Ketika segala cara sudah diupayakan dalam hubungan namun hasilnya tetap sama, perpisahan mungkin adalah jalan satu-satunya. Setelahnya harus ada luka yang dirasakan. Tak jarang ada yang berkomentar kalau ceweklah yang paling terluka. Cowok akan tetap adem-ayem meskipun hubungannya tak lagi baik-baik saja. Padahal apa yang terlihat tak selalu sama dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Di balik sifat cowok yang santai, ternyata dia juga sama terlukanya. Yuk, simak 7 hal yang dirasakan cowok setelah putus. Ternyata mereka sama berdarah-darahnya…
ADVERTISEMENTS
1. Bingung serta kesal adalah awal yang cowok rasakan
Setelah putus cinta atau patah hati, cowok memang berlagak nggak punya masalah. Tapi siapa sangka kalau dibalik keceriaan mereka, banyak pertanyaan yang melintas. Mulai dari kenapa hubungan yang dia jalin tiba-tiba kandas, sampai bertanya-tanya ini semua salah siapa.
Pertanyaan-pertanyaan itu membuat cowok merasa kesal. Banyak hal yang menurut cowok nggak masuk akal, kenapa orang yang selama ini dia perjuangkan ternyata bisa melepasnya begitu saja. Separah apa kesalahan yang telah mereka perbuat hingga tak bisa dimaafkan.
Selain karena tumpukan pertanyaan di kepala yang tak bisa terjawab, cowok tentu merasa kesal pada dirinya sendiri. Menyesali kenapa belum bisa membahagiakan orang yang selama ini dipilih. Jangan kira dibalik sikap cowok yang biasa saja, tidak ada hati yang terluka.
Kalau aku sih rasanya campur aduk. Dari yang bingung sampai kesel. Sebenernya cowok nggak nyantai, cuma pura-pura kuat aja. – Sidiq (20)
ADVERTISEMENTS
2. Makin hari bukannya makin membaik, justru buat cowok hati rasanya semakin perih
Yang jelas, pertama biasa aja sih. Tapi, makin lama kok makin sakit. Jadinya ya cari pelarian dengan olahraga. – Erwin (22)
Kalau ditanya apa bedanya cowok dan cewek setelah sama-sama patah hati, jawabannya adalah waktu. Cewek akan merasa terluka sesaat setelah kata putus diucapkan. Setelah menghabiskan waktu seharian untuk menangis, perasaannya akan membaik seiring berjalannya waktu. Sementara cowok, luka mereka baru terasa beberapa lama setelah patah hati.
Cowok bisa saja mulai merasa kehilangan. Saat tak ada lagi sosok yang selalu mengingatkannya tentang ini itu. Satu dua hari mungkin masih belum terasa, tapi semakin lama dia akan menyadari ada hampa yang mulai ia rasakan. Saat itulah cowok merasa benar-benar terluka.
ADVERTISEMENTS
3. Luka mereka justru tak terkira, karena mesti pura-pura nggak ada apa-apa
Mungkin butuh dari sekadar patah hati untuk membuat cowok menangis. Tapi bukan karena mereka nggak berlinang air mata, hati mereka nggak terluka. Di situlah beban cowok dua kali lebih berat. Di satu sisi hatinya hancur, tapi di sisi yang lain dia enggan menunjukkannya ke orang lain. Untuk sekadar curhat ke sesama teman cowok saja mereka perlu berpikir berulang-ulang.
Berbeda dengan cewek yang bisa dengan mudah menunjukkan kesedihannya, cowok lebih banyak memilih untuk memendamnya. Bukankah sakit hati yang disimpan sendiri, lebih parah sakit hatinya?
ADVERTISEMENTS
4. Siapa sangka, mereka juga merasakan kehilangan yang sama dalamnya
Namanya patah hati, pasti akan meninggalkan bekas. Cowok nggak akan mudah melupakan seseorang yang pernah ia banggakan dan perjuangkan. Andai waktu bisa diputar ulang, cowok juga sebenarnya tak ingin jika harus mengalami kehilanganmu. Ia sebenarnya juga ingin mengatakan bahwa dia tak ingin kehilanganmu. Tapi cowok akan memilih diam, dia nggak mau dipandang hanya karena sebatas iba.
Cowok mungkin terlihat cuek, tapi kehilangan yang dia rasakan juga tidak main-main. Sesekali yang dia lakukan adalah merenungi kisah patah hatinya. Merindukan kenangan yang pernah diciptakan berdua. Ada bagian dari dalam dirinya yang patah, perih, tapi tidak kentara. Itu yang dia sembunyikan.
ADVERTISEMENTS
5. Saat sudah menemui jalan buntu untuk melupakan, mencari pelarian pada hal lain adalah obat mereka
Dibalik sikap cowok yang seolah menyibukkan diri dan tak peduli, ada kenangan yang sedang berusaha ia lupakan. Bukan karena tak lagi cinta, justru malah sebaliknya. Dia masih berandai bisa kembali bersama, tapi dia juga enggan mengganggu kehidupan mantan kekasihnya dengan rindu-rindu yang kerap datang mengganggu.
Buatnya lebih baik dia mencari pelarian pada hal-hal yang dulu jarang bisa ia lakukan saat masih bersama, daripada terus merutuki apa yang sudah terjadi. Dalam hal ini cowok mungkin lebih realistis, bahwa memperjuangkan apa yang tak lagi mungkin hanya akan menjadi kesia-siaan.
ADVERTISEMENTS
6. Buat cowok, luka-lukanya lebih baik ia simpan sendiri. Lalu mulai introspeksi diri
Kalau ketemu aku di aslinya, aku nggak pernah galau-galauan, aku lebih nyaman nyimpen semuanya sendiri. Soalnya aku nggak yakin ada yang ngerti. Cuma bikin mikir apa yang kurang dari diri aku sebenernya. – Gilang (19)
Cowok mungkin memang pandai bermain peran, menutup diri sehingga lukanya tak kentara oleh orang lain. Bukannya tak bisa percaya sama orang lain, tapi dengan bercerita pada orang lain malah akan menampakkan sisi lemahnya.
Oleh karena itu, ia merasa tak perlu drama yang menguras tenaga. Dia cukup diam dan menyimpan sendiri gelisah-gelisahnya. Namun kesedihannya membuat cowok mulai berpikir apa yang salah pada dirinya hingga kekasihnya sendiri tidak betah ada di sisi.
7. Tetapi mungkin beberapa memang akan merasa biasa saja, karena saking seringnya terluka
Waktu patah hati aku biasa aja sih. ‘Kan masih ada cewek yang lain. Toh, kalau jodoh nggak akan kemana. Udah biasa patah hati juga kayaknya. – Ridwan Ali (20)
Beberapa cowok mungkin sudah kebal sama yang namanya patah hati, karena saking seringnya tersakiti. Ditambah lagi, mungkin cowok tipe ini nggak mau berlarut-larut dalam kesedihan dan mempercayakan semuanya pada Tuhan. Baginya, jodoh tidak akan kemana dan tertukar dengan jodoh orang lain.
Buat cowok tipe ini, lebih baik dia menyibukkan diri sambil berbenah hati. Berlarut-larut pada kesedihan hanya akan membuatnya tidak berkembang.
Ternyata banyak hal yang dirasakan cowok setelah putus cinta. Memang mereka pandai menyembunyikan perasaan. Tapi bukan berarti mereka tak peduli atas kepedihan yang menimpa hubunganmu dan dia.