Hidup sebagai pangeran tampan atau putri cantik dalam istana megah mungkin pernah diimpikan sebagian besar dari kita. Sejak kanak-kanak, kita familiar dengan dongeng ataupun tayangan animasi yang menggambarkan kisah keluarga kerajaan. Begitu indah, glamor, dan berakhir bahagia selamanya sehingga membuat siapapun ingin menjadi bagian di dalamnya. Kehidupan keluarga kerajaan Inggris memang selalu menarik untuk dibahas. Taman yang indah, stylist pribadi, makanan enak, ruang dansa, dan berbagai perhiasan mewah sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari jika kamu menjadi bagian dari mereka.
Namun, menjadi anggota keluarga kerajaan berarti menjadi sorotan publik dalam segala hal. Setiap anggotanya harus siap dengan serangkaian aturan yang harus ditaati. Meski menikah dengan pangeran segagah William membawa banyak keuntungan bagi Kate Middleton, ternyata ada juga bagian dari kehidupan keluarga kerajaan yang mungkin sangat berbeda dari kita dan terkesan mengekang. Apa sajakah itu? Berikut fakta-fakta yang perlu kamu ketahui!
ADVERTISEMENTS
1. Bukan sembarangan, beginilah syarat-syarat yang harus dipatuhi bagi calon pewaris tahta
Seperti sistem kerajaan pada umumnya yang mementingkan silsilah keturunan, seorang pewaris takhta Britania Raya baru bisa menggantikan posisi raja/ratu sebelumnya yang wafat apabila memiliki hak dan memenuhi syarat. Hak dan syarat ini diatur dalam Undang-undang Penyelesaian Inggris 1701, Undang-undang Pernikahan Kerajaan Inggris 1772, dan hukum adat.
Silsilah pewaris takhta kerajaan Inggris sangat mengutamakan pria, meski tidak menutup kemungkinan untuk wanita seperti Ratu Elizabeth II yang saat ini menjadi sosok nomor satu. Dua syarat umum lainnya ialah calon pewaris harus merupakan keturunan sah Sophia dari Hannover dan tidak memiliki keterkaitan dengan agama Katolik Roma.
Beruntunglah kamu jika menjadi anak sulung di keluarga kerajaan Inggris karena sistem pewaris takhta sangat mengutamakan anak sulung. Saat ini, urutan pewaris takhta kerajaan setelah Ratu Elizabeth adalah Pangeran Charles, Pangeran William, Pangeran George, dan Putri Charlotte. Wah, apa kabar Pangeran Harry ya?
ADVERTISEMENTS
2. Menjaga kesakralan turun-temurun keberadaan burung gagak istana. Wah, apa ya maksudnya?
Burung gagak dikenal sebagai sosok mistis dalam berbagai legenda dunia. “Jika burung gagak meninggalkan menara, maka kerajaan akan jatuh..”, begitu bunyi legenda yang beredar di kalangan keluarga kerajaan Inggris. Aturan ini berlaku sejak kepemimpinan Raja Charles II, sehingga petugas kerajaan merawat banyak sekali burung gagak sampai saat ini. Paling tidak, minimal harus tersisa enam burung gagak di Tower of London.
ADVERTISEMENTS
3. Ternyata, para keturunan Kerajaan Inggris nggak mewajibkan memiliki nama belakang, lho!
British Royal Family hidup diamati berjuta pasang mata, tapi ada satu hal yang mungkin tidak begitu disadari banyak orang. Nama belakang mereka. Ya, kita mungkin akrab dengan panggilan Prince Charles dan Prince William. Akan tetapi, apa ya nama belakang mereka?
Secara simpel, mereka memang tak membutuhkan nama belakang. Tanpa nama belakang pun mereka sudah sangat dikenal. Sejak 1960, ada aturan bahwa nama belakang British Royal Family adalah Moundbatten-Windsor yang merupakan nama gabungan dari salah satu keluarga kerajaan dan nama belakang pangeran Philip (suami Ratu Elizabeth) sebelum bergabung ke dalam keluarga kerajaan Inggris. Teritorial kekuasaan juga dapat digunakan sebagai nama belakang, seperti William Duke of Cambridge atau Charles Prince of Wales. Unik ya!
ADVERTISEMENTS
4. Uniknya, mereka pun dilarang bermain monopoli karena alasan ini…
Pada 2008, Pangeran Andrew yang merupakan adik dari Pangeran Charles mengemukakan alasannya menolak tawaran bermain monopoli. Duke of York ini berkata bahwa anggota kerajaan dilarang bermain monopoli karena permainan tersebut seperti permainan setan, yang membuat orang tidak berhenti memainkannya dan lama-lama menjadi semakin kejam.
ADVERTISEMENTS
5. Untuk sang ratu, paspor atau SIM bukanlah hal wajib yang harus dimiliki, eh tapi jangan judgemental dulu…
Dikarenakan paspor Inggris dikeluarkan atas nama Yang Mulia Ratu, maka Ratu Elizabeth tidak perlu pengesahan dari orang lain untuk bepergian ke luar negeri, cukup dengan menunjukkan uang bergambar wajahnya. Pada kenyataannya, hal ini juga tidak diperlukan. Pengecualian ini hanya berlaku untuk ratu, karena anggota keluarga kerajaan lainnya diwajibkan memiliki paspor.
Selain itu, ratu adalah satu-satunya orang Inggris yang tidak perlu mengikuti tes mengemudi untuk membuat SIM. Hak prerogatifnya membuat ratu bebas mengemudi. Bahkan selama perang dunia II, seorang saksi mata pernah melihat ratu menyetir tanpa izin dan tanpa memakai sabuk pengaman. Wah.. bandel juga nih, Yang Mulia Ratu :D
ADVERTISEMENTS
6. Bahkan, dua ahli waris yakni Pangeran William dan Harry disarankan untuk tidak pergi bersama di beberapa kesempatan
Alasannya? Tentu saja karena takut. Ada kemungkinan pesawat atau kendaraan yang ditumpangi keduanya mengalami kecelakaan. Jika hal itu terjadi, Britania Raya akan kehilangan dua calon penguasa potensial dalam sekejap. Walaupun begitu, aturan ini bersifat fleksibel.
7. Berkaitan dengan permasalahan politik dan opini publik yang mungkin terjadi, keluarga Inggris memilih untuk nggak mengikuti Pemilu
Sebenarnya secara teknis tidak ada larangan terkait hal ini, tetapi mereka memilih untuk tidak mengikuti pemilihan umum. Hal ini dilakukan supaya tidak memengaruhi opini publik, dikarenakan semua anggota kerajaan harus mampu bersikap netral terhadap semua lapisan masyarakat. Anggota kerajaan juga tidak boleh sembarangan mengungkapkan pendapat mereka terhadap isu-isu sensitif, seperti isu keagamaan, politik, dan preferensi seksual.
8. Katanya, mereka pun tidak boleh 'bersentuhan' dengan orang yang non-bangsawan. Kenapa, ya?
Sudah menjadi hal umum di banyak kerajaan bahwa publik hanya bisa sebatas bersalaman formal saja dengan anggota keluarga kerajaan. Yah, walaupun hal ini sering dilanggar, misalnya saja selebriti yang merangkul anggota kerajaan untuk berfoto. Salah satu Gubernur New Zealand juga pernah menyambut Pangeran William dengan cara suku Maori, yakni menempelkan hidung.
9. Ada beberapa etika yang wajib dipenuhi kapan dan di manapun, jika tidak, tahu sendiri akibatnya! Ih, serem juga, ya…
Selain urutan duduk yang diatur berdasarkan kasta, saat bepergian bersama pada suatu acara anggota keluarga kerajaan Inggris harus berjalan sesuai dengan peringkat kekuasaan. Ratu selalu di depan, diikuti Pangeran Philip. Selanjutnya, Charles dan Camilla lalu William dan Kate. Di belakangnya, menyusul Pangeran Harry.
Pakaian keluarga kerajaan pun diatur secara elegan tetapi tetap terlihat sederhana, tanpa terlihat terbuka. Tiara dikenakan pada acara tertentu. Ratu menjadi pemimpin dalam setiap kegiatan kerajaan. Ketika ratu berdiri yang lainnya harus berdiri. Ratu duduk, kamu juga harus duduk. Dan, cepat habiskan makananmu karena saat ratu berhenti makan itu tandanya tidak ada yang boleh lanjut makan.
10. Setiap hadiah yang diberikan tidak boleh ditolak, apapun isinya dan dari siapapun pemberinya. Ini patut dicontoh!
Masih terkait dengan poin etiket sebelumnya, kamu tidak boleh menolak hadiah yang diberikan, apapun isinya. Suatu ketika, Pangeran Andrew menerima hadiah buaya yang tentu saja harus tetap diterima dengan penuh syukur. Untungnya, saat ini buaya itu telah dipindahkan ke Kebun Binatang London. Hadiah yang diterima akan diatur alurnya oleh Ratu. Jadi, dilarang keras menjual ataupun memberikannya kepada orang lain, ya!
Baik menjadi anggota keluarga kerajaan maupun rakyat biasa, masing-masing ternyata ada plus minus-nya. Bagaimana sekarang, masih ingin menjadi bagian dari kisah pangeran-putri kerajaan? Karena nggak mungkin mengubah takdir, kamu tetap bisa merasakannya dengan mengikuti tur yang ada di Buckingham Palace. Yah, siapa tahu saat lagi jalan-jalan di taman ada bangsawan yang kepincut kamu, hehe.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”