Ternyata Kisah Cinta Ibumu Zaman Dulu Bisa Mempengaruhi Hubunganmu yang Sekarang. Ini Menurut Penelitian Lho~

Pola hubunganmu dipengaruhi kisah cinta ibumu zaman dulu

Ada banyak hal yang turut mempengaruhi pola hubungan seseorang. Bisa karena lingkungan, kebiasaan pasangan, atau pengalaman setelah beberapa waktu menjalani hubungan. Selain itu ada satu lagi nih hal yang juga turut mempengaruhi hubunganmu sekarang, yaitu kisah cinta ibumu zaman dulu. Nggak percaya? Yuk simak dulu penjelasan yang dirangkum Hipwee dari beberapa penelitian ini.

1. Beberapa sifat ibu akan diwariskan ke kamu melalui gen. Dari pewarisan sifat inilah pola hubunganmu punya kemungkinan mirip dengan hubungan ibumu dulu

Ternyata Kisah Cinta Ibumu Zaman Dulu Bisa Mempengaruhi Hubunganmu yang Sekarang. Ini Menurut Penelitian Lho~

Mau tidak mau, pasti ada sifat-sifat ibu yang akhirnya ‘turun’ ke kita | Photo by Ketut Subiyanto via www.pexels.com

Menurut Claire Kamp Dush , peneliti tentang Human Sciences and Sociology di Ohio State University menyebutkan bahwa seorang ibu mampu mewariskan beberapa sifat kepada anak-anaknya. Pewarisan sifat ini bukan hanya dalam bentuk yang bisa dilihat atau secara fisik saja, tapi juga sifatnya sebagai manusia. Nah dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa sifat-sifat yang diturunkan tersebut dapat mempengaruhimu dalam menjalani hubunganmu yang sekarang. Dampaknya bisa ke baik atau buruk, tergantung sifatnya sendiri.

Misal ibumu dulu termasuk orang yang cukup posesif dengan pasangan. Maka akan ada kemungkinan, sifat itu diwariskan. Makanya jangan heran kalau sekarang kamu juga mirip-mirip ibumu dalam memperlakukan pasangan.

2. Nah kalau sekarang dalam hubunganmu banyak bertengkarnya, kemungkinan besar ibumu dulu juga sama

Ternyata Kisah Cinta Ibumu Zaman Dulu Bisa Mempengaruhi Hubunganmu yang Sekarang. Ini Menurut Penelitian Lho~

Hubungan orangtua sangat menentukan perspektif kita | Photo by cottonbro via www.pexels.com

Dilansir dari Elitedaily , sebuah studi tentang Marriage & Family Review menyebutkan bahwa ibu yang dulu mengalami konflik level tinggi di dalam kisah cintanya saat itu juga menimbulkan kemungkinan akan berdampak pada hubunganmu yang sekarang. Konflik level tinggi dalam hubungan ini seperti bertengkar, terlibat permasalahan finansial dengan pasangan, sampai berpisah secara tidak baik-baik dengan pasangannya dulu.

Maka dari itu, kalau sekarang hubunganmu lebih sering bertengkarnya daripada sayang-sayangan, ada kemungkinan bahwa ibumu pernah mengalaminya saat itu. Bukan bermaksud menyalahkan ibu ya, tapi pola pacaran seperti ini tanpa sadar juga turut diwariskan.

3. Pun saat mendengar cerita ibu tentang masa pacarannya dulu, kamu akan menangkapnya dan menjadikannya patokan dalam menjalin hubunganmu

Ternyata Kisah Cinta Ibumu Zaman Dulu Bisa Mempengaruhi Hubunganmu yang Sekarang. Ini Menurut Penelitian Lho~

Curhatan ibumu~ | Photo by Jonatas Domingos via unsplash.com

Kalau punya pacar cuek ya kamu harus sabar. Bapakmu dulu juga gitu. Kalau ibu nggak sabar, mana mungkin kami bisa sampai menikah dulu~

Sesekali waktu, ibumu pasti pernah curhat tentang zaman-zaman beliau masih pacaran dulu. Meski sambil mendengarnya kamu menahan tawa karena gayanya beda sekali dengan zaman sekaran, tapi tanpa sadar kamu mengingat-ingat juga apa yang ibumu ceritakan itu. Misalnya saat ibumu masih pacaran dulu, bapakmu termasuk orang yang cuek. Saat ibu bercerita kamu jelas tertarik karena saat ini kamu juga tengah mengalami hal yang sama. Nah dari cerita ibumu itulah kamu diam-diam mengamini apa yang dulu beliau lakukan. Dampaknya apa yang ibumu katakan itu kamu jadikan patokan untuk menjalani hubunganmu yang sekarang.

Kalau ibu bisa langgeng sama cowok cuek macam bapak, aku juga harusnya bisa!

4. Sebab anak adalah peniru paling ulung. Tiap gerak gerik ibumu, tanpa sadar kamu adopsi dan terapkan pada keseharian. Termasuk dalam menjalani hubungan

Ternyata Kisah Cinta Ibumu Zaman Dulu Bisa Mempengaruhi Hubunganmu yang Sekarang. Ini Menurut Penelitian Lho~

Meniru sifat-sifat ibumu dulu~ | Photo by Elly Fairytale via www.pexels.com

Mungkin kamu pernah dengar istilah bahwa anak itu peniru paling ulung. Makanya kalau ada anak kecil di rumah, ibumu selalu berpesan agar kamu jaga sikap. Semua dilakukan agar anak kecil tersebut meniru sikapmu yang baik-baik saja. Namun ternyata kamu pun masih melakukan seperti apa yang anak kecil lainnya lakukan. Hanya saja apa yang kamu tiru dan adopsi dari ibumu sudah terfilter dengan logikamu. Lalu menerapkannya saat kamu menjalani hubungan dengan pacarmu.

Hasil studi dari Ohio State University juga mengatakan bahwa selain diwarisi, seorang anak juga mampu meniru sifat ibu mereka. Sifat-sifat itulah yang kemudian digunakan dalam masa menjalin hubungan.

5. Hal ini juga membuktikan kalau ungkapan ‘buah jatuh tak jauh dari pohonnya’ itu benar adanya. Buktinya hubunganmu sekarang mirip-mirip dengan punya ibumu dulu

Ternyata Kisah Cinta Ibumu Zaman Dulu Bisa Mempengaruhi Hubunganmu yang Sekarang. Ini Menurut Penelitian Lho~

Jangan kaget kalau kisah cinta ibumu mirip-mirip sama punyamu sekarang | Photo by Craig Adderley via www.pexels.com

Mulai dari pewarisan sifat lewat gen, mendengarkan curhatan ibu dari zaman dulu, sampai mengadopsi sifat-sifat ibu selama pacaran adalah bukti bahwa ungkapan buah jatuh tak jauh dari ibunya memang benar. Kalau dulu ibumu dulu termasuk orang yang mudah cemburu, selalu ada kemungkinan kamu yang sekarang juga bisa seperti itu. Pun kalau dulu ibumu mampu bertahan dari susahnya LDR-an. Di masa sekarang kamu juga punya kesempatan untuk sukses LDR-an.

Meski hubunganmu yang sekarang bisa dipengaruhi oleh kisah cinta ibumu zaman dulu, tapi akan tetap ada faktor lain di dalamnya. Masih ada kemungkinan pola hubunganmu yang sekarang tidak dipengaruhi oleh hal itu. Tulisan ini hanya ingin memberitahumu bahwa apa yang kamu lakukan sekarang, punya andil dalam hidup anak-anakmu mendatang.

Jadi hati-hati dalam bersikap ya. Nggak mau kan kalau nanti anakmu mewarisi sifatmu yang aneh-aneh selama pacaran 😛

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.