Berteman itu sebenarnya nggak jauh beda dengan pacaran. Kadang kamu ingin berteman dengan seseorang, tapi responsnya nggak sesuai yang kamu harapkan. Kamu berharap kalian bisa menjadi sahabat baik, tapi rasanya dia menarik diri dan nggak memberimu kesempatan. Kadang ini membuatmu sedih juga dan bertanya-tanya memangnya kamu seburuk itu sampai dia nggak mau berteman dekat denganmu?
Tak perlu sedih, karena, lagi-lagi persahabatan itu mirip dengan pasangan. Bisa saja memang ada sikapmu yang nggak dia sukai. Tapi bisa saja, dia memang bukan tipe orang yang mudah berteman. Kalau terus memaksa berteman, bisa-bisa kamu justru dianggap sosok yang annoying olehnya. Nah, apa sih tanda-tanda sebenarnya dia nggak ingin berteman denganmu? Ini dia beberapa tanda yang patut kamu pertimbangkan.
ADVERTISEMENTS
1. Chat pagi dibalas malam, chat siang dibalas besok. Malah kadang nggak dibalas sama sekali
Selayaknya teman, kadang kamu ingin bergosip juga dengannya. Misalnya menemukan berita yang menarik perhatian, meme-meme lucu, ataupun sesuatu yang membuatmu teringat padanya. Karenanya, kamu langsung membagi hal itu dengannya. Tapi dia selalu slow response. Kamu chat pagi, dibalasnya siang. Di-chat siang, dibalasnya malam. Malah kadang nggak dibalas, dengan alasan lupa. Bisa jadi dia memang lupa, atau bisa juga bingung meresponsnya karena memang nggak tertarik.
ADVERTISEMENTS
2. Saat membalas pesan pun dia terlihat nggak antusias. Awalnya kamu pikir dia lagi sibuk, tapi kok …
Sebenarnya, kamu bisa melihat seberapa orang wellcome padamu melalui caranya berkirim pesan kok. Yaitu, melalui antusiasmenya membalas chat-mu. Apakah dia membalas dengan ramah, dengan emoticon-emoticon, penjelasan yang cukup panjang, dan juga pertanyaan balasan? Jika dia membalas dalam waktu yang cukup lama, kalimat pendek-pendek, tanpa pertanyaan balasan, mungkin kamu harus sadar diri. Bisa jadi dia sedang nggak mood atau memang dia kurang tertarik untuk menjadi temanmu.
ADVERTISEMENTS
3. Dia sering banget membatalkan janji. Selalu minta maaf sih, tapi kok berkali-kali?
Akhir pekan ini kalian janjian untuk datang ke bazar buku bersama. Saat membuat janji, dia terlihat serius dan benar-benar akan datang. Tapi beberapa jam sebelum waktu yang dijanjikan, tiba-tiba dia membuat alasan dan nggak bisa datang. Memang sih, dia minta maaf dan alasannya juga masuk akal. Sekali atau dua kali, masih bisa dimaklumi. Tapi bila berkali-kali, mungkin kamu harus berpikir lagi. Tanda yang satu ini juga berlaku untuk sahabat karibmu, lho. Karena yang namanya sahabat kadang memang datang dan pergi.
ADVERTISEMENTS
4. Bukan hanya sering batalkan janji, dia selalu sibuk saat kamu mengajaknya melakukan sesuatu
“Eh nonton Parasite, yuk, pulang kantor?”
“Duh, nggak bisa nih, lagi banyak kerjaan. Mau lembur juga kayaknya.”
“Oh ya udah. Kalau besok gimana?”
“Hmm … lihat besok aja, ya? Hehehe soalnya aku suka pengin pulang cepat.”
Kalau dia berniat untuk berteman lebih akrab denganmu, tentu dia tertarik untuk menghabiskan waktu bersamamu. Tapi selama ini, dia selalu sibuk saat kamu mengajaknya melakukan sesuatu, apalagi kalau hanya berdua. Padahal kalau ramai-ramai atau dengan yang lain sepertinya bisa-bisa saja. Kamu harus punya petokan sendiri nih, kapan harus berhenti mengajaknya melakukan sesuatu. Daripada ditolak mulu ‘kan?
ADVERTISEMENTS
5. Dia sering banget mendebat pendapatmu. Bukannya harus setuju sih, tapi rasanya nggak ada yang benar darimu
Pernah nggak sih kamu bertemu dengan orang yang selalu kontra dengan pendapatmu? Soal apa pun itu. Ada saja kritik yang dia lontarkan atau ketidaksetujuan yang ia kemukakan. Anehnya, bahkan ketika kamu mendukung pendapatnya, dia justru membuat respons yang kontra. Bukannya berharap bertemu teman yang selalu seia sekata, tapi kok rasanya kamu selalu salah di matanya? Mungkin dia memang ingin menunjukkan ketidakcocokannya denganmu. Nggak apa-apa, kamu memang nggak harus cocok dengan semua orang kok.
ADVERTISEMENTS
6. Sikapnya selalu ramah, tapi seolah memberi jarak. Pada akhirnya, obrolan kalian hanya soal basa-basi saja
“Lagi ngapain?”
“Oh ini, lagi ngerjain laporan.”
“Oalaah … aku ngantuk banget nih, hawanya pengin tidur terus.”
“Oh ya? Hahaha minum kopi aja.”
Sebenarnya sikapnya padamu bukannya penuh permusuhan sih. Dia tetap ramah dan menyapamu seperti biasa. Tapi yang namanya pertemanan, tentu perlu obrolan yang saling timbal balik. Tapi sikapnya selama ini mentok di basa-basi. Dia nggak pernah benar-benar menanyai pendapatmu, ataupun ingin tahu tentangmu. Sebaliknya, dia selalu menarik diri bila kamu ingin tahu lebih jauh tentangnya.
Nggak ada yang salah kok kalau kamu ingin berteman dengan seseorang. Toh, berteman itu baik. Tapi daripada kamu terus-terusan yang membuat effort tanpa ada sambutan yang layak, lebih baik pikir-pikir lagi. Mungkin dia merasa kurang cocok dengan pribadimu, atau mungkin dia memang lebih nyaman dengan jarak yang terjaga seperti ini. Nggak selalu berarti kamu jahat dan memang nggak layak jadi teman semua orang kok, karena sama seperti pacar, sahabat itu juga cocok-cocokan. Dan kamu nggak harus berteman atau bersahabat dengan semua orang.