Aku memang sering berjumawa karena mengetahui bahwa akulah gadismu satu-satunya. Bagaimana aku tidak lupa diri jika aku satu-satunya gadis yang selalu kau buat gembira sekaligus kau manja. Pintaku dengan mudah kau turuti tanpa ada kata tetapi. Namun, sebenarnya di balik itu semua masih ada keinginan yang terselip rapi. Bukan karena aku termasuk golongan manusia murka yang tak ada puas-puasnya, namun hanya saja
selain menjadi satu-satunya aku juga ingin menjadi yang paling bermakna.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Aku paham, aku memang bukanlah yang pertama. Kita sama-sama dipertemukan setelah aku dan kamu banyak makan asam garamnya dunia asmara.
Aku memahami benar bahwa aku bukan yang pertama untukmu, begitu pula kau yang merupakan pria kesekian yang pernah kutahu. Kita sama-sama berjumpa setelah kau dan aku banyak melewati cerita. Hati kita sudah begitu kebal karena pernah terhujam begitu dalam. Kini memang lukanya telah mengering sempurna dan hanya meninggalkan jejak tipis sepaket dengan pelajaran yang bisa dipetik.
Sebenarnya aku merapal syukur karena kita berjumpa sesaat setelah sama-sama gagal dalam hubungan asmara. Aku dengan pria yang pernah menggurat banyak luka dan kau dengan gadis lain yang pernah menabur kecewa. Sekarang ini kita justru sibuk saling menjaga dan mengingatkan agar tak mengulangi kesalahan serupa.
Memang benar kata kutipan bijak yang sering kubaca, semuanya akan indah pada waktunya. Terbukti benar, aku dan kamu bertemu ketika kita telah pulih dan siap menjajaki. Kita menolak untuk jera terhadap kisah asmara. Kau membuatku jatuh cinta tanpa banyak mengumbar rayuan mesra. Lantas kita menenun cerita, begitu saja.
ADVERTISEMENTS
Setelah aku dan kamu sepakat menjadi kita, banyak kisah yang kemudian dibagi berdua. Hari-hari penuh tawa pun kita tekuni bersama.
Sekian hari telah kita lewati, mungkin ratusan bahkan mungkin jumlahnya hampir genap seribu. Bersamamu aku selalu meremang karena bahagia. Aku bebas menyuarakan isi kepala, tanpa takut kau akan menghakimiku seperti manusia lainnya. Kau selalu menyediakan telinga untuk menampung banjir kata-kata yang akan kutuangkan tiap aku merasa gembira, lelah, hingga kecewa.
Begitu pula aku yang bertindak sebagai wanitamu. Ketika dunia sedang keji-kejinya dan membabibuta menyerangmu dengan banyak permasalahan, aku selalu ada untuk kau jadikan sandaran. Kau tak perlu khawatir aku akan lari menghindar, aku selalu ada untuk menunggumu pulang. Sudah kusediakan usapan lengkap dengan kecupan untuk meringankan segala bebanmu. Aku tak hanya selalu ada di saat sukamu, namun aku juga selalu hadir sebagai penawar di saat kau sedang dibelit duka.
Di dalam kisah ini, beban berdua kita bagi rata bersama.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Aku memang bukan gadis yang paling istimewa. Namun, aku selalu berusaha sekuat daya untuk membuatmu tetap bahagia.
Di antara banyak kaum hawa aku memang bukan yang paling sempurna. Parasku tak seistimewa para gadis di layar kaca. Aku pun tak begitu lihai bersolek dan memadumadankan pakaian demi bisa tampil sempurna. Aku, hanyalah gadis yang membawa banyak kesederhanaan di hidupnya. Terimakasih jika kemudian kau memilihku sebagai penjaga hatimu hingga saat ini.
Pernah suatu ketika, atau mungkin berkali-kali, aku justru menorehkan luka di sana. Sikap kepala batu dan kekanak-kanakkan yang kupunya tak kusadari membuatmu sakit dan kecewa. Ah, sayang, aku minta maaf. Aku memang hanyalah sebiasa-biasanya manusia. Namun, yang perlu kau tahu, setiap hari aku tak pernah menyerah untuk berusaha. Aku berusaha sekuat daya dengan segala kesederhanaan yang kupunya demi menjagamu tetap bahagia.
Pada akhirnya aku memang telah memenangkan hatimu, namun semoga aku pula yang paling bermakna bagimu. Tidak hanya untuk beberapa warsa saja, namun juga selamanya.
Aku tahu saat ini aku memang yang jadi juara di hatimu, namun aku tak lantas puas begitu saja. Aku tetap berdoa semoga aku jugalah yang paling bermakna yang pernah hadir di hidupmu. Bukan hanya untuk hari ini maupun esok lusa, namun juga selamanya. Kuharap kau turut mengamininya.