Sebagian orang mungkin akan merasa ketakutan jika harus menjalani segala sesuatunya sendiri. Di satu sisi, seseorang yang sering menghabiskan waktu untuk sendiri dinilai gagal dalam kehidupan sosial. Mereka dianggap sebagai pribadi yang kurang menyenangkan sehingga tak banyak orang yang mau berdampingan dengannya.
Tapi di sisi lain, ternyata banyak manfaat yang justru akan didapat jika kamu rutin meluangkan waktu untuk sendiri. Berbeda dari anggapan umum, penyair Sufi, Jalaluddin Rumi, pernah berkata:
“Sendirian di kamar adalah hal paling berharga yang bisa kamu berikan pada dirimu sendiri.”
Nah, gimana sih penjabaran dari kalimat di atas? Patutkah jika waktu di akhir pekan ini sengaja kamu habiskan untuk sendiri?
ADVERTISEMENTS
1. Melewati akhir pekan sendirian adalah sebuah kemewahan. Kamu bisa mengistirahatkan tubuh dan pikiran dari berbagai gangguan
Coba hitung lagi, berapa banyak waktu yang kamu habiskan bersama orang lain setiap harinya? Bekerja bersama tim-mu di kantor, bertemu klien, kumpul dengan keluarga, belajar kelompok dengan teman kuliah, berinteraksi dengan orang lain lewat media sosial: banyak hal yang bisa jadi membuatmu lupa dan abai pada diri sendiri.
Padahal, sejatinya dirimu pun butuh sejenak menjauh dari semua hal itu. Kamu perlu mengistirahatkan tubuh dan pikiran dari pekerjaan dan segala hal yang mungkin mengganggu pikiranmu. Sejenak dirimu butuh menyendiri dan bebas dari segala macam distraksi.
Setelah 5 atau 6 hari beraktivitas dan berinteraksi dengan banyak orang, sebaiknya luangkan akhir pekan hanya untuk dirimu sendiri. Kamu berhak memanjakan diri dan bersantai. Mengecas tubuh dan pikiran agar kembali fit agar siap kembali bekerja di esok hari.
ADVERTISEMENTS
2. Saat rutinitas harian membuatmu stres dan tertekan, sejenak menikmati waktu untuk sendiri jadi obat yang bisa diandalkan
Umumnya, kesendirian sering dikaitkan dengan stres dan depresi. Ketika sibuk memikirkan masalah-masalahmu sendiri, kamu dianggap sengaja menarik diri dari pergaulan. Masalah membuatmu merasa tak nyaman berhubungan atau berinteraksi dengan banyak orang.
Ya, anggapan di atas memang tidak keliru, tapi juga tak sepenuhnya benar. Penelitian Reed W. Larson di tahun 1997 justru membuktikan bahwa kesendirian erat kaitannya dengan proses penyembuhan depresi. Menurut Larson, stres dan depresi bisa lebih cepat sembuh ketika kamu bisa menghabiskan sejenak waktumu untuk sendiri.
ADVERTISEMENTS
3. Sendiri di akhir pekan adalah kesempatan untuk refleksi dan introspeksi diri. Kamu pun punya kesempatan bertumbuh jadi pribadi yang lebih baik lagi
Setelah melewati hari-hari kerja yang menyita pikiran dan tenaga, luangkan sejenak untuk rehat dari hingar bingar kehidupan sosial. Ya, dalam kehidupan sosial seringkali kita “dipaksa” untuk tampil sempurna. Kita berusaha mendengar dan mempertimbangkan keinginan orang lain, perasaan orang lain, hingga kepentingan orang lain. Terkadang, hal ini membuat kita memilih untuk berkompromi dan mengabaikan diri sendiri.
Sayangnya, manusia selayaknya bisa menjaga jati dirinya sendiri. Dengan beristirahat sejenak dari kehidupan sosial, kamu bisa memiliki waktu untuk “memacak” diri. Memperbaiki diri atas kehendak sendiri dan bukan sekadar memuaskan orang lain. Dalam kesendirian, kamu bisa leluasa merapal pertanyaan:
“Apakah aku sudah bisa jadi pribadi yang baik selama ini? Kekurangan manakah yang harus aku perbaiki, atau kelebihan mana yang harus ditingkatkan lagi?”
ADVERTISEMENTS
4. Belajar atau membaca memang lebih baik jika dilakukan saat sendiri, karena kemampuan fokus dan daya ingatmu sedang berada di level yang paling tinggi
Richard Arum dan Josipa Roksa dalam buku Academically Adrift: Limited Learning on College Campuses menyebutkan bahwa cara belajar siswa akan otomatis mempengaruhi nilai akademisnya. Dan siswa yang memilih belajar sendirian disebutkan punya nilai akademis jauh lebih baik daripada siswa yang memilih belajar kelompok atau bersama-sama.
Pasalnya, belajar sendirian memungkinkanmu lebih mudah berkonsentrasi. Kamu bisa fokus pada apa yang sedang kamu baca atau materi yang dipelajari. Tanpa perlu terganggu dengan suara atau aktivitas teman dan orang-orang disekitarmu, kamu pun akan lebih mudah mengingat semua yang kamu pelajari.
ADVERTISEMENTS
5. Ketika mau melakukan segala sesuatunya sendiri, berarti kamu sahih punya kepercayaan diri yang mumpuni
Saat bisa merasa nyaman sendirian, berarti kamu telah menjalin hubungan yang baik dengan dirimu. Kamu nyaman dengan apa yang kamu miliki dan seutuhnya dirimu. Di saat inilah kamu bisa mengingat kebaikan dan hal-hal positif yang memang kamu punya.
Lihatlah ke kaca kamarku, betapa di depan sana ada seseorang yang sedang bertumbuh jadi sebaik-baik manusia. Kamu bisa menjalani pendidikan yang kamu inginkan, punya pekerjaan yang selama ini didambakan, punya keluarga yang menyayangimu, hingga mungkin punya pasangan yang setia dan mencintai sepenuh hati. Ketika merasa bahwa dirimu punya banyak kebaikan yang bisa dibanggakan, kamu pun akan merasa percaya diri dan lebih mantap menatap masa depan.
ADVERTISEMENTS
6. Imajinasi dan kreativitasmu bisa terasah dengan maksimal. Kamu bebas melakukan apa saja, sekalipun orang lain akan menganggapnya tak masuk akal
Menikmati akhir pekan untuk sendirian berarti membebaskan pikiran dan imajinasimu. Kamu bisa memikirkan atau memimpikan hal-hal yang bisa jadi di luar nalar. Mungkin, kamu bercita-cita jadi orang paling kaya sedunia, berharap jadi penulis paling sukses di Indonesia, atau menciptakan penemuan-penemuan baru yang dianggap gila.
Apapun itu, kamu berhak menciptakan ide-ide gila yang bukan tidak mungkin akan mengantarkanmu pada kesuksesan dan pencapaian yang luar biasa. Banyak orang sukses lantaran tidak mau peduli dengan anggapan orang lain dan fokus pada pemikiran diri sendiri. Jadi, tak ada salahnya memaksimalkan imajinasi dan kreativitasmu saat sedang sendiri.
7. Di akhir pekan ini, tak ada salahnya pergi ke bioskop atau traveling sendirian. Toh kebahagiaan yang sebenar-benarnya adalah ketika kamu bisa tetap bersenang-senang sekalipun tanpa teman
Pemahaman tentang kata “bahagia” bisa jadi berbeda-beda. Ada orang yang hanya bisa bahagia saat bersama keluarga, teman, atau kekasihnya. Namun, ada pula sebagian orang yang tetap bisa bahagia meskipun sedang sendiri tanpa siapapun yang menemani.
Yang pasti, bersenang-senang itu bukan perkara dengan siapa, melainkan bagaimana kita menjalaninya. Selayaknya, kebahagiaan memang tidak tergantung pada benda maupun orang lain. Rasa bahagia yang sebenar-benarnya justru ada dalam diri kita sendiri. Tanpa pacar maupun teman, toh kita masih bisa bersenang-senang. Pergi ke bioskop, jalan-jalan, hingga traveling pun bisa kita lakukan sendiri.
Saat kondisi “sendirian” bisa membuatmu nyaman, berarti kamu sudah merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Kamu bisa merasa puas dengan hidupmu sendiri. Kamu bukan orang yang perlu dikasihani, justru bisa jadi kamulah orang yang paling menikmati hidup di bumi ini. 🙂