Untukmu, Sahabatku yang Kelewat Pemilih Dalam Menentukan Pasangan

Menentukan pasangan untuk menemanimu di masa depan memang tak pernah mudah. Walaupun begitu menawan dan indah dilihat mata, tetap saja kamu masih harus berhitung panjang jika ingin menjadikannya pasangan. Dari gaya hidupnya, latar belakangnya, agamanya, teman-temannya, dan masih banyak lagi. Belum lagi pertimbangan orangtuanya kalau kamu ingin membawanya ke meja pelaminan.

Soal hitungan, mungkin kamu sendiri yang termasuk seorang yang termasuk “banyak pertimbangan” alias picky dalam memilih pasangan. Begitu banyaknya kriteria yang kamu pasang dalam menilai dia yang kamu lirik, sampai-sampai kalau dibuat list bisa seperti buku raport. Gawatnya, kamu juga termasuk orang yang cukup alergi dengan namanya kekurangan: satu kekurangan yang dia tunjukkan, bikin semua raport dirinya merah di matamu. Akibatnya, kamu pun lama sendiri hingga sepi pun menjadi pasanganmu.

ADVERTISEMENTS

1. Memilih pasangan memang bukan perkara sederhana. Sungguh banyak pertimbangan yang harus kamu pikirkan di kepala

Bahkan bisa bikin kamu frustasi, kami tahu itu!

Bahkan bisa bikin kamu frustasi, kami tahu itu! via www.huffingtonpost.com

Asal memilih pasangan bisa berakibat bencana, dan itu benar adanya. Pastinya, sebelum mengangkat seseorang menjadi “yang satu-satunya”, kamu harus menimbang-nimbang banyak hal. Soalnya, lebih baik menunggu daripada dapat yang nggak cocok ‘kan?

Pendapatmu memang benar adanya, lalu sudahkah kamu memilih hingga saat ini? Agak bohong bila kamu mengaku tidak ada yang menarik hatimu; yang ada hanyalah kamu pernah dikecewakan apa yang kamu pilih. Semua karena kamu melihat ketidak-sempurnaan dari apa yang sudah kamu pilih; mengenai dirinya yang tidak bisa lepas dari matamu.

ADVERTISEMENTS

2. Dunia ini tak sesempurna kisah dongeng cinta, begitupun kamu dan dia. Stop menilik kekurangannya dan belajarlah untuk menerima

Tak akan seindah dan sesempurna negeri dongeng

Tak akan seindah dan sesempurna negeri dongeng via www.annagorin.com

Walaupun begitu, kamu gak bisa menyangkal bahwa gak ada manusia yang murni ideal, karena semua orang sempurna dalam kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Baik dia, maupun kamu yang saat ini sedang memilih-milih untuk mencari “pasangan sempurna”. Hei, tutuplah buku dongeng di kepalamu, mana ada orang sesempurna itu?

Mungkin dia memiliki apa yang kamu inginkan, begitu cocok denganmu, dan begitu dekat denganmu. Kamu hanya terhalangi dengan keengganan dirimu akan kekurangannya. Sadarlah bahwa disamping dirinya yang memiliki kekurangan, kamu pun juga memiliki kelebihan dan kekurangan, layaknya dirinya.

ADVERTISEMENTS

3. Menunggu pilihan yang lebih baik akan membuat waktumu sia-sia! Bukan hal yang mustahil bila dirinya direbut orang, karena kamu tak mau bergerak.

Apa kamu siap didahudului orang?

Apa kamu siap didahudului orang? via cbmw.org

Cinta tak hanya soal perasaan dan pilihan, namun juga kompetisi. Ketika kamu menghabiskan waktu mempertimbangkan dirinya yang belum dipunyai, orang lain sudah bergerak dan memilih. Mereka yang sudah menetapkan hati, pastinya lebih siap dan lebih bulat tekadnya dibanding kamu yang saat ini masih galau. Siapkah kamu apabila dia yang kamu inginkan, direbut orang lain? Tentu saja tidak.

Jangan sampai pilihanmu baru jatuh ketika dirinya sudah berpunya. Tak baik mengandalkan keajaiban yang tidak selalu terjadi, karena menunggu dirinya sendiri lagi bisa membutuhkan seluruh waktu hidupmu. Apalagi jika kamu bersikeras memisahkan dia dari pasangannya demi dirimu sendiri, bisa menjadi masalah runyam dan membebani hatimu.

ADVERTISEMENTS

4. Akan selalu ada orang yang terlihat lebih baik dari pilihanmu saat ini. Kamulah yang sepenuhnya memegang kendali untuk berhenti

Berhenti dan memilih

Berhenti dan memilih via pills52.com

Hidup ini selalu bergulir layaknya sebuah bola di jalan yang tak berujung, kamu pasti akan bertemu dengan berbagai orang yang menawan perasaanmu. Tak heran, di setiap jenjang hidupmu, kamu memiliki orang-orang yang pernah kamu sukai, dan itu wajar. Namun, bukankah ini adalah saat yang tepat untuk berhenti dan memilih.

Memang, dengan menunggu kamu mungkin akan bertemu dengan orang yang lebih baik lagi, lebih indah rupanya, baik hatinya, cocok pemikirannya, latar belakangnya bagus, dan segala macam pernak-pernik dunia yang menempel kepadanya. Lalu kamu menunggu, dan hadirlah orang yang lebih sempurna lagi. Bukan mustahil bila jika kamu menunggu lagi, akan hadir orang lain yang jauh lebih sempurna lagi. Lalu, apakah si manusia “sempurna” dalam bayanganmu ini mau menerimamu? Belum tentu. Jadi, kapankah kamu mau berhenti?

ADVERTISEMENTS

5. Cinta tak akan selalu tumbuh pada pandangan pertama. Mungkin kamu dan dia yang harus memupuknya bersama.

Mungkin kalian harus menumbuhkannya bersama

Mungkin kalian harus menumbuhkannya bersama via xdesktopwallpapers.com

Lalu, kamu pun berkilah atas alasan cinta, sebuah konsep abstrak yang kamu pun tak piawai mendeskripsikannya. Bahwa kamu belum cinta kepada dirinya, begitupun juga dirinya saat ini menurutmu. Ah, apakah selalu cinta itu selalu tumbuh pada pandangan pertama? Apakah ia selalu sempurna ketika dipandang sekilas mata?

Mungkin kamu dan dia – yang sekarang terhalang karena alasan cinta – hanya perlu belajar untuk dan memupuk cinta. Dengan saling menerima, kalian belajar caranya hidup bersama. Cinta yang tumbuh atas kerja keras kalian berdua pun akan lebih kuat dan tak lekang diterjang waktu yang selalu berputar. Bukankah mencipta lebih menarik dibandingkan menerima barang jadi?

ADVERTISEMENTS

6. Pada akhirnya kamu tahu. Menjadi pemilih memang boleh, namun menjadi seorang yang terlalu pemilih juga bukanlah pilihan yang bijak

Pada akhirnya.. Semua tergantung keputusanmu!

Pada akhirnya.. Semua tergantung keputusanmu! via themagneticman.com

Di lubuk hatimu, kamu sendiri pun sadar bahwa kamu harus memilih. Mungkin kamu berharap akan terjadi hal yang lebih baik, mungkin kamu tak yakin, atau tak percaya. Tapi percayalah, cepat atau lambat, pilihan tersebut pasti akan jatuh kepada seseorang. Jangan sampai waktu berlalu dan kamu menyesalinya karena terlambat memutuskan.

Sudah waktunya bagimu untuk bangun dari mimpi panjangmu yang selalu memimpikan dia yang ideal di hatimu. Jangan biarkan dirimu terpenjara dalam penantianmu. Doronglah dirimu dengan sedikit keberanian, dan kamu pun akan merasakan apa yang sebetulnya selama ini kamu nantikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Automotive. Geekstuff. Techfreak. Health.