Hari pernikahan merupakan hari yang ditunggu-tunggu bagi setiap pasangan. Tak ayal sejak jauh-jauh hari dipersiapkan dengan matang oleh kedua calon mempelai. Tata rias pengantin merupakan salah satu item penting dalam pernikahan. Seiring berkembangnya jaman banyak sekali pilihan tata rias pengantin yang digunakan ada yang menggunakan gaya modern dan masih banyak juga yang setia dengan pengantin adat.
Masih banyaknya calon pengantin dan keluarga yang menghendaki untuk menggunakan adat, kini banyak para perias pengantin berlomba-lomba untuk menampilkan gaya riasan dan busana terbaik mereka kepada konsumen. Namun banyak pengantin yang yang menginginkan menggunakan adat akan tetapi tetap ingin juga berhijab. Eitss, jangan khawatir kini banyak perias yang memodifikasi tata rias pengantin adat Nusantara yang menggunakan hijab dan tidak mengurangi keanggunan dan kesakralan khas pengantin adat.
ADVERTISEMENTS
1. Pengantin Solo Putri Berkerudung Paes
Tata Rias Pengantin Solo Putri berkerudung paes yang tampak anggun dengan tetap menggunakan pakem pengantin gaya Surakarta dengan balutan busana bludru dan aksesosris khas pengantin Solo Putri.
ADVERTISEMENTS
2. Pengantin Sunda Siger
Pengantin Sunda Siger berhijab dengan tetap anggun dengan hijab menggunakan aksesoris siger khas sunda yang tampak menawan bak seorang putri di atas pelaminan.
ADVERTISEMENTS
3. Pengantin Yogya Paes Ageng Kanigaran
Pengantin Yogya Paes Ageng Berhijab hasil modifikasi yang bersumber dari Pengantin Paes Ageng Kanigaran Khas Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tetap dengan paes, aksesoris seperti pethat gunungan, 5 buah cunduk mentul, sumping daun pepaya, centhung dan kalung susun.
ADVERTISEMENTS
4. Pengantin Solo Basahan Keprabon
Pengantin Solo Basahan Keprabon Muslim ini berakar dari Pengantin Solo Basahan yang menggunakan busana dodot alas-alasan dengan penambahan bolero berbahan bludru. tetap menggunakan pakem Solo Basahan dengan paes berwarna hijau, aksesoris cunduk mentul yang unik berbentuk alas-alasan yakni gajah, kijang, kupu-kupu dan bunga, serta tak lupa alis menjangan ranggah.
ADVERTISEMENTS
5. Pengantin Bugis Makassar
Keanggunan wanita bugis terpancar dari tata rias pengantin Bugis Makassar. Tetap menggunakan Baju Bodo, hiasan dahi atau paes khas bugis yang bernama Dadasa, Sanggul Simpolong Teppong, dan Mahkota Saloko. Dan konon kesemuanya melambangkan keanggunan merak.
ADVERTISEMENTS
6. Pengantin Batak Mandailing
Pengantin Batak Mandailing ini menggunakan mahkota yang menyerupai tanduk kerbau yang disebut Bulang dengan baju Godang atau baju kurung bersulam ragam hias keemasan akan tetapi bisa dimodifikasi dengan menggunakan kebaya tapi tetap menggunakan ulos sebagai kain bawahannya. Bulang yang digunakan menunjuukkan strata sosial si Pengantin.
Jika calon pengantin menggunakan bulang dengan 5 atau 7 tingkat artinya keluarga mengadakan pesta besar-besaran dengan memotong kerbau. Apabila mengadakan upacara dengan lebih sederhana dan hanya memotong kambing maka menggunakan bulang dengan tiga tingkatan.
7. Pengantin Madura Lilin
Pengantin ini bersumber dari Pengantin Madura Lilin ini Berasal dari Kabupaten Sumenep, yang menjadi ciri khas yakni penggunaan melati yang cukup banyak sebagai perlambangkan kesucian. Penggunaan paes gaya Madura yang di sebut Kacok dengan hiasan payet emas pada sisi paes yang disebut dengan Peces. Hiasan mahkota yang disebut jamang.
8. Pengantin Padang Pesisir
Pengantin Padang Pesisir ini memiliki kekhasan yakni penggunaan Sunting atau mahkota yang cukup tinggi dengan berat sekitar 5-10 kg. warna sunting yakni emas, silver dan rosegold dengan menyesuaikan busana calon pengantin.
9. Pengantin Banjar Baamar Galung Pancar Matahari
Pengantin ini muncul dari Kraton Banjar pada abad ke-17. Ciri khas hiasan dahi pengantin ini yang di sebut gigi haruan (ikan gabus). Busana dan kain yang digunakan berhias motif naga atau biasa disebut halilipan. Bagian dada dibei hiasan bernama kida-kida yang berbentuk segi lima.
Pada hiasan kepala menggunakan mahkota yang disebut Ba-amar yang bermotif nanas dan pancaran matahari dengan dipermanis dengan kembang goyang serumpun. Bunga melati yang dibiarkan menjuntai di kanan dan kiri mencerminkan pembauran budaya jawa yang kental.
10. Pengantin Koto Gadang
Salah satu Pengantin yang digemari di ranah minang yakni Pengantin Koto Gadang yang tidak menggunakan mahkota akan tetapi menggunakan penutup kepalang yang disebut Tengkuluk Talakuang. Ciri khasnya menggunakan perhiasan emas yakni kalung dan gelang yang dipasang bertumpuk. Busana yang digunakanpun bukan baju kurung melainkan busana bludru dengan sentuhan warna emas atau bisa dimodifikasi dengan kebaya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”