. Dan pada akhirnya semua kembali kepada pribadi masing-masing. Tapi kayaknya aneh juga ketika kita sekarang justru menghujat atau mencibir cowok-cowok yang pakai makeup, toh dari dulu sebenarnya banyak juga yang bersolek.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”