Memperingati Satu Tahun #DitemaniHipwee. Terima Kasih untuk Pembelajarannya Selama Ini

satu tahun ditemani Hipwee

Tanggal 25 April 2019 adalah hari pertama kalinya artikelku terbit di Hipwee. Tidak terasa sudah hampir satu tahun aku menulis di Hipwee. Dari yang awalnya hanya penikmat pasif, membaca artikel per artikel, lama-kelamaan menjadi penikmat aktif. Mulai membuat akun, membaca beragam artikel yang ada kemudian memberanikan diri menulis di Hipwee.

Awal mula mulai menulis di Hipwee sebenarnya simply karena aku merasa kemampuanku berbahasa Indonesia sudah menurun drastis. Maklum, sudah bertahun-tahun merantau ke negara lain, dimana sehari-hari dipaksa untuk terbiasa dengan bahasa lain. Bahasa ibu sendiri akhirnya jarang digunakan. Tanpa sengaja, hampir satu tahun menulis di Hipwee, selain membaiknya kemampuan menulisku, ada beragam pembelajaran dan pengalaman lain yang aku dapatkan juga.

ADVERTISEMENTS

1. Karya pertama kurang memuaskan? Ya nggak apa-apa!

Karya Pertama Kurang Memuaskan Ya Gak Apa-apa

Karya Pertama Kurang Memuaskan Ya Gak Apa-apa via https://www.pexels.com

Membaca kembali artikel-artikel awalku cukup bikin meringis. Tapi bukan berarti aku malu dengannya. Setidaknya aku dulu pernah berani mencoba mempublikasikan hasil tulisanku. Pelan-pelan kemudian belajar lagi untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Cukup banyak hal yang sudah aku pelajari di Hipwee, misalnya cara memilih topik, membuat judul, dan lain-lain. Selain melalui kelas-kelas onlinenya juga dari hasil editing artikelku yang terpublish.

ADVERTISEMENTS

2. Yang penting, kita sudah mencoba

Yang Penting Mencoba

Yang Penting Mencoba via https://www.pexels.com

Ada beragam ketakutan saat awal berkarya. Takut dicela, takut tidak ada yang suka, takut ditolak, dan lain-lain. Tapi, kalau melangkah saja tidak mau, bagaimana bisa maju? Seperti yang sudah disebutkan diatas, karya pertama pasti jelek, tapi bukan berarti pasti ditolak kok. Tim Editor Hipwee sangat pengertian, daripada langsung ditolak apalagi digantung seperti jemuran kelupaan, karyamu selalu pasti diapresiasi. Kalau ditolak, pastinya akan disisipkan masukan dan doping penyemangat untuk mencoba lagi dong.

ADVERTISEMENTS

3. Explore beragam tulisan

Explore Beragam Tulisan

Explore Beragam Tulisan via https://www.pexels.com

Siapa yang menyangka bahwa proses menulis itu seru. Apalagi saat berpetualang mencoba-coba beragam jenis topik, misalnya tentang dunia sekolah, sehari-hari, curhat, dan sebaginya, sampai merubah-ubah frame tulisan dari topik yang sama. Misalnya, dari topik ‘bodo amat’, ada beragam hal yang bisa kita angkat menjadi beberapa tulisan. Contoh, bodo amat saat menghadapi komentar yang nggak mutu atau bodo amat saat diremehkan orang lain.

ADVERTISEMENTS

4. Membaca-membaca-menulis

Membaca-membaca-menulis

Membaca-membaca-menulis via https://www.pexels.com

Ada beragam penulis di Hipwee, entah sebagai Hipwee kontributor, atau penulis, atau editor. Semuanya punya style-nya masing-masing. Ini juga berarti ladang ilmu menulis. Sering-sering membaca artikel-artikel di Hipwee, mengenali penulisan atau tulisan seperti apa yang seru, atau bagaimana cara mereka memilih topik, kemudian dikembangkan menjadi style-mu sendiri. Dimana lagi kita bisa belajar sambil mengaplikasikan ilmu seperti ini.

ADVERTISEMENTS

5. Bukan hasilnya, tapi prosesnya

Bukan Hasilnya, Tapi Prosesnya

Bukan Hasilnya, Tapi Prosesnya via https://www.pexels.com

Gak cuman di FAQ Hipwee, bahkan aku sendiri sering mendapat pertanyaan, “berapa honor menulis di Hipwee?” Hehehe.. yang penasaran sama berapa atau apa honornya bisa cek sendiri yaa di FAQ Hipwee. But keep in mind, it’s not about the number, tapi pengalaman apa yang kamu dapatkan dari menulis disini, tentang prosesnya . Apalagi berbekal pengalaman dan rasa percaya diri yang aku dapat dari Hipwee, aku sekarang berani untuk menulis blogku sendiri, bahkan menjadi penulis konten untuk media sosial lainnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Spilling irregular ideas through words

Editor

une femme libre