Di film atau novel, seringkali kita mendapati kisah cinta bersetting tempat kerja. Rasanya romantis dan seru gitu kalau pacaran dengan teman kantor. Kerja pun jadi makin semangat, nggak ada ceritanya lagi bermalas-malasan sebelum berangkat. Makan siang bareng, pulang bareng, kayaknya bekerja nggak lagi memberatkan.
Tapi apa iya selalu semenyenangkan itu? Mungkin iya, setidaknya sampai kamu memulai pertengkaran-pertengkaran kecil yang bikin nggak nyamannya berlipat ganda. Untuk kamu yang sedang berpikiran untuk menggebet rekan kerja, pikirkan dulu beberapa hal ini ya.
ADVERTISEMENTS
1. Seprofesional apa pun, kamu akan tetap mulai pakai hati untuk segala hal. Namanya juga perasaan
Mungkin kamu merasa yakin bahwa kamu bisa memisahkan urusan pribadi dan urusan kerja. Tapi mungkin tak semudah itu jika sudah menyangkut perasaan. Kamu akan lebih mudah memaklumi dia balas pesannya lama saat kamu tak melihatnya. Beda ‘kan ceritanya kalau kamu bisa melihatnya, apa yang dia lakukan, dan kenapa dia tidak segera balas chat padahal tidak sedang sibuk apa-apa??
ADVERTISEMENTS
2. Gosip jauh lebih mudah menyebar. Nadamu beda sedikit saat ngomong dengannya, teman-teman langsung tahu kalian bertengkar
Kamu tidak akan bisa mengendalikan hasrat kepo orang-orang. Terutama bila semua orang sudah tahu kalian pacaran. Setiap gerak-gerik yang mengundang tanya, akan mudah jadi bahan obrolan bersama. Misalnya ketika sedang membicarakan pekerjaan dengan pacar, tanpa sadar nada suaramu naik sedikit. Bukan mustahil mereka langsung mengambil kesimpulan bahwa kalian sedang bertengkar.
ADVERTISEMENTS
3. Batinmu akan tersiksa karena harus pura-pura tidak ada apa-apa bahkan saat kalian sedang bertengkar besar-besaran
Namanya hubungan, pasti ada kerikil-kerikil penghalangnya. Kan tidak mungkin mesra terus sepanjang hari tanpa ada berantem-berantemnya. Terkadang saat emosi sedang memuncak, melihat wajahnya saja sudah membuatmu pengin marah atau nangis. Tapi di kantor, hal-hal seperti ini tidak diterima. Baik-baik saja atau tidak perasaanmu, semuanya harus tetap baik-baik saja. Komunikasi lancar, pekerjaan beres. Kalau nggak, ya siap-siap dicap nggak profesional.
ADVERTISEMENTS
4. Kesalahan pun akan lebih sering dihubung-hubungkan dengan hubungan kalian. Salah satu salah, yang kena semuanya
“Mentang-mentang pacarnya, meski salah tetap aja dibelain.”
“Wajar aja dia kerjaan dia nggak beres gitu. Ingat nggak waktu itu pacarnya juga sempet dua hari bolos kerja?”
Ketika kamu melakukan kesalahan, mungkin pacarmu akan dibawa-bawa. Begitu pula sebaliknya. Seolah-olah bagaimana kinerja pasanganmu adalah tanggung jawabmu, dan sebaliknya. Padahal kan urusan pekerjaan kan tanggung jawab masing-masing. Ya, kecuali kamu dan dia janjian buat bolos bareng tanpa kabar atau merencanakan aksi kriminal bareng yang membahayakan kantor.
ADVERTISEMENTS
5. Ketika perang dingin terjadi, kamu menempatkan teman-temanmu di posisi sulit. Awkward moment bakal sering kejadian
Percaya atau tidak, pertengkaran kalian nggak hanya akan berdampak pada kamu dan dia, tapi rekan kerja yang dekat dengan kalian. Saat emosi dan pertikaian memisahkan kamu dan dia, teman-temanmu bingung harus berada di sisi mana. Sebenarnya sih sama saja ketika kalian sedang jatuh cinta-jatuh cintanya. Aura merah jambu menguar ke mana-mana kadang membuat teman-temanmu awkward sendiri. Jadi, saat kalian memutuskan untuk pacaran dengan teman sekantor, usahakan untuk tidak menunjukkan emosi secara berlebihan ya.
ADVERTISEMENTS
6. Bila hubungan gagal, kamu harus tetap melihat dan berinteraksi dengannya setiap hari. Sudah siap?
Setiap hubungan selalu ada dua kemungkinan: berhasil atau gagal. Bukannya berpikiran negatif dan pesimis sih, tapi apa kamu sudah memikirkan bagaimana sulitnya situasi nanti bila ternyata hubungan kalian tidak berhasil? Kamu dan dia harus tetap saling melihat setiap hari, saling bekerja sama seolah-olah tidak pernah ada hubungan romantis yang kemudian berakhir. Padahal lupain mantan yang tidak dilihat setiap hari saja susahnya luar biasa. Jadi, gimana?
Di satu sisi, pacaran dengan teman sekantor memang menambah semangat kerja. Pastinya kamu ingin meningkatkan prestasimu di depan dia juga bukan? Tapi di sisi lain, ketika hubungan itu sedang guncang atau kemungkinan terburuknya, gagal, untuk mengatasinya pun butuh usaha yang lebih besar. Jadi, kalau menurutmu, office romance itu yeay or nay?