Kebanyakan laki-laki di luar budaya Toraja takut mendekati perempuan Toraja, dengan alasan bahwa gaya hidup mereka sangat tinggi dan mahal khususnya dalam hal adat dan budayanya. Oleh karena itu tidak heran kebanyakan laki-laki sebelum mendekati Perempuan Toraja selalu bertanya, apakah kakek dan nenekmu masih ada? Atau Ayah Ibumu masih lengkap?
Hal ini dilakukan untuk memastikan jikalau nantinya ada dari antara keluarga perempuan yang meninggal, suaminya mau tidak mau harus membiayai upacara kematian yang tidak sedikit memakan biaya itu, sebaliknya jika sudah tidak ada, maka selamatlah para pria hahaha.
Hal ini terlihat konyol dan kadang sedikit menyinggung sekalipun pertanyaan itu bersifat candaan. Tapi sekarang kalian ga perlu takut lagi yah, karena beberapa alasan ini akan mengatasi rasa khawatir kalian, sehingga keputusan untuk menjadikan perempuan Toraja sebagai pendamping masa depanmu layak dipertahankan.
ADVERTISEMENTS
1. Mereka adalah perempuan kuat, aktif, dan mandiri
Perempuan Toraja memegang peranan penting dan kedudukan yang setara dengan laki-laki dalam keluarga, adat dan sistem ekonomi, oleh karena itu secara normatif tidak ada diskriminasi perempuan dalam masyarakat Toraja. Jadi tidak usah takut kalau semua urusan adat, keluarga dan keuangan dilimpahkan kepadamu. Poin plus-nya, bagi para pria yang menjunjung tinggi emanisipasi dan kesetaraan gender inilah salah satu pilihannya.
ADVERTISEMENTS
2. Tidak mengenal budaya malas
Perempuan Toraja adalah tipe pekerja keras oleh karena itu ada ungkapan Toraja "La'bi melo tu mamma'- mamma', nayatu leppeng. La' bi melo tu sumalong-malong, nayatu ma' dokko-dokko. Apa la'bi' pole' melona tu mengkarang nayatu sumalong-malong, yang artinya adalah, lebih baik tidur-tiduran (baring-baring) daripada tidur nyenyak; lebih baik jalan-jalan dari pada duduk-duduk, namun yang terbaik adalah bekerja daripada jalan-jalan.
Sejak awal perempuan Toraja juga sudah mengenal tradisi pembagian kerja antara suami dan istri. Jadi ga usah takut kalau mereka akan banyak bersantai di rumah, bersolek, dan mengabaikan tanggungjawabnya sebagai istri. Kalian akan terbiasa bekerja sama, baik dalam usaha, keuangan, dan mengasuh anak, karena tipenya yang pekerja keras dan rajin
ADVERTISEMENTS
3. Perempuan Toraja sangat menyayangi keluarga
Mereka sangat mencintai dan dekat dengan keluarga, bahkan keluarga yang jauh sekalipun. Hal itu dikarenakan adanya nilai persekutuan yang diwujudkan melalui Tongkonan (rumah keluarga, yang didirikan oleh nenek moyang satu klen dahulu kala). Orang Toraja sangat meyakini ungkapan "La biran tallan barang apa, na ia mora ke latallanni rabukku" yang artinya biar rugi harta dari pada hubungan kekeluargaan putus. Jadi ga usah khawatir mereka tidak akan rukun dan ga menyayangi keluarga kalian yah.
ADVERTISEMENTS
4. Mereka sangat menjunjung tinggi harga diri daripada materi
Perempuan Toraja sedari dulu sudah dibiasakan menjunjung tinggi harga diri mereka daripada materi. Oleh karena itu ada ungkapan Toraja "Tae na pada kale tu barang apa" yang artinya tubuh manusia itu tidak dapat dinilai dengan uang dan harta.
Meskipun memang harga diri perlu didukung dengan kekayaan tetapi hal itu dipahami orang Toraja harus didapatkan melalui usaha yang halal dan kerja keras. Jadi anggapan kebanyakan lelaki, bahwa perempuan Toraja menikah atas dasar uang dan materi salah besar hehehe.
ADVERTISEMENTS
5. Memiliki kesetiaan dan loyalitas yang sangat tinggi
Perempuan Toraja memiliki tingkat kesetiaan dan loyalitas yang sangat tinggi, hal itu dikarenakan kebudayaan dan adatnya yang membiasakan mereka untuk bertanggung jawab dan setia dengan sepenuh hati. sebagai contoh dalam upacara kematian keluarga, mereka akan bertanggung jawab sepenuhnya untuk melakukan upacara kepada orang tuannya atau keluarganya yang meninggal, bahkan jika harus memakan biaya yang tidak sedikit.
Hal ini pun secara tidak langsung berlaku dalam hubungan kesetiaan dan loyalitas kepada suami dan anak-anakanya. Jadi jangan takut dia tidak setia dan sungguh-sungguh yah guys.
ADVERTISEMENTS
6. Mereka tidak akan melupakanmu bahkan ketika kamu telah tiada
Dalam budaya Toraja kematian adalah hal yang sangat sakral, penting dan memiliki nilai yang tinggi. Oleh karena itu orang Toraja tidak akan pernah melupakan keluarga atau suami mereka yang meninggal. Bagi mereka kematian bukanlah sebuah perpisahan.
Lagi-lagi hal ini menyangkut kesetiaan perempuan Toraja kepada suaminya. Jadi kaum Adam ga usah takut istrimu akan pindah ke lain hati dan melupakanmu, kalaupun hal itu sampai terjadi, besar kemungkinan karena tuntutan kehidupan dan keberadaan dirinya dan anak-anaknya, yang mengharuskannya untuk mencari penggantimu.
7. Tidak hanya memiliki kecantikan secara fisik dan hati, mereka juga cerdas
Perempuan Toraja sedari dulu tidak hanya dituntut dan diharuskan untuk menjaga kecantikan fisik dan hatinya, mereka juga dituntut untuk terus belajar dan belajar sama seperti para lelaki. Sehingga nantinya mereka dapat melahirkan anak-anak yang cerdas dan membangun keluarga yang baik. Jadi ga usah heran kalau sering liat banyak cewek Toraja dengan kombinasi cantik dan cerdas.
8. Perempuan Toraja sangat menyayangi binatang
Perempuan Toraja sedari dulu telah mengenal kasih kepada binatang. Mereka diharuskan untuk merawat dan memelihara binatang. Hewan-hewan ini tidak hanya terbatas hewan rumahan saja loh, seperti anjing dan kucing. kalau yang itu mah semuaanya juga pada bisa hehehe.
Tetapi bagaimana dengan hewan langkah seperti babi dan kerbau? Apakah semua perempuan mau merawat dan membesarkannya? Perempuan Toraja salah satunya yang mampu melakukan itu. Jadi bagi kaum Adam yang memutuskan memelihara hewan saat sudah menikah ga usah khawatir yah hehehe.
9. Sangat piawai dalam urusan dapur dan membuat Kopi
Meskipun kadang tidak semua perempuan Toraja yang kalian temui mampu memasak atau membuat kopi, tetapi sebagian besar perempuan Toraja, khususnya yang lahir dan besar di Toraja, piawai dalam urusan memasak dan membuat kopi.
Hal itu lagi-lagi dikarenakan dari kecil mereka sudah diajar untuk mandiri; membantu orangtua di dapur, dan memetik kopi di kebun. Dari kecil mereka juga sudah diajar dan diwajibkan untuk membantu para Ibu memasak dan membuat kopi pada kegiatan upacara kematian, rambu Solo'
10. Anggun, Kalem, dan Sederhana
Sebagian perempuan Toraja memiliki sifat yang sangat anggun, kalem, dan sederhana, oleh karena itu tidak heran kadang mereka terlihat seperti pemalu si'rikkan dan biasa-biasa saja. Padahal jika ditelusuri sebenarnya mereka tidak pemalu dan biasa-biasa, hanya saja mereka lebih menjaga sikap sebagai seorang perempuan, agar terlihat anggun, kalem dan sederhana.
Jadi bagi kaum pria ga usah khawatir jika ingin menggandeng perempuan Toraja sebagai istri, karena mereka akan semakin menambah daya tarik dan karismamu di depan keluarga dan teman-temanmu.
Itulah Sepuluh alasan kenapa perempuan Toraja layak dijadikan pendamping masa depanmu. Semoga pengetahuan ini bermanfaat dan semakin menambah pemahaman kalian yah, khususnya bagi kaum Adam yang memiliki keinginan atau pilihan untuk menikahi perempuan Toraja. Selamat merayakan hari Kartini guys
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Agama masuk lewat budaya…dan budaya itu kekayaan bangsa Indonesia. Sekarang itu sudah banyak ajaran kristen yang beralkulturasi dengan budaya termasuk Toraja. Jangan sampai Agama dijadikan alasan untuk meninggalkan budaya.
Sdr Allan ronald
Bisa dijelaskan secara rinci budaya yg bertolak belakang dengan alkitab dan zaman ??
Benar bngt perempuan toraja itu sgnt mandiri,dan gk mw bergantung dgn orang lain,apa lagi harga diri itu y paling utama, i love toraja land
Hahaha promosi kade’ te’ ehh…
Keren, baine ballo
Kalau perempuan Toraja yg lahir dan dibesarkan di kampungnya alias tdk pernah merantau,saya sangat yakin mereka memilki sifat2 tsb bahkan lebih,tp bagi perempuan Toraja yg lahir dan dibesarkan diperantauan dgn budaya yg berbeda ditambah dg perkembangan zaman yg semakin modern dan TI yg semakin mudah mengakses info di dunia maya mk sifat2 tsb diatas akan semakin sirna(bukan berarti tdk ada sama sekali lho !) Kl pasangnnya sama2 dari Toraja ya gampang menyesuaikan,tp kl lain suku ya masing2 perlu belajar menyesuaikan diri agar tdk terjadi benturan2 dalam berumah tangga.