Kamu merasa beruntung punya hubungan yang tak ditutup-tutupi oleh cowokmu. Dari awal pacaran dia tak pernah segan mengenalkanmu ke teman-temannya mulai yang paling dekat sampai teman yang biasa aja. Bahkan saat masih pendekatan sosokmu sudah dia ceritakan ke orang tau dan kakak-adiknya, meski kamu sendiri belum pernah bertemu langsung dengan mereka.
Sikapnya ini seolah jadi tanda, kalau dia tak main-main dalam menjalani hubungan. Dia ingin sosokmu benar-benar bisa dikenal sebelum akhirnya diterima di dalamnya. Tapi sebelum terlanjur senang dan tenang, kamu sendiri perlu melihat sikap dia ke keluarga dan teman-temanmu. Bukan sikap yang muluk-muluk juga, tapi paling tidak itu bisa membuat orang-orang terdekatmu nyaman dengan pribadinya.
Kalau memang dia sudah memperlihatkan beberpa sikap seperti ini, kamu boleh berharap hubungan kalian terus maju sampai ke pintu halal. Semoga dia cowok tepat itu.
ADVERTISEMENTS
1. Nggak sekadar kenal, cowokmu pun tak sungkan untuk tanya langsung “Om-tante apa kabar?” atau ngobrolin beberapa hal
Siang Yah,
Eh Dit, sini-sini….
Wah, lagi baca apa Yah? Buku klasik ya kayaknya.
Iya nih, buku klasik. Kemaren Si Mus beli terus dikasih ke Ayah, tau aja dia selera orangtua. Kamu harus baca nih, rekom lah pokoknya!
Hehehe,
Nggak cuma bertanya kabar, cowokmu sendiri sudah tahu apa yang bisa jadi obrolan menarik dengan ayah atau ibumu. Bukan melulu hal yang serius, tapi cukup yang ringan dan lebih ke topi keseharian aja. Cara dia memanggil orang tuamu juga tak lagi kaku seperti orang yang baru kenal dan sungkan dengan om atau tante. Tapi dia sendiri mengikuti kebiasaanmu memanggil mereka dengan panggilan seperti Ayah-Bunda. Membuat kamu merasakan ada niatan baik dari dia untuk menghormati dan menghargai orang tuamu.
ADVERTISEMENTS
2. Nggak keberatan kalau akhir pekannya dengan kamu harus barengan juga dengan saudaramu, entah adik, kakak, bahkan sepupu
Sayang, besok ke Bandungnya bareng Eko nggak apa-apa kan?
Iya nggak apa-apa, Yang. Eh, tapi pas di Bandung nanti dia tinggal di mana?
Nah, aku juga kurang tahu. Hmmm….
Kalau dia mau, ikut sama aku aja numpang di rumah temanku.
Berakhir pekan atau berlibur bareng saudara atau teman-temanmu bukan masalah besar baginya. Dia justru senang jika kamu bisa mengajak orang terdekatmu, selain terasa lebih seru, bukankah ini membuatmu tetap punya waktu dengan mereka. Toh kamu pun sebaliknya, rela-rela saja merayakan hari libur dengan orang-orang terdekatnya.
Kalau begini ceritanya, orang tuamu sendiri tak perlu khawatir melepasmu bersama dia. Kan kalian perginya dengan adik, kakak, sepupu atau sahabatmu sendiri.
ADVERTISEMENTS
3. Tanpa kamu minta dia menambahkan akun teman-teman dekatmu ke akun pribadinya. Katanya biar lebih kenal lingkuanmu aja
Bukan yang diam-diam asal menambahkan atau mengikuti teman-teman dekatmu, tapi dia selalu bilang terlebih dulu ke kamu. Dia memastikan persetujuan darimu, kalau kamu bilang nggak, ya nggak akan dilakukannya. Dia juga nggak pernah lupa menjelaskan maksud dan tujuannya yang memang murni ingin lebih kenal ke lingkungamu aja. Bukan karena ingin memudahkan dirinya untuk mengawasi kamu lho ya!
ADVERTISEMENTS
4. Sini Bu, biar aku yang coba pasang lampunya? Perhatian dia ke orang tua, saudara dan teman yang sering tak terduga
An, gula darahnya ibu bagaimana, udah normal lagi kan?
atau
Lho ibu mau ngapain, sini biar aku aja yang gantiin lampu dapurnya.
Karena yang perlu diperhatikan bukan cuma kamu pasangannya, tapi juga lingkungan dalam arti orang terdekat terutama orang tua dan saudaramu. Dia tahu, kelak saat kamu sah jadi patner sekarang hingga masa depan, keluargamu pun otomatis jadi bagian dari dirinya juga.
ADVERTISEMENTS
5. Kalau harus dititipin sekaligus diminta menomboki sesuatu barang oleh teman atau saudara, pun santai aja
Bukan bermaksud matre atau mau cari untung aja. Kamu sendiri perlu memastikan cowokmu ini mau diajak berbagi atau gantian nggak hanya denganmu tapi juga keluarga juga temanmu. Dia nggak akan berkeberatan kalau harus dititipi sesuatu sampai harus menombokinya. Tak masalah seberapa banyak nominal yang harus dikelurakan, asalkan dirinya bisa membantu. Bukannya pada akhirnya saudara atau temanmu pun akan mengganti uangnya. Sebaliknya kamu pun juga tak akan keberatan untuk melakukan hal yang sama.
Masa sama pasangan sendiri perhitungan, bagaimana nanti kalau sudah berumah tangga?
ADVERTISEMENTS
6. Demi interaksi yang natural, dia sendiri membaur dengan humor yang sopan dan bisa diterima semua orang
Bunda, Nisa emang kalau lagi ngambek sukanya diam ya? Kok kayak orang sariawan sih!
Hahaha, iya soalnya kalau marah-marah Nisa takut disangka nenek lampir.
Ih, bunda kok jadi ikut ngeledekin aku sih.
Selain tahu obrolan keseharian yang menarik untuk diperbincangkan, dia juga tahu cara membaur dengan humor yang bisa diterima oleh semua orang termasuk orang tuamu. Dia membuat candaan yang juga masih berkaitan dengan hal sehari-hari, entah itu kebiasaanmu, entah itu sesuatu yang kamu atau dia temui dan sekiranya memang lucu untuk jadi bahan.
7. Dia meyakinkan keluargamu dengan rencana yang diam-diam sudah dibuatnya
Dia datang menemuai orang tuamu bukan tanpa persiapan apa-apa. Meski sekarang dia masih jadi mahasiswa akhir yang urusan karir mapan belum sepenuhnya ada di genggaman. Tapi dia tak pernah ragu berbagi rencana ke orang tuamu.
Awalnya memang hanya rencana soal dirinya sendiri, mulai dari pekerjaan sampai keinginan untuk membuka usaha. Tapi nanti saat waktunya tepat tanpa permintaanmu dia sendiri akan mengatakan rencana soal kalian kedepannya. Bukan tak mungkin kan dia tiba-tiba melamar.
Seperti kata orang, kalian menjalin hubungan baik dan dekat bukan hanya dengan pasangan saja, tapi juga dengan teman hingga keluarga. Toh, nantinya saat kamu dan dia beranjak ke pelaminan, yang akan disatukan itu dua anak manusia beserta keluarga dan lingkungannya.