Budaya Batak memang paling beda dari budaya-budaya lain yang ada di Indonesia bahkan dunia. Mulai dari adat istiadat, kekerabatan, bahasa, kesenian, kepercayaan, serta tidak kalah juga prinsip orang Batak itu sendiri.
Bicara mengenai prinsip, prinsip orang Batak sangat berbeda dengan prinsip suku lain pada umumnya. Banyak orang mengenal seseorang sebagai orang Batak bukan hanya dari gaya bicaranya saja, tetapi prinsip hidupnya. Mau tahu apa saja prinsip orang batak? Hipwee akan membahasnya dalam ulasan berikut :
Memiliki anak adalah sebuah kekayaan yang tidak ternilai bagi suku batak. Anak itu akan bernilai lebih jika anaknya itu adalah laki-laki apalagi jika itu adalah anak sulung, ini ibarat sebuah berkat yang sangat besar bagi keluarga suku batak. Anak laki-laki nantinya akan menjadi pewaris marga dari orang tua laki-laki.
Bagi keluarga Batak yang tidak memiliki anak laki-laki, misalnya jika anak ke 1 sampai ke 5 masih perempuan, orang tuanya akan tetap berusaha mendambakan anak laki-laki sehingga keturunannya bahkan menjadi 7 orang bahkan 9 orang.
<>2. Hagabeon, Hasangapon, Hamoraon ( Kesuksesan, Kehormatan, Kekayaan).>Ini adalah ukuran keberhasilan dalam suku batak. Menjadi berhasil itu harus sukses, kaya, dan dihormati. Sukses yang dimaksud bisa berupa sukses dalam bidang pendidikan, usaha, berkarir dan lain-lain. Kehormatan dalam suku Batak digambarkan dalam pergaulan sehari-hari, dimana ketika bergaul selalu santun, memiliki jabatan sosial yang tinggi dalam pergaulan maupun dalam adat.
Untuk kekayaan, sebenarnya kekayaan dalam suku Batak itu relatif, tergantung cara kita membandingkan dan memaknainya. Orang Batak kaya jika semakin banyak memberi kepada orang lain, maka semakin banyak pula yang akan membalaskan pemberian itu kepadanya, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi hidup orang Batak itu penuh dengan pemberian dan penerimaan berkat.
<>3. Tidak akan menikah sebelum hidup mapan.>Sebelum menikah, orang Batak diharuskan hidup mapan baik bagi laki-laki maupun perempuan, so, jangan heran jika anda banyak menemukan perawan tua dan perjaka tua di suku Batak, itu karena tuntutan yang satu ini. Walaupun begitu, semua orang sepertinya mengamini prinsip ini karena coba anda bayangkan, anda menikah tetapi belum punya pekerjaan, mau makan apa nanti anda?
Selain itu, tuntutan hidup mapan agaknya berkolerasi positif dengan biaya pernikahan karena biaya yang dikeluarkan untuk pernikahan orang Batak itu tidak sedikit, jauh lebih banyak dari pernikaha suku lain pada umumnya.
<>4. Dalihan Natolu.>Ini adalah prinsip yang terbilang sakral bagi suku Batak karena disetiap adat dan acara Batak pasti kata-kata ini selalu diucapkan. Dalihan Natolu artinya tiga aturan utama yang harus dipatuhi sebagai orang Batak, yaitu Somba Marhula-hula (Hormat kepada keluarga pihak istri), Elek Marboru (harus bisa mengayomi wanita), Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga).
Tanpa Dalihan natolu, hidup orang Batak tidak akan memiliki kekerabatan yang erat seperti sekarang ini. Dalihan natolu juga sebagai fundamentalisme kehidupan yang sebenarnya selaras dengan kehidupan berbangsa dan bernegara yang diatur oleh Pancasila sebagai dasar Negara kita.
<>5. Harta boleh miskin, tetapi adat tetap kaya>Jika seseorang dikategorikan sebagai orang miskin dalam hal ekonomi, belum tentu dia memiliki status yang sama dalam hal adat. Seringkali terjadi seorang raja di adat adalah orang yang tidak mampu secara ekonomi, dan orang yang mampu secara ekonomi harus menghormati raja adat tersebut dengan mengesampingkan status ekonomi.
<>6. Tuak adalah minuman bermakna, bukan minuman haram.>Jika anda pernah mengikuti acara adat Batak, anda pasti ketemu dengan minuman yang khas ini. Namanya tuak, minuman ini adalah kewajiban disetiap adat Batak, acara adat tanpa tuak maka dipastikan acara ini tidak akan berasa.
Tuak sangat berarti bagi kehidupan orang Batak, jika dikehidupan sehari-hari, tuak adalah minuman penghangat badan agar tidak kedinginan (mayoritas daerah Batak adalah dingin), jika di acara adat tuak berarti sebuah minuman jamuan kepada tamu undangan, jika diwarung (lapo) tuak adalah minuman wajib.
<>7. Tidak akan pulang kampung sebelum sukses.>
Prinsip ini dianut oleh perantau Batak. Pulang kampung sebelum sukses hanya ada ketika acara penikahan keluarga dan ada keluarga yang meninggal, selebihnya tidak ada alasan untuk pulang kampung sebelum bisa membawa mobil mewah kembali kekampung, atau mendirikan rumah besar dikampung.
Makanya, ditanah perantauan seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Kalimantan banyak kita temukan orang Batak yang berwirausaha dengan tujuan “sukses dulu baru pulang kampung”.
<>8. Apapun kerjakan, asal halal!>
Menjadi sopir angkot metromini atau mikrolet, tukang tambal ban, tukang las, dan tukang ojek pun jadi yang penting halal dan tidak merugikan orang lain. Berhubungan dengan prinsip ketujuh, lebih baik mandi keringat halal daripada pengangguran sebab pengangguran adalah sebuah hal yang tabu dimuka orang Batak apalagi menjadi pengemis atau pengamen.
<>9. Biar kambing di kampung sendiri, tapi banteng diperantauan.>Dikampung bisa diremehkan atau dilecehkan, tetapi ketika diperantauan tidak ada alasan untuk menerima hal yang sama. Banyak orang Batak yang sukses karena motivasi ini, dulu menelan hidup pahit dikampung, sekarang menjadi tajir di negeri orang.
Jangan heran jika banyak orang Batak yang memegang jabatan strategis di pemerintahan, terkenal di bidang hukum, dunia tarik suara, olahraga, dan lain-lain, semuanya karena prinsip ini.
<>10. Marga bisa mengubah nasib.>Saya pernah naik angkot di Jakarta, kebetulan duit saya juga sudah tipis jadi hari itu saya tidak makan biar bisa mencukupi untuk ongkos.
Ketika didalam angkot, saya bertanya kepada sopir yang kedengarannya berbahasa Batak, “Marga apa lae”. Kebetulan satu marga denganku dan saat saya ingin memberikan ongkos, dia menolak bahkan memaksaku untuk memasukkan kembali duit itu ke dompetku.
Orang Batak yang malu akan etnis ke-Batakannya akan membuat dirinya sendiri menyesal. Tidak ada salahnya menggunakan marga jika kita benar-benar orang Batak.
<>11. Musik adalah obat stres.>Jika orang Batak sudah capek, stress pikiran bukannya istirahat malah mengambil gitar dan menyanyikan lagu. Sejelek apapun suaranya, tetap itu adalah yang terbaik baginya untuk menenangkan dirinya dan pikirannya. Dan benar saja, sehabis menyanyikan beberapa lagi, pikirannya akan kembali normal dan wajahnya seperti bersinar kembali.
Jangan heran jika tetanggamu orang Batak jam 05.00 subuh suka memutar lagu berbahasa Batak dengan keras-keras. Tenang, dia tidak punya niat untuk menggangumu, dia hanya butuh waktu sedikit untuk berekspresi.
<>12. Hancur demi kawan.>Prinsip anak Medan, Medannya Batak tapi ya hehehe. Orang Batak rela melakukan apapun untuk kawannya, jadi jangan pernah ragukan loyalitas sesama orang Batak selama masih tidak saling mencurangi. Loyalitas yang sama juga akan ditujukan kepada temannya yang buka dari Batak karena dimata mereka manusia itu adalah sama.
Itulah prinsip yang hanya ada dalam diri orang Batak. Prinsip inilah yang menyebabkan perbedaan yang patut dicontoh karena hal-hal diatas mencontohkan hal-hal yang postitif bagi semua manusia.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Ny Arifin. …. Bu…. Bu…. Smpeyan ra genah , ra nyambung, bu. Sy pny pngalaman tdk enak dg kel Btk sy dr sy kcil,bu… Sy pribadi jg mrasa ga cocok dg adatny, bknnya sy ga suka sm tiap suku. Smua ada latar blkngny. Sy mimpi aja ga mau kok pny tmn spt ibu. Ora nyambungne meh buablasss puooolll …#capedeh …. Dan ga prlu pikirin sy tinggal dmn,bu.. Kan kt bukan tmn ;). Sy aja ga pengen kok mikirin ibu.. 😉
boleh, nanti akan saya review tetang suku Jawa ya mbak 🙂
Horas Lae Jhon Miduk Sitorus, artikel yang bagus. Sebagai saran supaya apa yang lae buat bisa lebih mendasar dan kuat. Untuk masalah peradatan Batak mungkin bisa dikupas lebih dalam karna adat pernikahan batak ada berbagai proses dan macamnya. Dan Adat batak tidak melulu bicara pesta dan bukan adat yang mengekang. Agar anggapan bahwa adat batak itu “mahal” tidak menjadi momok buat generasi penerus batak selanjutnya. Mungkin lae bisa cari narasumber yang cukup paham tentang adat batak atau coba buka beberapa website tentang batak. Saya hanya kasih saran laeku, supaya selanjutnya BATAK tetap HEBAT. Buat kita semua, kebanggaan menjadi orang BATAK bukan berarti hanya dengan kata-kata, tapi bagaimana kita melestarikan budaya batak, adat istiadat, bahasa batak, nah yang paling penting “partuturan” (martorombo). Karna saya sungguh miris, ada beberapa kasus yang saya alami di Jogja dulu, appara sendiri dipanggil lae. Tapi itu bukan salah orangnya tapi salah orang tuanya yang tidak pernah mengajarkan partuturan dan tarombo ke anaknya. Inilah yang perlu kita benahi sebagai orang Batak. Terus … sebagai orang batak … apa yang bisa kita lakukan untuk “bona pasogit” (kampung halaman). Mungkin bagi yang sudah lahir diperantauan tidak begitu mengenal tanah leluhurnya. Saya mengajak semua orang yang bangga memiliki identitas BATAK, untuk mari kita kembali “MARTABE” (Marsipature Hutanabe). Ini adalah slogan Gubernur SUMUT terdahulu Alm. Raja Inal Siregar. Bangga jadi Halak Batak, maka mulailah belajar adatnya, bahasanya, dan budayanya, lalu bangunlah tanah leluhur kita dengan kreatifitas serta kemampuan yang kita punya. Horas … Tuhan memberkati kita.
Untuk arti dalihan natolu,mungkin harus di perbaiki,,dan selain kelebihan diatas bnyk juga kekurangannya…horas
Okey,..lae moga makin banyak tulisan tentang budaya kita,..horass..
Cuma point 11 yg paling tepat,emg lagu batak enak didengar dan liriknya dalam.Yg parah point 5,mkn tuh adat,kdg sodara kesusahan ga dibantu tp buat pesta adat gaspol trs
Miris rasanya membaca komenmu, Meini. Mnrt saya seharusnya km bangga dgn asal usulmu..bukannya malah menjatuhkan.
Marahlah kau pada keluarga dari Bapakmu & Mamakmu karena kau tidak diperhatikan sejak kau yatim piatu, bukan pada artikel tentang Batak ini. Kalau tak kau sandang margamu dinamamu jangan katakan kau orang batak. Prinsip nomor 12 adalah prinsip orang batak yang paling utama.
Apapun yg ditulis oleh lae sitorus adalah prinsip orang batak secara umum. Namun jika ada yg berbeda, mungkin masing2 pribadi menilai dari sudut pandang yg berbeda.
Menyayangi saudara pr kali ya