Jangan mimpi terlalu tinggi, nanti kalau jatuh sakit!
Berkali-kali ungkapan seperti itu masuk telingamu, tapi tak lupa juga untuk segera keluar. Kamu tak pernah menjadikan ucapan itu beban dipikiran. Buatmu mimpi itu hak setiap manusia. Sebab mimpi pun tak sekadar imaji belaka, ada harapan dan usaha yang menyala di sana.
Seperti halnya urusan jodoh, kamu selalu punya harapan kelak dia seseorang yang bisa mengerti kamu, mapan, dan punya penampilan yang menarik. Bukan untuk bangga-banggaan, tapi pilihan seleramu ini murni didasari oleh alasan-alasan yang masih berkaitan dengan cara pandangmu. Setidaknya alasan ini juga yang membuat selera tinggi sah-sah saja untuk selalu dipertahankan.
ADVERTISEMENTS
1. Selera tinggimu itu bentuk pemikiran yang tak seperti kebanyakan orang, atau dengan kata lain kamu menganggap dirimu itu berbeda
Setiap orang dibesarkan dengan segala perbedaan lingkungan, karena itu pada akhirnya pikiran yang terbentuk pun berbeda-beda. Seperti halnya kamu yang akhirnya punya standart sendiri untuk semua hal dirimu, salah satunya jodoh.
Di bayanganmu, kelak pendampingmu haruslah seseorang laki-laki pekerja keras yang pastinya datang dari keluarga baik-baik dan setidaknya cukup terpandang. Bukan karena ingin membanggakan status dirinya, tapi pilihan ini terbentuk karena kamu ingin orang menganggap dirimu berbeda. Bukan yang standart asal mapan dan tampan.
ADVERTISEMENTS
2. Karena hidup sudah sulit, masa iya harapan soal pasangan yang hampir sempurna harus dibatasi
Dulu sewaktu kecil bukankah kita semua diajarkan untuk bermimpi setinggi-tingginya. Lalu kenapa sekarang mimpi itu harus dibatasi? Hidup ini sudah sulit. Kalau lika-liku perjuang demi kemapanan pribadi lewat karir pilihamu saja bisa terlewati. Seharusnya urusan mimpi punya jodoh yang mendekati sempurna pun bisa saja terwujudkan.
Anggap saja mimpimu itu lautan yang tak terbatas di ujung sana. Berlayar di dalamnya selalu butuh perjuangaan, keberanian dan keyakinan dengan segala kemungkinan baik atau buruk yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Toh jatuh dari mimpi akan membuat kamu belajar untuk bisa bangkit lagi.
ADVERTISEMENTS
3. Selera yang tinggi juga jadi cerminan pribadimu yang ingin selalu berhati-hati
Kamu cuma tak ingin salah pilih orang. Mengingat kamu dan pasanganmu kelak akan hidup bersama, dan pastinya dengan harapan sampai kalian menua. Makanya selera tinggimu ini tak lebih lain dari sikap kehati-hatianmu. Selera tinggimu ini pun tak hanya persoalan materi atau status, tapi lebih ke bagaimana cara pandang pasangamu ini. Apakah dia punya visi yang sama denganmu? Itu saja.
ADVERTISEMENTS
4. Meninggikan selera pasangan kelak, karena kamu tak ingin orang memandangmu sebelah mata
Tak ingin dipandang sebelah mata, bukan berarti kamu ingin dibanggakan atau dijunjung selalu. Tapi kamu cuma tak ingin orang bisa dengan mudah meremehkanmu atau keluargamu. Kamu ingin orang bisa bersikap dengan kehati-hatian dalam memperlakukan kamu dan semua orang terdekatmu. Sama halnya seperti kamu yang juga selalu berusaha menghargai siapapun.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu pun ingin usahamu ini jadi contoh untuk orang, agar tetap selalu punya harapan untuk mimpinya yang tak mudah tumbang
Kalau kamu tak bisa membantu orang lain dengan pikiran atau tenaga, setidaknya semangatmu ini bisa menjadi contoh untuk mewujudkan cita-cita itu. Kamu tak peduli orang selalu bilang kamu harus sadar diri dalam memilih pasangan, paling tidak yang sesuai dengan bagaimana asal keluargamu.
Toh urusan jodoh bukan pendapat orang yang mengatur. Toh yang tahu usahamu pun bukan orang-orang itu. Apa sih yang nggak mungkin di dunia ini, termasuk harapanmu untuk punya jodoh yang levelnya lebih tinggi. Makanya kamu ingin menjadi contoh, kamu aja yang biasa bisa punya pasangan idaman.
ADVERTISEMENTS
6. Sebab pasangan itu sama halnya seperti cita-cita yang harus digantung setinggi-tingginya, namanya juga usaha jadi sah-sah aja
Selama selera tinggi atau mimpimu ini gratis, kenapa harus dibatasi? Gantungkan saja setinggi-tingginya, selama kamu pun masih mau selalu berusaha. Apa artinya selera yang tinggi tanpa usaha yang tinggi pula. Semua berjalan beriringan, usahamu kelak yang akan menjadi jawabannya.
Seperti waktu kecil, bukankah bermimpi itu bagian dari perkembangan jiwamu?