Untukmu yang Masih Belum Bisa Jatuh Cinta Lagi, Tetaplah Pelan-pelan Membuka Hati

belum bisa jatuh cinta lagi

Jatuh cinta tak lagi mudah setelah kamu melewati rasa yang sangat menyakitkan. Hatimu telanjur mati untuk kembali membuka pintu hati, semuanya begitu berat saat dirasa kembali. Hidup enggan mati pun kamu masih segan, apalagi melihatnya sudah berdiri tegar di pelukan orang lain membuatmu semakin gentar. Haruskah kamu menjalani sisa hidup seperti ini? Jawabannya tidak!

Hidupmu masih layak diperjuangkan. Masih banyak kesempatan yang bisa diraih saat kamu kembali melihat dunia yang luas dan bertemu lebih banyak orang. Jangan lantas menutup diri, tapi bangkitlah untuk segera membuka hati…

ADVERTISEMENTS

Sakit memang tak mudah pergi, tapi jangan biarkan lara merenggut jati diri.

Sakit hati sulit untuk pergi

Sakit hati sulit untuk pergi via chobirdokan.com

Siapa bilang menghilangkan rasa lara itu semudah membalik telapak tangan. Tak ada seorangpun yang pernah bisa melakukannya, karena hati manusia memang tak pernah sekuat itu. Tapi cobalah lihat keluar sana, ada banyak orang yang mengalami rasa sakit lebih dalam, pantaskah kamu menghancurkan diri jati diri hanya karena dia yang tak tahu diri?

ADVERTISEMENTS

Kamu tak sendiri, orang-orang yang sedang tertawa di luar sana pasti juga pernah sakit hati…

Masih banyak yang lebih tersakiti

Masih banyak yang lebih tersakiti via theatlantic.com

Setiap yang jatuh akan selalu merasakan sakit, begitu pula saat kamu jatuh hati. Jika kamu ingin jatuh cinta memang kamu harus siap untuk terluka. Semua orang mengalami itu dan kamu tidak sendirian. Rasa sakit yang kita semua alami tak jauh berbeda dan hanya ada dua pilihannya: mati atau tegar dan bangkit lagi! Pilihan pertama tak pernah berlaku untuk manusia.

ADVERTISEMENTS

Menangislah hingga habis air mata. Kamu berhak menikmatinya – sakit hatimu harus dituntaskan segera.

Menangislah hingga habis

Menangislah hingga habis via huffingtonpost.ca

Sakit hati tak boleh dirasakan tapi harus diluapkan, menangislah! Berteriaklah! Luapkan semuanya hingga kamu tak tahu harus berbuat apa lagi.

ADVERTISEMENTS

Tapi bukan berarti berhenti. Setelahnya, kamu harus tetap melangkah lagi bahkan setelah semua kesedihan yang kamu rasai.

Tetaplah melangkah

Tetaplah melangkah via healthy-magazine.com

Menyerah bukanlah sebuah pilihan untuk kamu yang begitu tegar. Tak ada satupun hal yang bisa melemahkanmu. Jika hingga detik ini kamu tak bisa jatuh cinta lagi, justru itu bukti bahwa kamu memang tak bisa dilemahkan begitu saja. Melangkahlah, tinggalkan kenangan-kenangan bodoh dan tenggelamkan wajah masa lalumu!

ADVERTISEMENTS

Ingatlah wahai hati, cinta yang lain tak akan pernah menyerah untuk datang lagi…

Biarkan cinta baru datang

Biarkan cinta baru datang via powerofpositivity.com

Jatuh cinta itu pilihan, bukan takdir yang menentukan. Jika kamu memang menginginkan cinta itu datang maka bukalah pintu hatimu dan lihatlah sejuta kesempatan yang ada di depanmu. Jangan bawa masa lalu untuk ikut memilih apa yang terbaik bagimu.

ADVERTISEMENTS

Beri kesempatan pada dirimu sendiri. Setelah sakit yang kamu lewati, kini sudah saatnya membuka hati.

Cinta yang baru

Cinta yang baru via dramafever.com

Memutuskan untuk tetap sendiri bukan pilihan yang baik untukmu karena sakit hati hanya bisa diobati dengan jatuh hati. Kembali membuka hati akan membawa kehidupan baru yang jauh lebih baik dari apa yang kamu tahu.

Kesempatan hidup ini luar biasa. Jangan habiskan waktumu untuk merutuki segala yang membuatmu menderita.

Kamu harus bangkit

Kamu harus bangkit via hdwallpaperbackgrounds.net

Sakit itu tak akan pernah bisa kamu hilangkan, kamu hanya bisa melupakannya dan sesekali akan mengingatnya lagi. Jadi jangan menunggu rasa sakit itu pergi untuk mendapatkan hidupmu lagi, karena keinginanmu hanya akan menjadi sebuah mimpi saja.

Pejamkan matamu, lihatlah kegelapan itu dan buka kembali matamu. Lihatlah masa depan yang indah itu! 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ceritagrammer

Editor

Not that millennial in digital era.